Allah Takan menguji seorang hamba diluar batas kemampuan -alisya azzarah
"Umii pusing " .sudah berulangkali Zara mengaduh pada uminya tentang kepalanya yg pusing sejak tadi ,rasa pusingnya ini membuatnya benar benar merasa sakit .rasanya ingin membenturkan kepalanya ke tembok kalau tidak pecah .
"istighfar nak".ucap umi juga nth kebrrapa kali
Sambil memegang kepalanya ia trus menyebut Allah berharap Allah berbaik hati kepadanya mau menghilangkan rasa sakit dikepalanya ini .
"Yallah engkau Takan menguji ku melainkan engkau ingin melihatku bersabar..berilah diriku pertolongan atas ujianmuu ".ucap Zara dalam hati .ia sudah lelah sekali ,badanya lemas bibirnya sangat pahit matanya memanas suhu badan yg tak turun turun dan ditambah lagi pusing yg terus datang ,tapi ia Takan menyerah Allah sedang menguji dirinya Allah ingin. Melihatnya sabar dan tabah .ia menyemangati dirinya sendiri
"semangat Ra..Allah melihatmu ".ucapnya trus dalam hati .
Uminya menatap anaknya dengan iba ,sungguh ia tidak percaya zara bisa mengidap penyakit ini.zara yg ceria dan selalu baik kepada siapapun kini terkuak lemah di nakas.
"Zara tidur aja ya ..biar pusingnya hilang ".bujuk umi ,Zara menggeleng
pintu terbuka ,masnya datang sendiri tidak bersama maudi ,Malik langsung Mendieta kearah adiknya .
"adik mas knp ..kok nangis ?".tanya Malik tepat disampingnya Zara ,Malik tidak pernah membayangkan adik satu satunya yg selalu ia manjakan ini mengidap penyakit yang membuat senyumnya hilang .
"Zara mau apa ,bilang , mas beliin ?".tanya Malik agar zara kembali semangat .
Baginya Zara tetap lah Zara yg kecil zat yg selalu menagis kala dirinya menganggu dan Zara yg selalu memeluknya ketika tidak bisa tidur ,meskipun sekarang Zara sudah menginjak umur 16 yg bulan 5 nanti ia menginjak kan umur 17 tahun ."zara mau pulang ".singkat padat dan jelas,mendengar ini Malik dan uminya Saling tatap
"Nak..tunggu 2 hari lagi ya ..nunggu kabar dari dokter".ucap uminya
"Zara Uda sehat..umi, lebih baik Zara rawat jalan aja dirumah ".pintanya lagi berusaha meyakinkan ,Zara hanya tak ingin merepotkan uminya yg trus bolak balik rumah RS ,belum lagi usaha kue uminya yg sudah beberapa hari ini terhenti karena dirinya ,juga uminya harus mengurus Abi nya .
"ya udah mas ke dokter dulu ..Zara sama umi siap-siap aja ".Malik keluar untuk ke ruangan dokter .
Semua sudah siap tinggal menunggu Zara yg sedang mengganti baju ,umi dan Malik menunggu nya di sofa yg ada dikamar Zara .
Zara keluar dengan menggunakan baju selutut dan celana baggypants hitam tak lupa cadar tali berwarna senada dengan celana Dengan wajah yg masih pucat dan badan yg masih sangat lemas ia jalan kearah masnya dan uminya ,meskipun sedang sakit ia tetap tersenyum lebar pada mas dan uminya
"Uda dek".tanya Malik Zara mengangguk
Mereka bertiga jalan menuju parkiran,Untung Malik DTG membawa mobil jadilah Zara bisa tidur kalau kepalanya pusing nanti .
uminya membawa Zara kekamarnya agar Zara istirahat saja ,sebenarnya Zara ingin duduk di ruang tamu tapi Malik tidak mengizinkannya ,ia pun nurut dari pada Malik membawanya keRs lagi .
ia duduk di pinggiran tempat tidurnya ,pikiranyaa mengingat kamar pondoknya .rindu.itu yg terlintas dlm pikiranyaa.
ia rindu dengan ketiga temanya ,rindu saat muhadatsah dirinya tidak mengerti dan saat itu Mala mengajarinya hingga kesabarannya habis ,rindu sewaktu ingin tidur mereka selalu curhat curhatan ,dan yg paling dirindukan ketika Aisyah dan Mala berantam tidak jelas yg membuat Ainun naik pitam dan Zara akhirnya yg turun tangan melerai
bibirnya membentuk lengkungan kecil mengingat hari hari bersama shbtnya itu
"huu Zara rindu sama kalian".ucapnya
Pagi .Zara sudah siap dengan pakaian syar'i nya meski hanya dirumah tapi ia akan tetap memakai pakaian yg tertutup terlebih lagi ia sekarang bercadar ,badanya sudah sendikit membaik ia mengucap syukur banyak banyak pada Allah , alhamdulillah.ia turun menemui uminya ,dirumah ini hanya ada uminya saja abinya belum pulang dari bertugas sedangkan Malik sudah pulang tadi malam kerumah barunya bersama maudi .
"assalamualaikum umii '.ucap Zara ,
"Waallaikumsalam..loh kok turun nak ".tanya uminya
"Zara mau keliling taman ..supaya lemas ya hilang ,boleh umi ?".tanyaZara
"kamu kuat jalan ?,umi telpon mbak maudi ya suru temani Zara ".umi hendak menelpon maudi tapi Zara mencegahnya
"Gausah umi Zara sendiri aja ,insyallah gaaterjadi apa apa ..".ucapnya meyakinkan
"kalau ada apa apa telpon umi yaa ".tercetak raut wajah khawatir di wajah uminya ,umi Husna tidak bisa menemani Zara ketaman karena ia sedang banyak pesanan kue hari ini yg harus dibuat sepagi ini .
"iya umi .. assalamualaikum ".pamitnya ,kalau ia keluar rumah ,zara memilih jalan kaki untuk ketaman,jarak tamannya tidak jauh dari rumahnya jadilah ia memilih jalan saja ,biasanya dipakai hari seperti ini terlbih lagi ini hari Minggu taman akan ramai dengan para pemuda pemudi yg joging atau sekedar jalan jalan .
sampai di taman.zara hanya duduk di bangku taman itu sambil melihat orang yg lalu Lalang ,ada yg seperti tdk melihatnya dan ada pula yg melihat tapi dengan tatapan yg menunjukan tidak suka dan ada juga yg menghampirinya untuk mengajaknya berkenalan tapi tak Zara ladeni karena kebanyakan Seorang laki laki .
akhirnya ia dapat menghirup udara segar setelah 4 hari berada di RS ,ketika bayang bayang ruangan itu muncul di pikirannya ia pun mendadang mengeluh ,dirinya sudah tidak sehat lagi sekarang ,Zara pikir dengan dirinya berdua id ponpes itu akan membuat kedua orangtuanya tidak kesulitan tapi ternyata justru mala membuat orang tua nya semakin sulit .
ia menatap kaki nya yg terbungkus kaos kaki ,nth kapan kaki ini akan berjalan dengan semangat seperti dulu tidak ada kemasan didalamnya ,Zara benar benar merasa tidak berdaya sekarang .bagaimana ia akan membahagiakan umi dan abinya sementara kondisinya seperti ini .
penyakit leukimia ini bukan penyakit biasa ,melainkan penyakit yg menyebabkan seseorang yg mengidapnya meninggal .tiba tiba air matanya lolos begitu saja ,ia membayangkan kalau umurnya tidak panjang dan gagal menjadi seorang tafis ,penyakitnya ini sudah memasuki stadium 3 bisa dibilang itu sudah parah ,dan kalau sudah mencapai stadium akhir yaitu 4 Allahuallam .ketakutan kalau umurnya tidak panjang pun hadir ,air matanya semakin deras membasahi cadarnya .
Tangannya terangkat untuk menghapus air mata yg akan turun ke cadarnya ,tapi ia dikejutkan Dengan sapu tangan yg disodorkan kedepan wajahnya ,Zara melihat tangan siapa yg ada di hdpnya ini .dan saat matanya menatap pada org yg berada dihdpnnya ,hatinya mengebu gebu lagi ,valdo lah yg menyodorkan sapu tangan itu .
"hapus air matamu ".ucap valdo lembut ,Zara mengambil saputangan itu dan menghapus sisa air mata nya .valdo duduk di sebelah Zara ,kursi di taman ini panjang jadilah valdo duduk disebalahnya tapi dengan jarak .
Hening itu yg terjadi .
Tapi sedetik kemudian valdo bersuara
Sebelum mengatakan sesuatu valdo melihat kearah pohon yg menjulang tinggi di hdpnya lalu ia menghela nafasnya dan mengatakn"Jangan menangis Ra".ucap valdo lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisyaa Azzarah
Teen FictionSelamat membacaa Kalau ada tidak nyambung ,Afwan pusing mikirin nyaa😁 Menyalurkan hobi 😀