Thank You

1.8K 149 42
                                    

Mata membuka pelan, buram, tapi perlahan lahan kembali netral, kembali terlihat jelas. Aroma obat-obatan menusuk hidung dan paru kuat. Dari dua hal itu Tanjiro yakin sekarang berada dirumah sakit. Mencoba mendudukan diri tapi tak mampu, perutnya terasa perih.





Perutnya





Tanjiro langsung mengingat semua kejadin Yang diaaminya





Terjatuh di tangga






Pendarahan








Dan sekarang perutnya!!




Perutku!!!









Perutku!!!!












Nezuko!!!











"Aargghh"






Meringis kuat, Tanjiro memaksakan diri untuk duduk. Mereba perut, terasa bekas jahitan ditutupi perban. Tanjiro makin panik, mencoba berdiri. Sekuat tenaga mencoba untuk berjalan. Jarum Infus di tangan dicabut dan dilemparnya asal, dingin lantai terasa di telapak kakinya. Tanjiro mencoa berjalan menuju pintu, Rasa sakit semakin menadi di perut. Perlahan perban putih itu memerah

Tanjiro tak perduli, Tanjiro tak perduli. Terus berjalan. Setiap langkah menambah perih di perutnya, Tanjiro mnggigit bibir kuat. Akhirnya sampai di depan pintu, membukanya ---

BRUKKK



AAAARRRRRGGHHHHHH

*****

Sanemi selesai mengurus Administrasi, berjalan kembali menuju kamar Tanjiro. Merasa bahagia, Tanjiro tak apa-apa dan Nezuko terlahir dengan Sehat. Semuanya sangat membahagiakan. Tapi entah, hatinya merasa risau, merasa ada sesuatu yang aneh.

Sanemi mempercepat langkahnya, dia merasa Hawatir, di persimpangan jalan dia bertemu Kanroji, Wania itu menyapa Sanemi.

"Ah, Sanemi-san, aku ikut"

Sanemi menjawab dengan anggukan dan senyum, Kanroji mengikuti dibelakang. Etah kenapa Kanroji merasa ingin melihat Tanjiro, makanya dirinya meninggalkan Makomo dan anak anak dinkantin.

Sepanjang perjalanan mereka berbincang-bincang, muali dari keadaan Tanjiro sampai Keadaan Nezuko. Tanpa mereka sadari ruangan Tanjiro sudah semakin dekat

AAAAARRRRGGGGHHHHHHHHHHH

Sanemi dan Kanroji terkejut, mereka bersua membatu sebentar dan langsung berlari keasal suara rintihan Yang familiar itu

Suara itu

Itu kan suara

Berbelok di ujung lorong, mata mereka langsung terbelalak dan makin memercepat lari. Diujung sana, Tanjiro terkapar sambil merintih di depan pintu rungannya.

Sanemi makin gila, mempercepat lari. Setelah sampai mereka makin terkejut, darah mulai melumuri perut Tanjiro.

Panik, Sanemi mengangkat Tanjiro, berlari menuju UGD "KANROJI!!! CARI DOKTER!!! "

Kanroji lebih panik, dia bingung kemana mencari dokter malam-malam begini, akhirnya dia pergi mencari orang Yang bisa dimintai bantuan

*******

Sanemi duduk panik, nafasnya tak beraturan. Tanjiro pendarahan, dia takut terjadi sesuatu pada istrinya.

Berterima kasih pada Kanroji Yang sudah menemukan dokter dan suster yang sedang berjaga Yang tadi hampir saja di hajar Sanemi karna datang terlambat ( yang untungnya dapat dilerai oleh Makomo dan Kanroji )

We BaddasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang