"TANJIIIROOOO!!!!! CEEEPAAATTT TUUURRUUUNN!!!"
"IYAAAAA!!!!"
Kamado Sumiyoshi berkacak pinggang, telapak kaki dihentak hentak marah. Sudah hampir jam 8 dan Tanjiro, adiknya itu belum turun turun juga
Mereka bisa terlambat kuliah kalau begini
"Adikmu belum siap juga?" Kie baru saja dari dapur, ingin menonton TV, tapi teralihkan dengan pemandangan Sumiyosi yang berkacak pinggang di bawah Tangga
"Tanjiro belum siap juga Bu! Aku heran dengan anak itu, selalu saja mengulur ngulur waktu! "
"Hehehe, biarkan saja... Toh kau dulu waktu kuliah seperti itu juga fufufu"
Pandangan kesal terarah menuju sang Ibu. Moodnya down sekarang, pertama Tanjiro belum siap siap sekarang Ibunya menyamakan dirinya dengan Tanjiro!!! Sumiyoshi harus jadi penyabar kali ini sepertinya
"Setidaknya aku tak separah anak itu Bu.... OH AYOLAH TANJIROOO!!!!! APA YANG KAU LAKUKAAN DIATAS SANAAAA!!!! TURUUUUNNNNN!!!! "
BAK
BLAKKK
BUUUKKK
"Iya! " Tanjiro meloncat turun dari anak tangga, Senyum tak bersalah dipampangkan manis di wajah ----- Yang sayangnya sama sekali tak berpengaruh untuk Sumiyoshi "Budayakanlah bersabar Kak, hehehehe...... AAAARRGGHHHH !!!!! SAAAAKIIITT!!!! "
Dan benar saja, Senyum beracun tak ada efek pada kakanya, malah wajah pria itu makin menggelap.
Dengan Penuh kasih sayang, Sumiyosi menjambak kuat rambut adiknya itu, menariknya paksa menuju pintu luar
Kamado Kie???
Ibunya itu hanya tertawa, seru melihat kelakuan kedua anaknya. Sumiyosi yang membara dan Tanjiro yang meronta, paduan pas yang baik ditonton dengan ditemani segelas teh hijau dipagi hari
Rumah keluarga Kamado selalu hidup seperti ini
"Buu kami pamit!!! "
"AAAAARRRGGHHHHH!!!! BUUUU!!!! TOLONG AAKUUUU!!!! AAAARGGHH SSSAAAAKIIIT KAAAA!!!!"
"Hati hati dijalan sayang.. Sumiyosi jangan ngebut... "
.
.
.
.
.
.
Tanjiro---dengan kesal yang sangat ditahan di dada-- pelahan memperbaiki tataan rambutnya yang mengelegar, Jambakan Kakanya sungguh luar biasa, rambutnya rontok dan kepalanya perih.
Ya Tuhan, apa salahku pada sumiyosi ?
"Kenapa wajahmu memelas.... Bertanya pada Tuhan 'apa salahmu padaku' begitu?"
Tanjiro bergidik ngeri, Sumiyosi menyetir sambil menatap tajam dirinya dengan wajah gelap
Secapatnya mengeleng geleng "Ti-Tidak K-Kok, hehehehe" cukup!!! Tanjiro harus main aman sekarang, Tak lucu jika dia dijambak lagi dan rambutnya rontok lagi, perawatannya mahal!!!
Sumiyosi kembali menyetir mobil dengan hikmat, Tanjiro kembali memperbaiki rambut dengan berkeringat--Aura Sumiyosi gelap pagi ini, entah karna apa --- tapi sungguh, Kakanya pagi ini menyeramkan sekali, campuran antara badai petir, angin topan, tsunami, gempa, gunung meletus ---- gambaran yang ada dikepala Tanjiro --- Sunguh Tanjiro, jika sumiyosi tau apa yang kau pikirkan percayalah bukan hanya rambut, kepalamu juga akan tercabut
![](https://img.wattpad.com/cover/208497354-288-k210732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We Baddas
Fiksi PenggemarHidup memang kadang tak berjalan sesuai rencana Lihat saja meluarga Shinazugawa Satu ini Sanemi tak pernah berencana menikahi laki laki Tanjiro tak pernah berencana menikahi laki laki bahkan bisa sampai hamil empat kali Tapi lihatlah Mereka berdua m...