Can't Remember to Forget you

2.5K 174 121
                                    

Gantengnya suami ku whhhhhhhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gantengnya suami ku whhhhhhhhhh

Shinazugawa Sanemi sedang mengajar pagi ini, didalam kelas yang sunyi dan senyap. Murid-murid tak berkedip menatap guru -yang lebih mirip brandalan- itu mengajar. Materi tentang Logaritma yang diajarkannya, dengan mudah dia menerangkan bak profesor handal, berbanding terbalik dengan para murid yang sama sekali tak mengerti apa-apa tentang materi yang diajarkan tapi mereka berpura-pura saja faham demi keselamatan nyawa yang masih muda.

"sampai disini ada yang tak kalian pahami?" suara dingin dan tajam menusuk gendang telinga para pelajar yang dari tadi tegang dan menahan kencing /tak berani ijin ketoilet/. Mereka menganguk-anggukan kepala, berpura-pura mengerti.

"baiklah kalau begitu, buka buku paket halaman 72. Kerjakan soal nomer 1-12. Jangan ribut, saya ada urusan sampai jam istirahat di kantor." meletakkan buku di atas meja, Sanemi melangkahkan kaki keluar ruang kelas, membuka pintu dan pergi. Para murid-murid langsung bernafas lega, akhirnya Iblis Telah tiada. Tapi, entah Angin apa, Sanemi tiba-tiba berada di depan pintu, menatap tajam para murid yang baru saja ingin bersantai dan bercengkrama ala Anak SMA yang ditinggal guru mengajar.
" Tugasnya hari ini harus ada dimeja saya, tak mengumpul atau nilai dibawah 75 ---" memberi jeda sedikit, murid-murid langsung tegang, meneguk ludah gusar. Sepertinya mereka akan mendapat masalah "---- kalian temui saya diruang BK."

Sanemi meninggalkan ruang kelas itu santai, berbanding terbalik dengan para pelajar di dalam sana yang sekarang sibuk mencari tali untuk gantung diri.

Ya beginilah kalau kau punya guru BK yang mengajar Matematika seperti Shinazugawa Sanemi, auto depresi dan mati berdiri.

****

Berada diruangannya, Sanemi menatap Foto pernikahannya dengan Tanjiro Diujung meja kerja. Tersenyum manis dan menggemaskan, Tanjiro menggengam tangan Sanemi erat Sambil menempelkan pipi masing-masing, Sanemi terlihat tersenyum ceria difoto.

Tak menyangka dia bisa sampai sejauh ini. Menatap langit-langit ubin yang didominasi warna hijau -warna kesukaannya- , Sanemi menerawang jauh, entah kenapa ingatan tentang mimpi itu datang lagi. Menggigit bibir dan mengelengkan kepala. Diambilnya bekal buatan Tanjiro dan dibukanya, aroma harum langsung menyeruak berhambur keseluruh ruangan. Nasi, tempura udang, perkedel kentang, tumis tahu dan sekotak penuh ohagi. Tersenyun kecil, ahh.... Betapa sayang dan cintanya dia pada Istrinya ini, jika ditanya karna apa Sanemi bisa jatuh cinta dengan Tanjiro?? Maka jawabannya dia mencintai Tanjiro Tanpa 'Karna', dia mencintai Tanjiro. Hanya itu saja, tak bisa dibantah, tak bisa diubah, akan selalu seperti itu selamanya.

Asik menikmati makan datanglah tamu tak diundang.

.

We BaddasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang