Auliapun mencuci mukanya diwastafel toilet dan menenangkan dirinya sementara, ia trauma dengan hal yang berbau dengan perkelahian, dia tidak mau ada orang yang meninggal karna perkelahian, cukup kakanya saja yang mengalaminya.
Setelah selesai auliapun keluar dari toilet dan bersikap seolah tidak ada apa-apa, ia ingin kembali ke kelasnya dan melakukan pelajaran selanjutnya karna istirahat pertamanya sudah selesai.
Dikelas XI belum ada guru yang masuk tetapi siswa/i sudah pada tertib di kelas ini, tiba-tiba ical pun datang terburu-buru.
"hari ini gue punya 2 kabar, 1 kabar baik, 1 lagi buruk" jelas ical.
"sudahlah tidak usah basa-basi lu cal tinggal bilang aja lama" salah satu siswa.
Ical hanya menatap tidak suka dengan siswa itu dan melanjutkan pengumumanya.
" 1 kita dapat jam kosong karna guru-guru sedang rapat, dan yang 2 Gerbang baru dibuka sekitar jam 1 an" jelas ical sejelas-jelasnya.
Siswa/i itu pun merasa senang dan langsung melakukan aktifitas biasanya ada yang teriak-triakan, lari-larian dan yang wanita tidak jauh dari selfi.
Auliapun ingin mengambil buku miliknya dikolong meja dan dengan terkejut aulia melihat novelnya yang tadi ia jatuhkan ditaman belakang.
"cal?" ucap aulia memanggil ical
"tumben lu butuh gue?" ical dengan songongnya.
"lo tau siapa yang nganterin novel gue?" aulia
"nasar anak kelas XI IPS2 kalau tidak salah" sambil melirik keatas jidatnya.
"oh" aulia datar
"makasih orang mah mba, sudah susah-susah gue menginggat, oiyah ko lu bisa kenal sama nasar anak XI IPS2? lu hati-hati deh ama dia, dia bangor dan salah satu siswa yang menyukai keluar masuk ruang BK" jelas ical.
Tanpa ada jawaban dari aulia icalpun meninggalkan dan langsung menuju pintu kelas. Dan tiba-tiba dia kembali ke meja aulia.
"ada yang nyariin lu noh!" ical
"siapa?" aulia yang masih fokus kepada novelnya.
"RIDWAN anak X1 IPA 2" ical dan langsung berjalan meninggalkan aulia.
Auliapun bangun dari duduknya dan langsung menuju keluar kelas, kini auli melihat ridwan yang senyum kearahnya.
"ada apa lagi?" aulia dengan nada malas
"tidak aku hanya ingin mengajakmu pulang bareng
denganku dan mampir ke toko buku" ridwan menjelaskan maksud kedatanganya."maaf yah wan bukanya saya tidak mau, tetapi kamu harus sadar aku ini sudah punya pacar dan kau pun sama denganku sudah punya ka weni, sudah kita jalani aja jalan kita masing- masing" jelas aulia dan langsung meninggalkan ridwan.
*****Bel istirahat kedua pun berbunyi semua siswa/i seperti biasa menuju kantin dan kini aulia pun juga menuju kantin.
Aulia memesan makananya lalu mencari tempat duduk yang sepi, yah kini aulia melihat dimana ada sepasang meja dan Kursi panjang dipojok belakang.
Kini aulia sedang menikmati makan siangnya dengan tentram tiba-tiba seseorang pun mendekatinya.
"gue boleh duduk disini?" ucap ridwan.
Tanpa ijin dari auliapun ridwan langsung duduk dan menyantap makananya, aulia yang terganggu karna ridwanpun menyudahi makanya dan ingin pergi.
Namun tanganya ditahan oleh ridwan dan auliapun pasrah untuk duduk kembali.
"tenang saja aku tidak menganggumu, hanya saja meja disini sudah terisi penuh dan hanya meja dekatmu saja yang sepi" ridwan menjelaskan.
"mengangguku atau tidak aku tetap tidak suka" ucap aulia datar dan langsung meninggalkan kantin .
Auliapun jalan menuju taman belakang saat ia melewati ruang BK ia melihat pak agung yang sedang menceramai seseorang siswa, yah itu siswa yang tadi aulia liat berkelahi dengan sesama siswa.
Auliapun masih mengamati siswa itu dan tanpa sengaja tatapan merekapun bertemu dan siswa itu tersenyum ke arah aulia, bukanya senang aulia malah ketakutan dan langsung pergi menjauh.
Ditaman belakang seperti biasa aulia membaca novelnya dengan santai dan menikmati angin yang berhembus sedikit kencang yang membuat suasana terkesan damai.
"aulia yah?" ucap sesorang dari belakang.
Auliapun menoleh dan langsung kaget karena ia mengetahui yang memanggilnya itu nasar.
"maaf saya tidak sama sekali melihat kejadian itu, jangan pukul saya saya tidak akan bilang kesiapa-siap" aulia yang menunduk dan memohon kepada nasar.
"hei kamu sakit? Yah kali emang saya orang gila memukul orang yang tidak salah" nasar
Aulia hanya diam dan langsung mengemasi novelnya dan beranjak pergi namun di tahan oleh nasar.
"kecuali kalau kamu tidak mau kenalan dengan saya, saya nasar anak XI IPS 2" nasar menyodorkan tanganya untuk berjabat tangan.
Tanpa membalas jabatan tangan nasar "gue aulia" dan langsung bergegas pergi menjauh.
"aneh" ucap nasar diiringi dengan tawanya.
🍒
Thankyou
LvyHai guys gimana? Jelek yh aahh aku hanya berimajinasi sebisaku semoga kalian suka yah...
Salam
Mirna
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU & KAU
Teen Fiction- AULIA ANNASTHASYA - ALVARO NASARR AHMAD MISS COOL mungkin predikat itu pantas untuk dinobatkan ke AULIA, karna aulia berbicara hanya dengan hal yang penting dan salah satunya keluarganya menurut aulia mereka tidak penting. Bukanya aulia durhaka ka...