#23

359 32 9
                                    

Aulia kini masuk rumahnya dan berpapasan dengan pelayannya, dia ingat dengan kata-kata nasar kita tidak bisa hidup sendiri contohnya seperti ini mungkin aulia tidak akan bisa ini itu tanpa pelayan rumahnya.

"hai bi?" aulia dengan senyumannya.

Pelayan itu hanya diam menatap aulia aneh namun langsung cepat-cepat membalas sapaan aulia karena ia takut kalau aulia marah.

"hmm i..yah non" pelayan itu sambil memandang aulia ragu.

Aulia berjalan menuju kamarnya dan menaiki tangga satu persatu dengan hati-hati, sesampainya aulia dikamar dia langsung bersih-bersih dirinya dan langsung mengenakan piyama miliknya.

Dia sedang berbaring dikasurnya melihat pesan dari irwan yang menghawatirkan dirinya, namun dia mengabaikannya karena dia sudah terlanjur tidak suka dengan irwan.

Tiba-tiba suara ketokan pintupun berbunyi.

"masuk saja tidak dikunci" aulia

"non maaf ada paket" pelayanya menyerahkan kotak yang berpita warna pink itu.

"dari siapa?" tanya aulia.

"saya tidak kenal non" pelayan itu

Aulia melihat sebuah note di kotak itu bertuliskan AL ❤ auliapun tersenyum karena ia sudah lama menanti pesawat-pesawat itu.

"ciri-cirinya gimana si bi orang ini" tanya aulia.

"kaya orang india yang ngasih paket ini non" pelayan.

"hah? India?, yaudah makasih yh bi" aulia tersenyum dan langsung menghampiri kasurnya lagi.

Auliapun membuka satu persatu pesawat itu sekaligus membaca surat-surat dari AL.

10.

Sudah lama saya tidak mengirimkanmu pesawat ini apakah kau merindukanku?

Atau

kau senang dengan ke tidak adaanku.

Apapun itu tidak membuat rasa cintaku berkurang untukmu ann

Salam-AL❤

Bibir aulia terukir menciptakan sebuah senyum yang tulus mikinya karena sudah dibuat senang dengan hal dengan kalimat sesederhana itu.

11.

Aulia annasthasya tetaplah tersenyum seperi itu

Kamu tahu kenapa?

Karena saya menyukainya.

Salam-AL❤

12.

Tapi saya sedih, kamu tahu kenapa saya sedih?
Kerena saya hanya bisa membuatmu tersenyum secara tulisan bukan terucap langsung oleh saya.

Saya takut, kamu tahu sosok saya kenapa saya takut?
Saya takut kamu tidak menerima sosok asliku ini.

Salam-AL❤

13.

Sudah malam sudah waktunya kamu tidur, saya tidak mau melihat sang pujaan hatiku sakit disebabkan membaca surat-surat tidak penting ini, selamat malam.

Salam-AL❤

Aulia menghapus air mata yang akan terjun kepipi mulusnya itu, aulia terharu dengan semua surat AL dia ingin bertemu dengan sosok AL yang bisa membuatnya nyaman seperti ini

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan memperlihatkan kedatangan irwan, aulia yang melihat irwan hanya diam dia masih dengan kesibukanya menaruh pesawat-pesawat itu kekotanya lagi.

Irwanpun mendekat kearah aulia dia melihat aulia sedang sibuk dengan kotaknya, dan irwanpun mengambil salah satu pesawat kertas itu dan membacanya.

"dari siapa fansmu" irwan memulai percakapan.

Aulia masih diam.

"kamu sibuk dengan pikiranmu tentang diriku dengan rara, sedangkan dirimu asik dengan duniamu sendiri dengan fans-fansmu itu" jelas irwan.

"tapi bagusnya saya tidak menanggapi mereka semua bukan seperti dirmu, tidak ada penolakan adanya penerimaan" aulia menoleh kearah irwan.

"hahah jangan lupakan nasar, dia fansmu kan? Kamu bilang apa tidak meladeni mereka semua? Trus sikapmu ke nasar?" irwan tersenyum benci.

"terserah katamu saja irwan" aulia kesal.

"berarti kamu sama saja dengan rara" irwan.

"aku kga ngerti mau kamu apa dateng kesini wan? Menyudutkanku seolah semua salahku?" aulia berjalan kebalkon kamarnya.

"aku sudah bilang sama kamu aku tidak suka kalau kamu dekat dengan nasar, tetapi apa? Kamu malah dekat denganya" irwan.

"aku mau kita putus dan sekarang juga kamu pergi dari sini aku muak denganmu, jika kamu tidak pergi aku akan memanggil satpamku untuk mengusirmu" aulia.

Plaakk...

Suara benturan antara pipi mulus aulia dengan tangan irwan itu bersuara cukup keras, mata aulia seketika panas dan kini airmata mulai bercucuran dari kelopak matanya.

"kamu itu calon tunanganku kita sudah dijodohkan dengan kedua orang tua kita bersikap sopanlah denganku aulia" ucap irwan yang diiringi dengan mencengkram kedua pipi aulia.

"sakit wan plis lepasin sakit" ucap aulia sedikit tidak jelas karena cengkraman irwan.

Irwanpun yang melihat aulia kesakitan akhirnya melepas cengkramanya dan langsung memeluk aulia, dia sadar karna sudah kelewatan sikapnya kepada aulia.

Aulia yang dipelukpun berusaha menolak dan memberontak namun irwan lebih kuat darinya dan aulia mengalah untuk tetap tenang dipelukan irwan.

Irwanpun membawa aulia duduk di sopa kamar aulia dengan posisi masih memeluk aulia dan aulia masih menangis sejadi jadinya.

"maafkan aku sayang aku khilaf memperlakukanmu seperti itu" bisik irwan sambil menciumi pucuk pala aulia.

"aku benci kamu wan benci" aulia di sela isakan tangisanya.

🍒



































Note : maaf banget jadi jarang up lagi sibuk dengan laporan kerjaan, aku mohon dapat memakluminya 🙏

Salam-Mirna🐧

AKU & KAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang