Mereka sampai dirumah yang terbilang cukup besar dan bernuansa modern, nasar memarkirkan motor dihalaman rumah ini disebelah mobil yang sudah terparkir di sana.
"rumah siapa?" tanya aulia.
Nasar tidak menjawab dia hanya menarik tangan aulia untuk mengikutinya.
Nasar membuka pintu dan langsung memasuki rumah itu dan menyuruh aulia untuk sedikit menunggu diruang tamu dan diapun pergi kearah dapur.
Aulia melihat isi diruang tamu ini banyak foto keluarga dan paling mengejutkannya ada foto nasar disana, aulia bisa menyimpulkan bahwa rumah ini adalah rumah nasar dan tantenya itu.
"aulia?? Apakabar sayang?" tante nasar.
Aulia yang merasa namanya dipanggilpun menengok kesumber suara.
"tante? Alhamdulillah baik tan, tante baik?" aulia tersenyum manis.
"baik, kamu sudah makan? Yuk kita sama-sama makan siang" tante nasar.
"maaf tan nasar sudah mengajakku makan direstoran dimall tadi" aulia sedikit takut.
"oh yaudah tidak masalah aulia, lebih bagus nasar tidak membiarkanmu kelaparan" tante nasar.
"tidaklah tan masa saya tega melihat sang pujaan hati kelaparan" nasar yang tiba-tiba dateng dan memberikan aulia minum.
"apasii ih kesel" aulia malu dengan perkataan nasar
"kamu ini pujan-pujan sekolah yang bener jangan bandel mulu" tante nasar menjewer kuping nasar.
"awwww tan bercanda kali" nasar kesakitan
"sudah sana panggil adikmu dan kenalkan dia kepada aulia" tante nasar.
"siap tancan (tante cantik)" nasar menggoda tantenya.
Aulia hanya tertawa melihat tingkah nasar kepada tantenya tersebut JAHIL kata yang pertama kali terucap di hati aulia untuk menggambarkan nasar.
"tante kg kekantor" aulia
"tante tidak setiap hari kekantor sayang, karena harus fokus menggurus 3bayi dirumah ini" tante
"tante punya anak kembar 3?" tanya aulia.
"hehe maksudnya itu anak tante ada 2 dan 1 nya itu nasar" tantenya dengan senyum khasnya.
"oh anak tante masih kecil?" tanya aulia lagi
"yang pertama dia sudah kelas 3 smp dan yang kedua kelas 4 sd" jelas tante nasar.
Aulia hanya mengangguk paham dan menunjukan senyum manisnya dengan deretan gigi yang rapih miliknya.
"yaudah tante kedapur dulu yah, belom makan siang telat nih gara-gara jemput anak yang kecil pulang sekolah" tantenya.
"iyah tan" aulia mengangguk.
Aulia masih mwnunggu nasar yang masih di lantai atas mwmanggil sang adik, aulia yang bosanpun membuka Line dari teman-temanya maupun dari sang kekasih.
-ViaLine-
-IrwanAlmsyh-
(aku tidak suka kau dengan nasar)-auliaannthasya-
(aku lebih kg suka kamu dengan rara)
*****
Aulia menutup hpnya lagi dengan bete karena pesan irwan tadi, aulia semakin benci kepada irwan karena sikapnya yang mengekang tapi tidak mau diperlakukan balik ke dirinya.Tiba-tiba pintu terbuka menandakan ada seseorang masuk, wanita yang berkerudung dan berseragam sekolahpun tersenyum kearahnya.
"asalamuallaikum" ucapnya.
"walaikumsallam" aulia menjawab.
Dia menghampiri aulia dan mencium tangan aulia
"kenalin aku lesti adik a nasar, kaka pasti temenya a nasar?" lesti
"aku aulia, iyah aku temen a nasar... kamu cantik" puji aulia.
"sayangnya ada yang lebih cantik dariku" lesti cemberut.
"siapa?" aulia
"yang barusan nanya kepadaku" lesti tersenyum manis.
Aulia sangat senang dengan sikap baik lesti terhadapnya dan begitu juga sikap tante nasar kepadanya.
"heiii kebiasaan abis pulang sekolah bukanya ganti seragam malah duduk disini" ucap nasar tiba-tiba dateng.
"apasii a udah tahu lesti lagi buka sepatu" lesti cemberut.
"ipiin sii i idih tihi listi ligi biki sipiti" ledek nasar.
Lesti langsung bangkit dari duduknya dan mengarah ke nasar salim dan sedikit berbisik.
"pacar aa cantik" ledeknya dan langsung berlari.
"pasti dong" nasar dengan pedenya.
Aulia tertawa melihat sikap mereka berdua, mungkin menurut aulia keluarga mereka sangat bisa dibilang harmonis.
🍒
.
.Note : aku telat yah, lebih tepatnya abis subuh bukan abis sahur😁 maafkan aku ini🤗
Thankyou
IlvyouSalam-mirna🐧
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU & KAU
Teen Fiction- AULIA ANNASTHASYA - ALVARO NASARR AHMAD MISS COOL mungkin predikat itu pantas untuk dinobatkan ke AULIA, karna aulia berbicara hanya dengan hal yang penting dan salah satunya keluarganya menurut aulia mereka tidak penting. Bukanya aulia durhaka ka...