#14

310 35 9
                                    

Sekumpulan remaja itu memperhatikan aulia dari ujung kepala sampai ujung kaki aulia, reaksi mereka berbeda-beda ada yang terlihat biasa aja dan ada yang tersenyum Devil.

"mau kemana neng? Mau dianter kga" salah satu dari mereka.

Aulia hanya melirik kesumber suara itu dan kembali fokus dengan jalannya.

"ko udah cantik gitu jalan? Mau dianter kaga?" -

"gagu kali, mangkanya kg nyautin" -

Aulia yang sudah menyadari dirinya tidak aman lagi ia mempercepat langkahnya untuk menjauhi para lelaki itu, namun mereka malah mengikuti aulia dari belakang

Plis jangan ngikutin gue dong, - batin aulia

Karna jarak aulia dan mereka sudah lumayan dekat akhirnya aulia memutuskan untuk melepas heelsnya dan langsung berlari menjauh.

Saat aulia sedang bingung melihat kanan kiri untuk ia melarikan diri, dia malah ditarik seseorang kesebuah gang, gang itu buntu dan dari kejauhan mungkin orang tidak menyari adanya gang itu.

Aulia merasakan detak jantung sesorang karena ia dipeluk oleh orang itu, aulia yang menyadarinya langsung melepaskan pelukan itu dan menjauh ingin keluar namun ia ditarik lagi olehnya.

"jangan keluar, situasi belom aman" -

Gang ini gelap hanya disinari dengan cahaya lampu  yang redup, aulia pun menyalahkan senter hpnya dan langsung mengarahkan kepadanya.

Ternyata orang itu adalah nasar anak XI IPS 2 yang ia hindari selama ini, aulia melepaskan gengaman nasar dan memberi jarak denganya.

"plis matiin senternya nanti kita ketahuan" nasar

"lu jangan coba-coba modusin gue disini yah" aulia sinis

"saya kga ada niat buat modusin kamu, saya hanya ingin menolong kamu dari orang-orang itu" nasar sembari sesekali mengintip keluar.

"bukanya lu jago berantem? Kenapa kga lawan mereka" tanya aulia

"kamu kg liat dia 11 orang dan saya sendiri bagai manapun saya tidak akan menang" jelas nasar menatap aulia.

Tatapan mereka bertemu sedikit lama pada akhirnya mereka menyadarinya dan membuang pandanganya secara bersamaan.

"gue pengen ngubungin supir aja dan langsung keluar dari ini" ucap aulia menyalahkan hp.

"aulia percaya sama saya sekali ini saja, jangan sekarang suasana belum aman. Tapi saya serahkan lagi kekamu kalau kamu ingin tertangkap oleh mereka" nasar.

Aulia dengan keras kepalanya menyalahkan hp namun saat sedang ingin menghubungi supirnya tiba-tiba suara bantingan drum terdengar dan di iringi dengan suara para lelaki itu.

"woy keluar lu, gue tau lu ada disini" -

Aulia yang mendengar itu ketakutan dan langsung menghampiri nasar dan memeluknya dengan erat.

"gue takut" bisik aulia pelan

"shut...jangan takut ada saya disini" nasar membalas pelukan aulia.

Para lelaki itu masih didepan sana mencari keberadaan aulia, nasar yang sudah kehabisan akal akhirnya merencanakan sesuatu.

"kita tidak bisa disini sampai malam, gimana kalau kita keluar" nasar.

"jangan gue takut" ucap aulia

"maksud saya, kita bikin rencana saya bakal keluar menghadapi mereka semua, saat saya keluar kamu hubungi polisi dan supir untuk menjemputmu" penjelasan nasar.

"lu gimana?" tanya aulia.

"saya mah gampang" nasar meyakinkan aulia

"tapi gue takut" aulia masih memeluk nasar.

"jangan takut, kamu tidak akan kenapa-kenapa" nasar

"trus lu?" aulia khawatir.

"yah berdoa saja" nasar yang bersiap untuk keluar.

Nasarpun mengambil balok yang ada di gang ini dan bersiap untuk keluar menghadapi mereka saat nasar berjalan satu langkah aulia menariknya.

"plis janji lu bakal baik-baik aja, plis jangan mati" ucap aulia khawatir.

Nasar hanya mengukir senyumnya dan langsung keluar mengahadapi mereka, aulia yang melihat mereka semua sedang fokus dengan nasar langsung berlari menjauhi mereka.

Auliapun berlari menjauh dan sesekali menoleh kearah nasar ia melihat nasar sedang berkelahi dengan mereka, aulia langsung menghubingi supirnya dan juga menghubungi polisi.

Aulia melihat nasar yang terjatuh karena dipukul dari belakang pun panik dan tidak tega, tetapi mereka masih memukuli nasar yang sudah terjatuh ,

suara mobil polisi sudah terdengar, mereka semua  panik dan langsung meninggalkan nasar yang sudah tak berdaya itu dan menyelamatkan diri masing-masing.

Aulia lari kearah nasar untuk memastikan ia tidak kenapa-kenapa, auliapun langsung menopang kepala nasar dengan pahanya.

Aulia menangis dia tidak tega melihat wajah nasar yang penuh dengan lebam dan darah, nasar yang masih sadar menghapus air mata aulia.

"saya nepati janjikan? Jangan nangis saya tidak apa-apa ko" nasar dengan senyumnya.

🍒




































Thankyou
Lvy



Maaf kalau ada typo karena pala saya sedang sakit jadi tidak terlalu fokus, tadinya aku tidak ingin up tapi takut mengecewakan kalian 🤗 yah sudah jangan lupa VoMen yah.

Salam
Mirna

AKU & KAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang