Jungkook sudah sembuh. Semua orang juga tahu bahwa ia hanya mencari alasan agar selalu berada di tempat tidur bersama istrinya.“Kepalaku masih sakit sayang..”
Lisa menghela napas. Seharian Jungkook menempel padanya, seperti hari sebelumnya. Bahkan untuk mengantar Harin ke sekolah, Lisa terpaksa menyuruh pengawalnya.
“Oppa, aku harus ke studio. Tommy menelepon.”
“Jadi lebih memilih Tommy daripada aku?”
“Oppa tau apa yang aku lakukan di sana, aku akan pulang secepatnya. Oppa bisa beristirahat di rumah.”
“Lalu siapa yang akan mengurusku? aku akan memerlukan air minum, makanan, obat sakit kepala..”
Jungkook berujar dengan nada memelas.“Riri bisa membantu, oppa.”
Jungkook mendengkus kesal. Pada akhirnya tidak bisa menahan wanita itu lebih lama lagi. Lisa melepas pelukan erat Jungkook, memilih segera bersiap-siap ke studio.
Jungkook hanya bisa melihat bagaimana istrinya mempersiapkan diri, mulai dari masuk ke kamar mandi untuk mandi, ke walk in closet, menata rambut dan lain sebagainya.
“Kau sedang hamil sayang..” Jungkook masih berusaha.
“Aku tidak melakukan pekerjaan berat oppa, hanya berpose di depan kamera. Lagipula perutku belum besar.”
“Aku pemilik perusahaan itu kalau kau lupa, kau aku liburkan hari ini. Bekerja saja besok.”
Lisa terseyum tipis, ia mengangkat tas kecilnya, mencium bibir Jungkook sejenak lalu memeluk pria itu agar tidak cerewet. Berhasil. Jungkook diam sembari tersenyum.
“Aku tidak akan lama.”
🌷🌷
“Daddy!” Harin berlari tatkala melihat ayahnya datang menjemput.
“Hi Princess..” Jungkook mendekap tubuh Harin lantas mencium pipi gadis itu dengan sayang.
“Kenapa bukan Mom?”
“Mommy di studio, kita akan ke sana menjemputnya. Bagaimana? Mau?”
Harin memainkan dasi seragamnya.
“Dad, sebenarnya Harin memberitahukan Jisung.”
“Hm?”
“Daddy Jisung demam juga, jadi Harin beritahu Jisung kalau Daddy minum asi supaya sembuh.”
“It’s okay Princess, mereka juga perlu tau.”
“Benarkah? Jadi Harin tidak salah?”
“Tidak, justru itu kebaikan jika memberitahu informasi penting.” Harin tertawa, mencium pipi ayahnya dengan gerakan menggemaskan.
“Ayo ke studio, Mommy pasti terkejut kita datang.”
“Harin suka melihat orang terkejut!” Jungkook tersenyum lebar, ia lantas membawa Harin masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Jungkook hanya bisa terkekeh saat Harin bercerita banyak tentang pelajaran bahasa Korea yang mereka pelajari. Mereka disuruh membaca satu lembar cerita harimau dan tikus sawah, dan Harin sangat-sangat suka ceritanya.
“Jadi akhirnya mereka berteman?”
“Ya. Harimaunya jadi baik, mereka akan memetik sayur bersama untuk makan.”
Jungkook mengernyit sembari tersenyum, tapi akhirnya hanya mengangguk-angguk saat Harin menceritakan yang lain.
Sampai di studio, Harin dan Jungkook segera masuk ke dalam. Beberapa karyawan di sana terlihat gemas saat Harin berjalan sembari memegang tangan kanan ayahnya, terlebih gadis itu masih memakai seragam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPB|SEASON2✔
Fanfiction[M] You'll always be mine, Dear. Cover designed by @nmcrsika