Jeon Jungkook baru saja tertidur ketika Lisa menggoyang tangannya, membangunkannya seperti jam-jam yang lalu, hanya untuk menyuruhnya pergi ke luar, membelikannya makan, semua jenis makanan yang memang sulit untuk ditemukan, sangat menguji kesabaran Jungkook.
“Sayang, aku mengantuk.” Jungkook melenguh pelan, rasanya tubuhnya masih terlalu lelah untuk membawa mobil lagi, mencari makanan yang dibutuhkan istrinya.
“Aku ingin ke studio sebentar, ada yang ingin bertemu denganku.”
“Siapa?” Jungkook bertanya masih dengan posisi telungkup, menekan wajahnya pada bantal.
“Photographer, teman Tommy. Dia ingin bertemu denganku.”
“Jam berapa ke sana?”
“Setelah mandi, aku akan segera ke sana.”
Jungkook membalik tubuhnya, akhirnya menatap istrinya yang tengah duduk tepat di sampingnya. Masih memakai piama tidur berwarna biru yang cukup besar.
“Sayang..” Jungkook mengangkat tangannya, menyentuh gundukan itu. Segera terkekeh ketika Lisa menepis tangannya dengan wajah kesal.
“Aku mandi dulu.”
Jungkook mengangguk, menelungkupkan tubuhnya lagi, mencari kenyamanan pada tempat tidur. Tapi itu tidak berhasil, sebab istrinya tidak berada di sana.
Jungkook mendecak, ia sudah tidak bisa tertidur meski mengantuk. Jadi, Jungkook beringsut turun dari tempat tidur, membuka kausnya lalu masuk ke dalam kamar mandi, menemukan istrinya tengah mengelus tubuhnya dengan spons sabun.
Jungkook merasa tenggorokannya mengering, begitu juga bibirnya yang kini akhirnya ia basahi dengan sapuan lidah. Jungkook mendekat, mengambil alih spons itu dari tangan istrinya yang terkejut. Ia memeluk wanita itu dari belakang, sementara tangan kanannya kini bergerak membantu wanita itu untuk melumuri tubuhnya dengan banyak busa. Tapi pada akhirnya spons itu dijatuhkan ke lantai, Jungkook menggunakan tangannya sendiri untuk menjelajah di sana. Lisa merintih ringan tatkala tangan itu berada di titik tengah paling bawah, mengelusnya, dan pria itu bernapas hangat di lehernya yang dingin.
“Aku harus mendapatkan imbalan dari tugas-tugasku.”
Tapi Lisa masih ingin waras dengan menjauhkan tubuh, ia harus ke studio dan melayani pria itu di kamar mandi bukanlah tindakan yang harus dilakukan sekarang, sebab itu akan memakan waktu yang lama, dan Jungkook tentu saja akan menyuruhnya beristirahat setelah melakukan semuanya.
“Kenapa menjauh? Kau menolakku?”
“Aku harus ke studio, mereka sudah menunggu.”
“Ini hanya sebentar, aku janji.”
“Nanti, setelah aku kembali dari sana.”
“Sekarang.” Pria itu mendekat, menaruhnya di bathup, memerangkapnya dengan tubuh yang besar. Lisa sepertinya harus melayani pria itu sebelum mengamuk.
🌷🌷
Nyatanya itu tidak sebentar, semua orang tahu permainan Jungkook butuh waktu lebih dari dua jam. Lisa melangkah terburu-buru menemui Tommy, ia meringis tatkala menemukan tamu yang ingin bertemu dengannya menatap jam tangan. Menunggunya.
“Halo..”
“Oh hi, Lisa Wilkinson..” Pria itu tersenyum lebar, memeluknya sebagai sapaan yang hangat.
“Maaf membuat Anda menunggu.”
“Tidak apa, ada Tommy yang selalu cerewet.” Lisa melirik Tommy yang sedang melipat tangan di depan dada, menatapnya datar, seolah mengatakan ‘Kau sangat lama, aku harus mengurus pria tua ini berjam-jam.’
KAMU SEDANG MEMBACA
MPB|SEASON2✔
Fiksi Penggemar[M] You'll always be mine, Dear. Cover designed by @nmcrsika