5 menit berlalu dan ia tetap berada di dalam kamar mandi. Chaeyoung menggigit bibirnya, tidak bisa menahan dirinya dari khawatir. Ia memandangi pintu kamar mandi, ingin melanjutkan obrolan mereka, dengan topik lainnya. Namun, tampaknya Mina tidak ingin keluar dalam waktu dekat.
Jadi, Chaeyoung berpikir bahwa ia hanya akan menunggu gadis itu. Itulah saat ketika ia mendengarnya.
Sebuah isakan.
Chaeyoung terpaku selama beberapa saat, ingin mendengar suara itu lebih jelas. Dan ia dengan cepat berdiri, mendekat ke kamar mandi. Ia meletakkan telinganya pada pintu kamar mandi dan saat itulah ia menyadari.
Suara isakan itu berasal dari kamar mandi.
Mina sedang menangis di dalam.
04 Rumah Aneh
Ia menangis. Myoui Mina.
Semalam, Chaeyoung hanya berdiri di depan pintu, mendengarkan Mina yang sedang menangis. Tangisan lembut dan pelan, seolah Mina tidak ingin Chaeyoung mengetahui hal itu. Namun, ketika ia keluar dan mendapati bahwa Chaeyoung sebenarnya mendengarnya, ia hanya berdiri disana. Matanya bengkak, merah dan terlihat buruk. Ia menunduk dan menyembunyikan wajahnya dari Chaeyoung, bergegas menuju ranjang miliknya dan melompat ke atasnya. Ia menutupi dirinya dengan selimut, berkata 'Aku harus tidur awal malam ini. Nikmati pizza dan sodanya'. Dan begitulah. Tidak ada lagi yang terjadi. Mina tidur setelahnya, kembali meninggalkan Chaeyoung, bingung, pertanyaan memenuhi pikirannya.
Sebenarnya, Chaeyoung tidak bisa tidur semalam. Ia berusaha keras menutup matanya dan menghitung domba di dalam pikirannya, namun tidak berhasil. Ia benar-benar bingung dengan Mina. Gadis itu tetap melakukan sesuatu yang... tidak biasa. Ia tidak pulang di satu malam. Lalu, ia datang dengan keadaan mabuk dan menangis. Itu cukup membuat Chaeyoung sama sekali tidak paham dengan Mina. Ia tidak dekat dengan Mina, namun ia ingin. Ia selalu mencoba. Chaeyoung bersedia mendengarkan semua masalah Mina. Karena Chaeyoung telah membayangkan tentang hal itu, mempunyai teman sekamar untuk berbagi perasaan, masalah dan mungkin cerita cinta.
Chaeyoung selalu ingin berteman dengan Mina. Ia tidak berbohong semalam ketika ia mengatakan pada Mina bahwa ia tidak masalah dengan cara Mina bertahan, ia tidak berbohong. Ia mengatakan kebenaran, sungguh. Ia menghormati pilihan orang, baik atau buruk. Seperti, oh Tuhan, mereka hanya manusia. Tidak ada yang sempurna, kita semua mempunyai kekurangan. Satu-satunya cara untuk hidup sebagai orang baik adalah dengan menghormati orang lain, tidak peduli apa. Jangan menilai seseorang dari sampulnya.
Chaeyoung benar-benar ingin berteman dengan Mina. Dan ia berharap Mina bisa merasakannya melalui tindakan Chaeyoung.
Pagi ini, Chaeyoung bangun lebih awal, namun Mina sudah tidak ada di kamar. Ia telah pergi. Mungkin ia mempunyai kelas pagi atau sesuatu, Chaeyoung hanya mencoba berpikir positif tentang teman sekamarnya.
Dan sekarang, Chaeyoung berada di kelasnya, melamun, berpikir tentang teman sekamarnya ketika dosen sedang menjelaskan. Ia tidak sadar ketika dosen mengakhiri kelasnya dan meninggalkan ruangan. Ketika itulah salah satu teman Chaeyoung menepuk pundaknya, bertanya mengapa ia masih disana, ia menyadari bahwa ia telah berpikir terlalu dalam tentang Mina.
Jam 2 siang sekarang dan Chaeyoung pergi ke kantin untuk makan siang. Ia berjalan sendiri kesana, mencoba mencari sesuatu yang enak. Ia membeli sesuatu dan berjalan berkeliling kantin untuk mencari spot terbaik untuk makan. Ia bukan seseorang yang suka keramaian, jadi ia lebih suka tempat yang lebih sepi. Ketika ia menemukannya, ia bergegas menuju kesana. Ia duduk disana, membuka makanannya dan hendak memakannya ketika ia melihat seseorang berada tidak jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Room 336 | Terjemahan Indonesia ✅
Teen FictionChaeyoung baru saja pindah ke asrama baru, bertemu dengan teman sekamarnya, Mina, di dalam kamar mandi dan telanjang. Author: remyo2010 Original story: https://my.w.tt/uXSP7I3T84 Translated by: nagaras