"Ada apa?".
"Nggak, nggak apa-apa. Aku cuma ada urusan penting dan pengasuh sibuk jadi dia nggak menjawab panggilanku. Aku mau minta Mina datang kesini dan gantiin aku buat jaga Momo malam ini, tapi ya, dia nggak ada".
"Yeah.. Kasihan kamu".
Chaeyoung menguap.
Tunggu.
"Oke kalau gitu. Aku matiin. Terimakasih-".
"Tunggu, Jihyo!". Chaeyoung berkata dengan keras, tidak ingin gadis itu mematikan teleponnya.
"Ya?".
"Tunggu disana". Chaeyoung tiba-tiba sepenuhnya terbangun. "Aku akan melakukannya. Aku bakal gantiin kamu".
07 Superhero Kecil
Chaeyoung duduk di sebuah kursi kosong di dalam kereta, sendiri. Tidak banyak orang di sekitarnya, hanya beberapa dan sebagian besar dari mereka tidur atau bermain dengan ponselnya. Sangat sepi dan cukup bagi Chaeyoung untuk merenung, memikirkan tentang tindakannya.
'Aku bakal gantiin kamu'.
Chaeyoung menutup mata, menyadari bahwa ia melakukan sesuatu yang agak berani atau bodoh.
Ia menghela napas. Ya, ia telah mengatakannya, jadi, ia harus melakukannya. Itulah alasan mengapa ia berada di dalam kereta sekarang, pergi ke kampung halamannya, untuk menjaga sahabat Mina, Momo.
Ya, Chaeyoung tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Ya ampun, orang seperti apa Momo? Ia mendengar tentangnya berdasarkan cerita Mina, namun itu tidak cukup bagi Chaeyoung untuk mengenalnya dengan baik. Dan sekarang, Chaeyoung tidak harus mengorek informasi tentang Momo dari Mina, karena ia akan mengurusnya sendiri.
Kereta akhirnya berhenti di tujuan Chaeyoung. Ia turun dari kereta, berjalan menuju rumah Momo. Rumah yang berada di ujung blok.
Rasanya aneh. Chaeyoung biasanya berjalan di jalan ini menuju ke rumahnya. Namun sekarang, ia hanya melewati rumahnya dan terus berjalan menuju rumah paling ujung, dimana Jihyo menunggunya.
Ia tiba di rumah itu. Dan sekarang, ia berdiri di depan pintu masuk, tidak melakukan apapun. Ia mempersiapkan dirinya, bersiap-siap. Ia terus menerus menghela napas. Dan ketika ia telah siap, ia mengetuk pintu. Pintu terbuka dengan cepat, Jihyo menampakkan dirinya dari dalam dengan wajah lelah.
"Ayo, aku sudah nunggu kamu buat mengetuk pintu". Jihyo tersenyum tipis. "Aku lihat kamu dari jendela. Kamu nggak kelihatan baik-baik saja".
"Maaf". Chaeyoung tersenyum.
Dan Jihyo menggelengkan kepalanya. "Nggak, itu adalah kalimatku. Aku minta maaf karena kekacauan ini. Kamu yakin kamu nggak apa-apa sama ini?".
Chaeyoung mengangguk, meyakinkan diri bahwa ia akan baik-baik saja. "Tentu. Aku akan baik-baik saja. Boleh nggak aku masuk sekarang?".
Jihyo bergeser memberikan ruang untuk Chaeyoung. "Tentu. Masuklah".
Chaeyoung memasuki rumah itu setelah menghela napas panjang. Ia tak percaya ia berada disini lagi, berada di rumah ini. Ia mencium aroma kopi.
"Jadi, aku pikir Mina sudah kasih tahu kamu. Huh?".
Chaeyoung menoleh dan mendapati Jihyo berjalan ke dapur. Ia kembali dengan membawa dua cangkir kopi di tangannya. "Dan itu artinya kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, kan?". Ucap Jihyo, sambil memberikan salah satu cangkir pada Chaeyoung.
Chaeyoung mengambil cangkir itu, menyeruputnya. "Terima kasih". Ia tersenyum. "Anyway, dia cerita tentang Momo sebelumnya. Tapi, nggak bilang gimana cara jagainnya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Room 336 | Terjemahan Indonesia ✅
Fiksi RemajaChaeyoung baru saja pindah ke asrama baru, bertemu dengan teman sekamarnya, Mina, di dalam kamar mandi dan telanjang. Author: remyo2010 Original story: https://my.w.tt/uXSP7I3T84 Translated by: nagaras