The Reason Why

1.2K 120 11
                                    

"Tapi, kenapa kamu tiba-tiba nanyain itu?".

Mina tampak berpikir, Setelah beberapa saat, ia mengangkat pundaknya, tersenyum manis pada Chaeyoung. "Aku penasaran. Dan juga". Ia mulai melangkah, berjalan pergi dari Chaeyoung. Ia melirik dari pundaknya dan berkata. "Aku pikir aku harus move on dan menemukan orang baru, kan?".

Chaeyoung melongo ketika Mina pergi.

Aku pikir aku harus move on dan menemukan orang baru, kan?

Chaeyoung terhenyak.

Apa itu tadi?!


24 The Reason Why

"Jadi, kamu nggak mau pergi sama kami?".

Mina mendongak, berhenti mengemasi barang-barangnya dan menggelengkan kepala. "Nggak, terima kasih. Aku mau ketemu seseorang nanti. Nggak pengen melewatkannya".

Nayeon mengangguk, tidak bertanya lagi. Ia ingin Mina ikut dengan mereka ke klub, semata-mata karena ingin menghibur gadis itu. Ia tahu ini adalah minggu-minggu berat bagi Mina. Terlibat pertengkaran memalukan dengan teman sekamarnya, sahabatnya bunuh diri, Nayeon benar-benar ingin membuat Mina lebih baik. Namun, ya, mungkin Mina telah menemukan caranya sendiri untuk membuat dirinya merasa lebih baik.

"Kalau gitu, kami pergi sekarang". Nayeon bergegas menuju pintu, meninggalkan kelas bersama Jeongyeon yang bersembunyi di belakangnya, mungkin masih canggung pada Mina. Dan Mina hanya menatap mereka dalam keheningan.

Setelah Nayeon pergi, Mina melanjutkan mengemasi barangnya. Ia berdiri setelahnya dan bergegas meninggalkan kampus. Ia mengunjungi toko terdekat untuk membeli beberapa barang dan kemudian pulang menuju asrama, langkahnya riang, tampak bersemangat.

Tunggu aku, Chaeyoung.

Ia tiba di asrama, menaiki tangga dengan langkah cepat. Ia membeli dua botol soju, tentu saja ingin meminumnya malam ini. Ia tidak mempunyai kelas untuk besok, jadi ia ingin menghabiskan malam ini dengan melakukan apapun yang ia inginkan.

Ia merasa sangat bersemangat. Chaeyoung mengiriminya pesan sebelumnya, mengatakan bahwa ia akan menyiapkan makanan yang ia bawa dari rumah, sehingga mereka bisa makan bersama. Ia akan memarahi Mina karena minum soju, namun mungkin, ia akan memahaminya kali ini. Ini adalah hari-hari yang berat bagi Mina dan ia hanya ingin minum sekarang.

Mina sampai di pintu, masih bersemangat. Ia membuka pintu dan senyumnya memudar ketika melihat sosok yang berada di kamarnya. Bukannya melihat Chaeyoung, ia mendapati sahabatnya, Jihyo, yang sedang duduk di tempat tidurnya, menunggunya.

Mina tanpa sadar menelan ludah.

"Jihyo".

Dan ketika Jihyo mendongak, dada Mina terasa pedih. Mata merah dan sembab itu membuat hatinya pedih.

"Mina".

Mina menjatuhkan kresek di tangannya, berlari menuju sahabatnya dan memeluknya. Ia bisa merasakan matanya berkaca-kaca. Masa lalu tiba-tiba berputar di benaknya dan membuat hatinya sakit.

Mereka berpelukan selama beberapa saat, kemudian Mina menarik dirinya dari Jihyo. Ia memaksakan sebuah senyuman, senang namun terpukul melihat Jihyo di hadapannya.

"Jangan senyum kalau kamu nggak pengen, Mina". Jihyo berkata dengan lembut, menyadari Mina yang memaksakan senyumnya. "Karena, aku nggak bisa senyum juga di saat seperti ini".

Mina menghela napas, menahan air matanya. "Kamu ngapain disini?".

Dan Jihyo menangis ketika berkata. "Aku cuma pengen ngunjungin sahabatku yang masih tersisa. Boleh, kan?".

Room 336 | Terjemahan Indonesia ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang