I Love You

1.2K 119 32
                                    

Ia terus-menerus mengulang-ulang momen antara dirinya dan Chaeyoung. Dan sekarang, ia mengerti alasan dibalik tindakan bodoh itu.

Ketika ia melihat Chaeyoung mencium Dahyun, mengapa ia melarikan diri? Mengapa ia menolak untuk melihatnya? Mengapa ia marah karenanya?

Mina menggigit bibirnya. Tidak lagi berbohong, tidak lagi menyangkal. Pikirannya kacau, namun ia tahu jawabannya. Ia tidak bisa mengucapkannya keras-keras, tidak di dalam pikirannya.

Ia akan mengatakannya kepada Chaeyoung.

29 I Love You

"I love you".

Mina menatap bayangannya pada cermin di depannya. Sudah berulang kali ia mengatakannya, namun ia masih tidak tahu bagaimana ia harus mengungkapkan perasaannya kepada Chaeyoung.

Ia menghela napas dengan keras. "Nggak, nggak. Nggak gitu, Mina. Kamu harus memulainya dengan sesuatu dan nggak mengungkapkannya seperti itu. Dia bakalan kaget kalau kamu melakukannya seperti itu". Ia berbicara pada dirinya. Ia tahu ia konyol sekarang, tapi sial, ia akan mengungkapkan perasaannya kepada orang yang disukainya. Siapa di dunia ini yang akan normal-normal saja ketika mereka akan mengungkapkannya? "Tenang, oke? Kamu bisa melakukannya. Kamu Myoui Mina".

Ia memberikan fist bump 👊🏻 pada bayangannya. "Semangat!". Ia menyemangati dirinya sendiri dan mengangguk. "Oke, jadi, gimana kalau kamu bertanya tentang kabarnya dulu? Nggak-nggak, terdengar membosankan. Oh, gimana kalau tentang drama? Tapi aku nggak terlalu pengen membicarakannya".

Dan disanalah dia, di dalam kamar mandi, berbicara pada dirinya sendiri, memikirkan cara terbaik untuk mengungkapkan perasaannya kepada Chaeyoung. Ya, sulit baginya untuk mengatakan hal-hal manis sebelum mengungkapkan perasaannya, karena ia bukan sweet talker. Ia tidak bisa mengatakannya dengan berani seperti bagaimana yang dilakukan Chaeyoung. Jadi, disanalah dia, berjuang di dalam kamar mandi, berbicara pada dirinya sendiri seperti orang gila.

Chaeyoung belum pulang, sehingga Mina masih memiliki waktu untuk mempersiapkan pengakuannya. Sial, mengapa membutuhkan waktu sangat lama bagi Mina untuk menyadari perasaan ini? Selama ini, ia berpikir ia hanya menjadi 'kakak yang baik' untuk Chaeyoung, bahwa ia menginginkan yang terbaik untuknya. Sekarang, setelah semua realisasi ini, ia merasa bodoh.

Selalu Chaeyoung. Selalu Chaeyoung yang paling Mina butuhkan. Ia tidak tahu kapan ia mulai menumbuhkan perasaan spesial untuk Chaeyoung. Apakah ketika Chaeyoung berusaha membantu Momo? Atau ketika ia bertemu dengannya di klub lesbian? Atau ketika ia mendapati Chaeyoung, orang asing yang menggambar wajahnya di bukunya, adalah roommate-nya?

Tidak, Mina tidak tahu kapan ia mulai menyukai Chaeyoung. Dan ya, ia menyangkal semuanya, tapi sekarang, ia mengakuinya. Ia mencintainya, dan ia ingin Chaeyoung tahu. Egois, ia tahu, setelah semua yang ia lakukan. Namun, Chaeyoung perlu tahu perasaannya.

Mina telah menghabiskan beberapa jam di dalam kamar mandi untuk mencari tahu bagaimana ia akan mengatakannya kepada Chaeyoung. Dan sekarang, ia merasa salah karena berlatih. Ini adalah Chaeyoung, ia akan tahu jika Mina tidak menjadi dirinya sendiri. Jadi, Mina memutuskan untuk hanya mengatakannya. Tidak ada latihan, ia hanya perlu menjadi dirinya sendiri.

Ia sekali lagi menatap bayangannya dan kembali memberikan fist bump. "Semangat!". Ia keluar dari kamar mandi dengan percaya diri, dan ketika itulah ia menyadari bahwa Chaeyoung ada disana, duduk di tepi tempat tidurnya.

Mina terkesiap kaget, seperti ia baru saja tertangkap basah melakukan sesuatu yang berdosa. "C-Chaeng?!".

Dan karena ia telah menunggu Mina untuk keluar dari kamar mandi, Chaeyoung menghela napas lega. "Astaga, Mina. Kamu ngapain di dalam? Kenapa lama banget?". Ia berdiri dan menuju ke kamar mandi. "Maaf, tapi aku perlu menggunakan kamar mandi".

Room 336 | Terjemahan Indonesia ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang