High school is married [SLOW UPDATE]

Part 17

Happy Reading😍

Sudah 5 hari Raffi dan Vely saling acuh tak acuh satu sama lain padahal mereka tinggal serumah,tapi apalah daya jika mereka masih belum bisa mengalahkan ego masing masing.

Hari ini hari Sabtu Vely sangat merasa senang karena try out nya sudah selesai satu hari yang lalu.Rencananya dia akan mengunjungi rumah safa karena mama nya safa-tante Rani sedang membuat cake.
Tante Rani memang baru mengenal Vely,kebetulan mamanya Vely juga teman Arisannya mamanya Rani,jadi tante Rani sudah mengenal akrab Vely.

Vely sedang berdiri di depan cermin dengan memakai celana karet berwarna maroon di padukan dengan baju longgar dengan motif monalisa serta tak lupa memakai sepatu vans nya dengan rambut yang di biarkan terurai serta tambahan beberapa jepit agar memperindah rambutnya yang menawan,tak lupa dengan tak slempang berwarna birunya.

Merasa sudah pas dengan tampilannya Vely segera bersiap untuk kerumah safa.
Dia melihat sekeliling apartemen tidak menemukan seorang pun termasuk suaminya.
Walaupun mereka sama sama bersifat acuh tak acuh tapi kepedulian mereka terhadap sesama masih ada walaupun tidak di tunjukan langsung.

Sedangkan Raffi yang sedari pagi tadi berada di markas teman temannya.Awalnya teman temannya tidak setuju permintaan Raffi yang pagi pagi buta menyuruh untuk berkumpul,tapi bukan Raffi namanya jika tidak bisa menaklukan kawan kawannya.

Mereka membahas tentang perguruan tinggi yang akan mereka pilih.
"Gue besok ke belanda bro,lo semua ga akan ketemu gua lagi sampe gue balik" Titah salah satu temannya Raffi yang tak lain adalah Haykal.

Sebenarnya pembahasan mengenai perguruan tinggi hanyalah hiburan menurut Raffi.Karena sejak SMP Raffi ingin memang berkuliah di luar negeri.

___

Dua jam sudah cukup Vely bersama Rani-mama safa beserta safa membuat beraneka macam cake.
Mulai dari paling mudah hingga kesulitan tersendiri.

"Kamu kalo udah tante ajarin buat cake jangan lupa buat dirumah juga buat suami kamu" Kata Rani sambil tersenyum.
Mengingat masalahnya bersama Raffi belakangan ini sedikit membuat dadanya nyeri,niatnya kemari untuk melupakan masalahnya sejenak ternyata Rani malah membuat semuanya kacau.

Selesai mencoba beraneka macam cake Vely memutuskan untuk ingin segera pulang karena hari sudah semakin siang dan matahari sudah terik.Akhirnya Vely pun berpamitan kepada Rani dan Safa untuk pulang.
"Gue percaya kalo lo bisa ngatasin masalah ini" Ucap Safa seraya tersenyum dan menepuk pundak Vely,sedangkan Vely hanya mengangguk dan tersenyum getir.

"Aku tidak bisa membuat masalah ini semakin berlarut larut ahhh sudahlah" Erang Raffi di dalam mobil sambil memukul stirnya tanda frustasi.Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan yang dahsyat,sampai dia melupakan temannya yang nebeng dengannya.

"Broo pelan pelan bawa mobilnya bangst gue tau kalo mobil lo rusak lo bisa mampu beli lagi tapi seenggaknya lo prihatin sama nyawa gue" Ucap Egi dengan mulut komat kamit tiada henti,dia hampir mengucapkan sumpah serapahnya dan itu seketika membuat Raffi merasa sedikit terhibur.

__

Sampai di apartemen Vely tidak menemukan suaminya sama sekali.Dia mencari ke segala penjuru rumah tapi hasilnya nihil dia tidak menunjukan batang hidunya..

Vely menghela nafas sejenak lalu keatas untuk melakukan sesuatu.
Ya menulis di buku diary nya,bagi Vely itu merupakan kewajiban.
Mengadukan semua hal baik itu kebahagiaan maupun kesedihan,seperti yang Vely rasakan saat ini.

Raffi menepikan mobilnya di garasi rumahnya,ya dia berniat mengunjungi rumahnya yang beberapa bulan tidak ia pijak.
Sebenarnya tujuan utamanya adalah meminta saran kepada orang rumah akan masalah yang menimpanya sekarang.