1 | o n e

819 58 7
                                    

"halo." ucapnya dari sebelah sana.

"hai Daniel!" sapa gadis itu sembari tersenyum lebar ketika mendapati pacarnya menelpon, setelah tidak memberinya kabar 2 hari.

"iya."

"kenapa niel? oh iya, kemaren kamu kemana aja sih?aku—"

"Jin, aku mau putus." padat dan jelas. hati gadis itu langsung mencelos. rasanya nafas nya berhenti sejenak. ia berharap bahwa apa yang didengarnya salah.

"a-apa? kamu bercanda kan?" sekali lagi gadis itu bertanya, memastikan apa yang didengarnya barusan adalah salah. ia masih berusaha menenangkan hatinya. dalam hati berdoa semoga Daniel benar-benar bercanda.

"nggak jin, gue mau putus. kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi mulai sekarang."

"tapi Dan—"

"gue mau kita putus secara baik-baik. maaf."

pip

sambungan telpon diputus secara sepihak oleh Daniel. dada Heejin sesak, hatinya seperti remuk berkeping-keping, air matanya menggenang di pelupuk mata. bayangan kenangan indah nya selama 4 tahun bersama Daniel terputar diotaknya. namun semua itu sudah tidak ada apa-apanya lagi.Hubungan nya telah kandas disini.

dimana Daniel yang bilang akan menikahinya setelah lulus wisuda?
dimana Daniel yang bilang mencintai nya sampai mati?
dimana Daniel yang—

"argghh." gadis itu sudah tidak kuat. pada akhirnya air mata nya jatuh mengalir deras, menangis sekencang-kencangnya.

tanpa disangka langit malam yang cerah pun berubah gelap, selepasnya turun hujan yang dibarengi dengan turunnya air mata kesedihan Heejin.

[•]

t b c.

don’t forget to votement yaa.

He's JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang