7 | s e v e n

224 43 7
                                    

Heejin terbangun dari tidurnya, mencoba membuka matanya dari silauan cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah jendela kamar. ia mengucak matanya mencoba mengumpulkan nyawanya yang sempat terbawa tidur.

ia merogoh hp nya yang berada di laci kecil samping tempat tidurnya. fyi, laci itu biasanya untuk menaruh lampu tidur bermotif panda kesukaan Heejin.

membuka lockscreen hp nya, terpampang jelas sekarang sudah pukul setengah sepuluh. Heejin bangun kesiangan, salahkan saja alarm hp nya yang sama sekali tidak berbunyi pagi ini. ah, nampaknya Heejin lupa menyetel setelan pada alarm nya.

untungnya hari ini Heejin tidak masuk kuliah. apalagi? ya pasti karena hari weekend. mana mungkin kampus nya memberi hari libur secara percuma. hell, karena mereka bukan anak sekolah dasar lagi.

perut Heejin keroncongan bak sedang melakukan konser dangdut di dalam sana. sesuatu menunggu untuk diisi dengan makanan. Heejin memang tidak sempat makan tadi malam dikarenakan rasa kantuk yang menyerangnya.

Heejin beranjak dari kasurnya setelah sebelumnya merapihkan selimut juga bantal-bantal yang berantakan di atas kasurnya,–menuju dapur.

Heejin mengambil kemasan sereal berwarna coklat di kulkasnya. ia mencampurkan susu putih pada sereal itu. rutinitasnya pada pagi hari memang sarapan dengan sereal jika dirinya malas makan nasi.

ting tong

Bel apartemen Heejin berbunyi. Heejin mengerutkan keningnya heran, perasaan dirinya tidak membuat Janji apapun dengan seseorang di pagi ini, kalo nanti sore sih rencana menemani Minju ke toko buku. tapi ga mungkin kan Minju dateng sepagi ini?

Heejin yang penasaran segera beranjak dari sofa menuju pintu apartemennya. bodoamat sama penampilannya yang kucel habis bangun tidur. ia membuka kunci pintu nya dan— Jaehyun?

[•]

"lama banget buka pintunya."

"ya gue ga tau lu yang dateng. lagian gak bilang-bilang sih." sungut Heejin kepada sosok cowok bongsor bersurai kecoklatan, dengan dimple yang terlihat tipis saat sedang berbicara.

itu Jaehyun alias bang Jaehyun alias kakak Heejin satu-satunya.

Heejin selama ini memang mempunyai kakak laki-laki. Jaehyun mendapatkan beasiswa di luar negeri, tepatnya di Aussie, melanjutkan gelar S2 nya sebagai dokter. entah, kakak beradik itu sama-sama mempunyai cita-cita sebagai dokter.

Jaehyun meninggalkan Jakarta juga adiknya— Heejin, saat Heejin lulus SMA. maka dari itu Heejin memutuskan untuk menyewa apartemen daripada ia harus tinggal dirumahnya seorang diri—ralat, rumah orangtuanya.

rumahnya saat ini sedang kosong. tapi gak jarang, asisten rumah tangga datang untuk bersih-bersih. setidaknya, rumahnya masih terawat sampai orang tua Heejin kembali ke Jakarta.

orang tua Heejin dilanda kesibukan mengurus perusahaannya di luar negeri. ayahnya memang terbiasa bolak-balik, mengingat ia merupakan seorang CEO. sedangkan mama Heejin juga ikut menemani ayahnya, sebab perannya sebagai sekretaris suaminya tersebut.

hampir 2 tahun, orang tua Heejin menetap di Australia. meski kadang pulang ke Indonesia hanya 2 atau 3 bulan sekali. tapi mereka tetap saling komunikasi dengan Heejin meski lewat vcall atau via telepon.

kampus jaehyun juga perusahaan ayahnya sama-sama di Australia. bedanya mereka terpaut beda kota. Jaehyun berada di Sydney, sedangkan ayahnya di Melbourne. mereka tak jarang bertemu jika mama dan ayahnya memiliki waktu luang.

He's JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang