Ost part ini ¦EXO-peter pan
Cek mulmed
Diriku bukan exo L tapi entah kenapa lagu ini enak buat di part ini ngehhe
⚫⚫⚫
SETIBANYA di rumah, Lyodra langsung mewawancaraiku secara bertubi-tubi.
"Demi apa lu nyiram cowok itu?"
Aku mengangguk lemas mengingat kejadian tadi siang di restoran. Haduh, kok aku pake terpancing emosi segala sih?
Jadinya aku malah nyiram pria yang aku pikir mau di jodohkan dengan Lyodra.
"Aduhh, Mimin! Kok lu bisa ceroboh gitu sih?" Lyodra sampai memukul-mukul air kolam dengan kakinya. Iya, sekarang sudah malam, kami berdua duduk di tepi kolam renang.
"Gila juga lu ya! Gue gak tau lagi gimana nasib skin care gue kalo sampe pria yang lu siram pake jus tadi itu beneran orang yang di jodohin nenek. Untung aja tuh cowok balik duluan."
"Lagian aku mana tau Ra, dia ngeselin banget sih." bela-ku. Lagian pria tadi memang sangat menjengkelkan dari sejak pertama bertemu aja udah keliatan banget sifat ngedongkolinnya.
"Oh ya, tapi lu inget mukanya?"
Mana mungkin aku lupa dengan mukanya yang datar kayak manekin, udah pasti aku inget dengan jelas. Caranya ngeliat aku, cara bicara dan nada bicaranya yang angkuh terus postur tubuhnya yang tinggi tegap.
"Dari yang aku liat kayaknya dia di atas umur 25 deh umurnya."
"Ganteng gak?"
Ih, lagi situasi kayak gini, masih sempat-sempatnya ya Lyodra nanyain hal gak mutu gitu.Aku mengedikkan kedua bahuku.
"Entah, menurut aku biasa aja. Cuma menang tinggi dan putih aja, mungkin kalo dia item kayak aku juga gak bakal keliatan ganteng." ucapku jujur. Lagian memang itu kok kesan yang aku tangkap dari fisik pria tadi. Emang sih dia tinggi putih alis tebel, tapi di mataku tuh masih gantengan Andre Tauladan deh kayaknya, itu loh temennya kang Sule. Entahlah, mungkin karena dia bukan tipeku. Siapa juga perempuan yang suka dengan pria macam dia yang angkuh? Merendahkan perempuan."Lagian dia ngeselin, masa dia pikir perempuan lulusan SMP itu tolol, yaudah aku siram aja mukanya karena kebawa emosi." curhatku pada Lyodra, namun bukannya mendapatkan pembelaan darinya yang udah aku bantu tadi siang, aku justru malah di katain.
"Memang iya kan? Sekolah aja enggak gimana mau cerdas?"
Jleb kali lah rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simbiosis Agreement
Художественная проза[Story 11] Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...