[Story 11]
Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...
Ost| I revolve around you |SCRUBB Masuk dalam list Lagu thailand fav aing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cung siapa yang gak sabar ketemu Mas Jul dan Jasmine?
⚫⚫⚫
SEPULANG sekolah, aku di antarin pulang sama Yanto. Padahal awalnya aku nolak karena gak enak aja gitu, masa baru sehari kenal udah main di anterin pulang aja. Namun Yanto tetap kekeuh anterin aku balik, katanya takut nanti aku nyasar. Maklum aja ya, soalnya aku banyak cerita sama dia saat di kelas tadi soal aku yang baru pindah rumah. Terus kita berdua juga duduk semeja, jadinya makin dekat deh tuh.
Entahlah, aku juga gak tau kenapa secepat itu bisa akrab sama makhluk absurd sepertinya yang suka lupa kodrat asalnya kalo liat cowok ganteng. Yanto memang paling gak bisa ngeliat yang bening-bening dikit. Bawaannya pengen ngegodain terus bungkus pulang.
Dengan motor scoopi merah hitam miliknya, aku duduk menyamping di atas motor.
"Pegangan Min, nanti elu kejengkang lagi pas ada polisi tidur."
"Pegangan di mana To?" tanyaku bingung, posisi duduk menyamping gini mau pegangan tangan di mana?
"Di pantat semok gue Min!" jawabnya sambil memakai helmnya yang penuh stiker hello kitty. "Ya di mana kek Min, pegang belakang juga bisa say, alemong deh ah! Pusying."
Mulai deh sifat lekong meliuk melambainya keluar.
"Peluk perut kamu aja boleh gak To?" Yanto yang sudah siap untuk menyalakan motor seketika menoleh ke belakang--padaku.
"Heluww kitty dalam rambutan! Ini perut bukan sembarang perut ya ne, ini hak milik paten jongkook seorang! Duhh, apa kata suami gue entar kalo ngeliat perut istrinya di jamah di raba sama tangan perempuan lain, ohh tydack!" Yanto histeris, bikin geger orang yang ada di parkiran motor.
"Yanto ih!" aku tampol saja bahunya. Lagian heran, kok jenis kelamin sama identitas diri gak sinkron. Bisa di bilang dia itu cuma covernya aja yang cowok, tapi berhati marmut imut. Malah nih ya, tadi di kelas dia sempat curhat, katanya sejak kecil dia tuh ngerasa terjebak di tubuh cowok, padahal sebenernya dia itu Jisoo Blackpink. Heleh.
Aku mah iyain aja ya.
"Serius nih gak boleh peluk perut kamu aja?" Tanyaku dengan bibir manyun. Padahal aku pengen meluk perut gembulnya. Sebenarnya sih ya, Yanto itu termasuk tipe cowok idamanku secara fisik, hampir aja aku jatuh cinta sama dia pas pertama kali dia nepuk punggungku. Namun semua jadi zonk saat dia mulai bersuara. Di saat itulah aku baru sadar kalo dia hanya bisa jadi seorang teman untukku.
Selain itu, kan aku sudah punya Mas Jul di rumah.
"Yaudah ne, pegang aja. Daripada entar lu cipokan sama aspal, kan akikah juga deh yang di salahin."
