[Story 11]
Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...
Nah ini baru cast Jasmine alias Mimin, gimana? Gimana? Manis gak kayak deskripsinya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚫⚫⚫
AKU sejak tadi hanya bolak balik di samping mobil sambil meremas tali tas yang aku pakai sekarang. Lyodra yang melihat itu langsung membuka jendela mobilnya. Ia sudah tampil cantik dengan kacamata hitamnya.
"Tunggu apa lagi? Ayo sana masuk temuin cowok itu, buruan."
"Eumm, tapi aku takut, gugup ih."
Lyodra nampak jengkel, ia kemudian ikut turun dari mobilnya. "Lu ngapain gugup sih? Emang lu suka sama tuh cowok?"
Aku mengggeleng.
"Nah itu tau, ngapain gugup. Fix, lu harus masuk sekarang, kenapa? Karena kata nenek cowok itu udah nunggu dari satu jam yang lalu." Lyodra menepuk-nepuk pipiku dengan bedak yang ia keluarkan dari tasnya. "Buru-buru, gerceup. Make up lu juga udah gue touch up."
Ia mendorong tubuhku ke arah pintu masuk, tapi aku masih ngerasa gugup bukan main. Selama aku hidup, kayaknya baru kali ini aku di minta ketemuan langsung dengan cowok, apalagi yang gak di kenal.
"Lyodra, Lyodra, aku mau latihan ngomong sebentar." ucapku, Lyodra melipat kedua tangannya di depan dada.
"Yaudah buruan, gue kasih lu waktu lima menit."
Aku kemudian berulang kali mengulang kalimat yang sudah aku hapal sejak subuh. "Maaf, tapi Lyodra gak pengen nikah sama kamu. Maaf tapi Lyodra tak pengen nikah sama kamu, maaf--"
Lyodra yang udah keburu kesal langsung mendorong tubuhku ke depan pintu otomatis yang terbuka sendiri.
Woahh keren, aku baru liat ada pintu yang bisa kebuka sendiri gini. Aku norak banget gak sih? Enggak kan?
Sesampainya di dalam restoran yang jadi tempat janji pertemuan Lyodra dengan calon tunangannya, aku celingak celinguk kayak anak ilang. Lagian begitu banyak orang di dalam sini.
Kata Lyodra dia pakai kemeja hitam terus jas merah. Seingatku sih begitu. Tapi kok ya, kayaknya gak ada cowok yang begitu.
Setelah berdiri cukup lama memperhatikan orang yang duduk makan, mataku pada akhirnya melihat seorang pria yang duduk. Tapi aku gak bisa melihat wajahnya karena dia duduk membelakangiku.
Tapi apa iya itu memang cowok yang di jodohin sama Lyodra? Masalahnya yang dia pake itu jas merah belang-belang.
