⭕ Suatu Saat Nanti?

103K 13.5K 5.3K
                                    

                
[ost Hanin dhiya - Sesuai judul ya]

"...Kau yang tak pernah hiraukanku, tak pernah pedulikan aku yang s'lalu kagumi dirimu...."

⚫⚫⚫

             
  "Lupain aja, anggap saya gak ngomong apa-apa."

LUPAIN aja katanya? Setelah aku dengar dengan baik soal apa yang dia bilang tadi?

Hemm tidak bisa, mana sempat mana sempat keburu telat.

Aku terlanjur dengar dan ingat dengan baik apa yang ia tawarkan tadi.

Layaknya anak kecil yang di tawari gulali  tentu aja aku gak bakal nolak.

Aku melempar selimutku lalu mengambil ancang-ancang lari di tempat.

Brukk.

Aku melompat tepat sasaran di kasur, ia yang sedang tidur membelakangiku seketika terduduk lagi. Mungkin akibat goncangan gempa lokal yang aku akibatkan.

Samar-samar walau gelap aku bisa merasakan bagaimana kagetnya dia saat tau aku ikut berbaring di sampingnya secara tiba-tiba.

Berasa ngeliat tuyul aja, Masnya.

"Kamu ngapain tiba-tiba rebahan di samping saya?"

"Yeuh, Masnya gimana sih. Kan tadi Mas sendiri yang ngajakin bobo bareng di sini. Yaudah, Jasmine sanggupin permintaan Mas hehhe."

"Saya enggak minta, cuma nawarin."

"Samimawon Mas, intinya sama-sama mau tidur seranjang sama Jasmine kan? Hayok, ngaku kamu Mas!"

"Minta dan nawarin itu jauh beda Jasmine."

Ih peduli sempak. Buat aku itu terdengar sama aja kayak Mas Jul bilang gini;

"Jasmine, tidur sama Mas yuk di ranjang."

Itu fix, gak boleh ada perbantahan lagi.

"Pokoknya Jasmine mau bobo di sini, titik gak pake itik, Mas."
Sementara aku sudah rebahan sambil membuka tutup kakiku seperti anak kecil yang main di tumpukan salju.

"Ch, kamu beneran masih anak kecil apa gimana sih? Kalau kamu begitu, seprainya bisa kusut berantakan."
Tegur Mas Jul agak galak. Yeilah, masa masalah seprai kusut aja di debatin sama dia.

Kesal, aku nyeplos aja.
"Nanti juga lebih kusut berantakan Mas kalau kita lagi produksi anak."

Mas Jul berdecak. "ck! Produksi anak? Bahasa dari mana coba itu."

"Terus ngapain pake lompat segala ke atas kasur? Kalau roboh gimana?"

Kalau roboh ya Mas beli lagi lah, kan Mas banyak duit dari harus cek nganu orang.
Jawabku dalam hati tentunya.

"Sekalian cek ketahanan Mas."

"Ketahanan apa lagi maksud kamu?"

"Cek tahan atau nggak kalau di pake buat bergoyang Mas hehehe."
Aku sengaja bilang begini hanya untuk menggoda Mas Jul.

"JASMINE, MAKIN MALAM MULUT KAMU MAKIN-MAKIN YA!"

"Hehhe kan Mas yang bilang tadi soal 'anak kita' " aku mempertegas bagian kata anak kita.

ANAK KITA, ANAK KITA, ANAK KITA.

Sekedar mengingatkan dia aja kalau tadi dia yang mulai duluan dan bikin pikiranku travelling kemana-mana sebelum eksekusi.

Simbiosis Agreement Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang