Ost Part ini cek mulmed
BAEK A. Y |Morning of canon⚫⚫⚫
DI DUNIA ini gak ada satupun orang yang ingin terlahir dalam keadaan miskin, putus sekolah dan menjadi tertinggal serta terbelakang dalam segala hal. Kalo di tanya aku pengen sekolah apa enggak, ya pingin banget. Kalo di tanya aku mau kuliah atau enggak seperti anak lainnya? Ya aku mau banget, kalau di tanya pengen gak sih hidup dengan orangtua? Pengen.
Pengen. Satu kata yang selalu aku berikan kalo harus di tanya seperti tadi.
Aku pengen, tapi keadaan yang gak memungkinkan. Andai bapak dulu gak ninggalin kami, mungkin hidupku gak akan senelangsa ini. Di berikan pada keluarga nenek. Emang sih ibu itu ada hubungan keluarga dengan nenek, tapi udah jauh banget, banget malah sampai orang gak bakal percaya kalau kami masih ada hubungan kekerabatan.
Aku ingin sekali memakai seragam seperti Lyodra. Pergi sekolah, belajar lalu pulang mengerjakan pekerjaan rumah.
Tapi lihat yang aku lakukan sekarang, bukannya belajar malah bersihin kandang kuda. Sendiri lagi. Biasanya sih ada Pak Woo yang suka bersihin, cuma karena beliau sedang cuti makanya aku yang lakuin.
Tapi gapapa, di sini lebih baik daripada aku harus di rumah terus ketemu sama Mister nyinyir itu. Malesin aja.
"Da," karena gabut, aku ngajak ngobrol kuda putih kesayangan kakek yang ada di kandang. Katanya dari semua kuda yang ada di sini, dia yang paling mahal. Pokoknya harga skin care Lyodra sampe kalah sama perawatan kuda putih ini.
"Da, kamu tau gak sih? Masa ya nenek kan punya anak laki-laki ya, terus dia baru pulang lagi ke rumah ini setelah sekian lama, tapi kamu tau gak? Orangnya ngeselin parah!"
Curhatku sambil memberi makan rumput. Tapi tidak seperti kambing yang biasa aku ajak ngobrol, kuda ini malah asik makan rumput yang aku kasih, sejenis kuda sombong. Mungkin satu spesies sama anaknya nenek.Emang deh belum ada yang bisa ngalahin kambing kesayangan aku.
Tapi Oonya aku, walaupun udah tau kuda itu sejenis sama anak yang punya, aku masih aja ajak dia ngobrol. Kali ini makanannya aku kasih lebih banyak, siapa tau kudanya jadi lebih berempati.
"Terus, terus--udah gitu dia ngatain aku tolol lagi karena aku cuma lulusan SMP."
Lanjutku, masih kesal tiap inget ucapan dia kemarin. Itu loh yang katanya gak mau punya istri tolol."Terus kamu tau gak Da? Dia tuh jutek banget kayak kamu sekarang ini nih ckck, gak baik ya kayak gitu."
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Simbiosis Agreement
Fiction générale[Story 11] Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...