[Story 11]
Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...
200 orang pertama dapat booklet Booklet itu apa? Kayak side story, novel kelanjutan setelah cerita tamat.
⚫⚫⚫
. Ada yang menunggu, tapi bukan aku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. Joel pov.
TIDAK apa-apa. Saya bisa menunggumu lebih lama di sini.
Saya orang yang sangat membenci kata menunggu, tapi untuk kali ini menunggu itu bukan sesuatu yang saya benci.
Agar kamu tahu menunggu kamu beberapa jam bukanlah suatu perkara yang besar bagi saya.
Sebelum pergi ke restoran di mana kita pertama kali di pertemukan, saya sengaja memakai pakaian yang sama saat hari itu bahkan gaya rambut saya pun semuanya di buat sama persis.
Kemeja hitam, celana hitam serta jas yang bergaris merah gelap. Tak sekalipun saya melepaskan cincin pernikahan kita, asal kamu tau itu, Jasmine.
Apa kamu tahu betapa terlukanya saya saat kamu meminta untuk berhenti dari hubungan ini? Gila. Saya yang selama ini yang masa bodo soal cinta jadi seperti abg labil yang galau karena baru di putuskan.
Salah saya, saya yang salah karena membisu dengan semua kesalahpahaman kamu. Jujur, saya gak tau harus bagaimana menjelaskan semuanya ke kamu. Saya memang pintar dalam berbagai pelajaran tapi tidak dengan urusan hati, rupanya saya agak goblok urusan itu.
