Ost |kal ho na ho
Lagu india yang terbaik menurut gue. Bisa bikin mewek filmnya.
Part ini panjang dan memakan waktu pengetikan yang lama, jadi harap maklum kalo ada typo. Percaya gak percaya gue nyicil ngetik ini dari pagi cuy, sampe malam gini. Keterlaluan kali masih ada orang yang plagiat seenak jigongnya!
⚫⚫⚫
INI nenek ngomongnya enteng banget ya, nyuruh aku nikah tuh berasa kayak nyuruh aku buat nyikat gigi kuda.Mulus banget ngomongnya kayak muka aktor korea, udah begitu dia gak nanya aku mau apa enggak gitu? Mana nenek minta aku ngasih dia cucu, di pikir aku itu kucing yang tugasnya cuma lahiran abis itu kawin lagi, hamil lagi, terus lahiran lagi apa?
Ish, siapa juga yang mau nikah sama anaknya yang sengak bin no have akhlak itu, aku mooh.
Katakan tidak pada permintaan nenek.
"Gak mau. Maaf nek, tapi Jasmine masih terlalu kecil untuk menikah."
Tolakku begitu terus terang tanpa menggunakan kata-kata manis sebagai bumbu. Aku males nih kalo nenek udah main asal buat keputusan sendiri.Nenek terbatuk-batuk sesaat setelah aku menolak.
Uhuk! Uhuk!
"Kenapa kamu nolak Min? Bukannya harusnya kamu merasa bersyukur saya nyuruh kamu menikah dengan anak kesayangan saya."
"Kesayangan nenek kan? Bukan kesayangannya Jasmine."
Balasku, lalu kembali memijati kaki nenek."Nanti juga sayang kalo udah nikah."
Hilih! Tak na lah!
Gak sudi aku sayang-sayangan sama pria kayak dia. Gak bisa di bayangin sama sekali, apalagi sayang-sayangannya tanpa ekspresi. Diriku berasa lagi nikah sama manekin.
Mending aku sayang-sayangnya sama kambing deh.
"Nenek gak usah asal nyuruh deh, lagian bukan berarti karena anak kesayangan nenek itu gak nikah-nikah , bukan berarti nenek putus asa dan nyuruh Jasmine nikah sama dia."
Kayaknya nenek udah keburu frustasi ngeliat anaknya yang sampai sekarang belum menyandang status resmi milik orang."Nenek gak asal nyuruh kamu buat nikah sama anak saya kok. Namanya orangtua memangnya ada yang mau anaknya nikah sama sembarangan wanita?"
Ya juga sih.
"Tapi kenapa harus Jasmine coba?"
Kan nenek bisa cariin wanita yang lebih wow dan selevel dengan keluarga mereka. Sedangkan aku? Sekolah aja enggak, hidup pas-pasan, ibu di kampung cuma hidup dari hasil panen kebun. Terlalu timpang perbandingannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simbiosis Agreement
Ficção Geral[Story 11] Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...