"saat Aku dirumah Kamu setelah pemakaman Ayah Kamu, Aku dapat kabar Mama Aku dilarikan kerumah sakit karna serangan jantung"
Tasya menatap Refan dengan tatapan terkejut, namun masih belum mengeluarkan suara karna ingin mendengarkan penjelasan dari Refan.
"karna panik Aku ga pamit ke Kamu. Setelah sampai di Rumah Sakit Papa Ku sudah ada di sana! "
Flashback on
"gimana keadaan Mama Pah? "
Refan yang baru tiba di depan ruangan Mamanya dirawat langsung bertanya kepada Papanya yang sedang terduduk lesu.
Surya-Papa Refan hanya menggeleng lemah. Refan yang melihat itu mengacak rambutnya frustasi.
Merasakan kakinya yang lemas, Refan ikut duduk disebelah Surya.
"bagaimana ini bisa terjadi Pa? Seinget Refan Mama ga punya riwayat penyakit jantung?"
"Papa sendiri juga ngga tau kalau Mama punya penyakit jantung"
Surya menduduk, tidak sanggup menegakan badannya.
"ini semua salah Papa, andai saja Mamamu tidak mendengar pembicaraan Papa ditelvon pasti tidak akan terjadi seperti ini. "
Refan menoleh ke Papanya, "memangnya Mama mendengar apa Pah? "
Surya menghela nafas panjang,
"Mama Kamu denger kalau perusahaan kita mengalami kebangkrutan"
Refan membelalak kaget, 'bangkrut?'
"dan Mama Kamu juga denger kalau Kita harus segera keluar dari rumah Kita kalau Papa nggak segera melunasi hutang-hutang perusahaan"
Surya mengusap wajah gusar, sungguh tidak menyangka akan terjadi seperti ini.
"T.. Tapi gimana perusahaan bisa bangkrut Pah? Dan hutang-hutang itu? "
"Papa ditipu sama rekan kerja Papa. Sebernarnya Papa juga tidak terlalu yakin dengan hasil dari kerja sama itu, tapi karna Dia teman lama Papa, dan Dia juga meyakinkan Papa kalau kerja sama itu akan meraih keuntungan besar untuk perusahaan, "
"akhirnya Papa meng iya kan, dan ternyata... Uang yang Papa berikan untuk memulai kerja sama Kami malah dibawa kabur dan setengah perusahaan telah dipindahkan atas namanya, Dia juga meninggalkan hutang atas nama perusahaan Papa. Dan hutang itu sangat besar!! Karna hampir separuh uang perusahaan sudah dibawa kabur sama Orang brengsek itu, Papa tidak sanggup membayar hutang itu"
Refan langsung menoleh ke Surya, "jadi kita beneran akan keluar dari rumah itu Pah?"
Surya menatap Refan sekilas, "Papa begitu bodoh Refan, Papa terlalu ceroboh dalam mengambil keputusan. Dan akhirnya keluarga kita yang harus menanggung semuanya"
Refan menghela panjang. Mau disesali pun sudah tidak bisa, semua sudah terjadi.
"ada satu cara agar kita bisa melunasi hutang itu dan mengambil alih nama perusahaan, "
Surya menatap Refan lekat-lekat, "Papa punya teman yang akan membantu Kita. Dia akan memberikan pinjaman dan mau bekerja sama untuk mengambil alih semua perusahaan"
"tapi ada syarat yang Dia ajukan"
"Kamu harus menikah dengan putrinya"
Refan menatap Surya dengan tatapan tidak percaya, "persyaratan macam apa itu? Nggak!!! "

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kala Hujan
AcakSeoarang gadis yang selalu ceria, mebuat orang yang didekatnya tertular oleh kebahagiaan nya. Tanpa orang tau di balik senyumannya yang manis dan sikap yang selalu menghibur orang ada kepedihan yang selalu membuatnya menangis saat dia sendirian. Huj...