5. Salah Liat?

53 14 0
                                    

Happy reading💕
.
.
Di sekolah

Tasya turun dari motor. Leo melepaskan helmnya lalu mengacak rambutnya asal, membuat siswi yang lewat menjerit dalam hati sambil menggigit jari karena melihat Leo yang terlihat sangat tampan dengan rambut yang acak acak an, walaupun pada dasarnya Leo memang sudah tamvan 😎.

"nggak usah tebar tebar pesona juga kali!!"

Sindir Tasya pada Leo karna merasa risih pada siswi siswi yang sedang menatap mereka.

"bilang aja cemburu, iya kan?? " goda Leo pada Tasya sambil menaik turunkan alisnya.

"siapa bilang gue cemburu? " sahut Tasya dengan nada ketus.

Leo terkekeh melihat Tasya seperti itu,

"alah,, pake gak ngaku segala, kalau cemburu ngomong aja kali!! , lo jelek kalo lagi cemburu kek gitu" ucap Leo sambil merapikan rambut Tasya yang sedikit berantakan.

"gue NGGAK cemburu Leo!!!"

"iya iya, lo gak cemburu. Gue bakalan seneng kalo lo beneran cemburu ca!".

Ucap Leo dengan nada yang sangat lirih pada kalimat terakhir dengan tangan mengelus pelan rambut Tasya.

"ya udah yuk kita masuk! "

Leo menggandeng tangan Tasya menunju kelasnya. Tasya tidak keberatan tangannya digandeng Leo, karena ia juga merasa nyaman didekat Leo. Tasya tidak memperdulikan tatapan siswa siswi yang memandang dengan ketidak sukaannya kepada Tasya karena dia sekarang tengah berjalan dengan Leo padahal sudah mempunyai pacar Refan.

"Tasyaaaa, woy Tasyyaaaa, tungguin gueeee! "

terdengar suara yang sangat melengking dan menggema di koridor, ternyata itu suara Tina.

"jangan triak triak kek gitu napa?, efek nya nggak baik buat kuping gue!!"

senggah Leo dengan menggosok nggosok kupinnya pelan karena masih terkena efek dari suara Tina yang hampir memecahkan gendang telinganya.

Tina pun hanya menyengir kuda, "ya sorry, gue takut ditinggal ama Tasya, yaudah sya, masuk kelas yuk! "

Tina meraih tangan Tasya yang berada digenggaman Leo, dan langsung berjalan melewati Leo. Tasya yang diseret Tina hanya pasrah, Tasya berbalik badan dan melambaikan tangan ke Leo dengan masih tetap berjalan kedepan. Leo hanya tersenyum dan mengangguk, dia juga langsung menuju kelasnya.

Di kelas

"tadi kenapa lo berangkat ama Leo?, Refan kemana? " tanya Tina sesampainya mereka didalam kelas.

"Refan sibuk!, jadi gue berangkat ama Leo!, gue juga udah lama gak berangkat ama Leo semenjak pacaran ama Refan, ya itung itung obat kangen gue gitu, hehehhee ".

Tina hanya manggut mangggut tanda mengerti.

Kringg.. Kringg...

Bel tanda masuk sudah berbunyi, semua siswa langsung menempati kursinya masing masing.

Skip

Tasya POV's.

Me
Lo dimana😪? Gue udah di parkiran. Cepetan kesini!!, kaki gue udah udah mau patah ni dari tadi berdiri di samping motor lo 😭, serasa jadi spg yang kaya di deler deler motor gitu deh gue😵

Leontong🐽
Bentar lagi gue kasana!
Tunggu dulu ya cantik😸

Hadeh,, ternyata Leo masih belum berubah ya, masih genit plus ngeselin. Harus extra sabar ni gue.

"langsung pulang?"

Gue mendongakkan kepala, ternyata Leo udah ada didepan gue.

"Iya, mau hujan ni kayaknya, tuh liat mendungnya aja udah pada siap siap mau nyiram ni bumi!, kalo kita nggak pulang sekarang bisa bisa kita ikut kesiram juga!"

Bukan nya gue nggak suka sama hujan, malah gue seneng banget kalau denger suara hujan, tapi gue lagi males aja kalau harus basah basahan sekarang. Badan gue juga lagi kurang fit.
Fyi ya , dulu Refan nembak gue juga pas lagi hujan, romantis banget tau, dari situ lah gue jadi suka sama hujan, sama kaya gue suka sama Refan hihihi😁.

"yaudah deh, cepet naik kalo gitu!"

Gue langsung naik kemotor Leo, meluk Leo dari belakang. Entah kenapa gue ngerasa aman aja kalau diposisi kaya gini. Saat gue menikmati wanginya mint dari jaket Leo, nggak sengaja kedua bola mata gue ngeliat mobil Refan yang keluar lewat gerbang. Gue menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatan gue karna gue kaya liat cewe duduk di samping Refan. Dan gue langsung membulatkan mata saat terlihat jelas ternyata memang benar, Refan memang lagi sama cewe, tapi siapa ya?. Kok dada gue langsung sesek ngeliat kajadian itu.

"ca?, lo liat apa yang gue liat?"

Leo bertanya dengan pelan.
Gue hanya mengangguk lemah.

"apa perlu kita kejar tu mobil Refan?"
Leo bertanya dengan nada yang terdengar sudah menahan emosi.

"udah nggak usah, kita langsung pulang aja!, gue udah capek le, gue pengen langsung istirahat"

"oke, kita langsung pulang"

Leo langsung malajukan motornya keluar dari sekolah. Sebenar nya gue pengen sih ngikutin mobil Refan. Huufftt,, tapi gue masih mencoba untuk tetap positif thinking.

Selama di perjalanan gue masih tetep mikirin kejadian tadi. Dari Refan yang nggak ada kabar dari pagi, sampai dengan sangat mengejutkan Refan berada satu mobil dengan cewe lain. Sungguh ini membuat hati gue sangat sakit, gue menyalurkan sakit hati gue dengan memeluk erat tubuh Leo, saat ini gue sangat butuh Leo, gue butuh sandaran. Tanpa gue duga cairan bening lolos begitu saja dari mata gue, mata ini pun juga merasakan sakitnya hati kecil ini.

Kepada langit mendung, aku meminta agar hujan segera memandikan jiwa jiwa yang dirundung resah, menghanyutkan sampah sampah dihati yang gundah.

Ternyata langit juga merasakan apa yang gue rasakan, gue mendongak menatap langit. Gue tersenyum tipis saat tetesan air hujan mengenai wajah gue dan menghilangkan jejak air mata gue. Ini yang gue suka dari hujan, karna orang lain tidak akan tau kalau gue sedang nangis dibawah rintik hujan.

"ca, hujan nih, kita neduh dulu ya!!"

Leo terdengar khawatir, gue hanya tersenyum tipis mengingat apakah saat ini Refan sedang mengkhatirkannya juga?.

"caa???"

"eh, nggak usah le, terus aja, orang udah deket juga, nanggung"

"tapi caa,,, nanti lo sakit kalo keujanan!!"

"ini gue juga udah terlanjur basah kog, lanjut aja lah, gue juga udah lama nggak ujan ujanan",

"yaudah deh iya,, serah lo aja"

Gue yang merasa senang langsung mempererat pelukan gue ke Leo, membenamkan wajah gue ke punggung Leo. Demi apapun gue sayang sama Leo. Gue nggak mau kehilangan dia. Makanya pas waktu smp dulu gue nggak mau diajak pacaran, karna gue takut kalo gue putus sama Leo, kita bakalan jadi mantan terus jadi musuhan dan Leo bakalan ninggalin gue. Gue nggak mau itu terjadi. Bilang aja gue egois menyayangi 2 orang laki laki sekaligus. Tapi gue nggak peduli, karna mereka mempunyai tempat dihati gue masing masing.
.
.
.
.
.
Maaf kalau ada typo😁
Ditunggu vot dan komennya😊
💞

Di Kala HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang