Selamat Membaca 😘
.
.Sudah 5 hari semenjak kepergian sang Ayah membuat Tasya masih dilanda kesedihan. Walaupun sudah tidak menangis, namun terlihat Tasya yang sudah tak punya semangat hidup. Terbukti sekarang Tasya yang terlihat lebih kurus karna nafsu makannya yang hilang. Harus butuh tenaga extra untuk membujuk Tasya agar mau makan. Seperti yang dilakukan Refan saat ini.
"Tasya, makan ya. Ini aku suapin. Ayo buka mulut kamu."
Sendok penuh dengan nasi dan lauk sudah berada didepan mulut Tasya, namun Tasya hanya menggeleng dengan mulut yang tertutup rapat.
Refan menghela panjang, entah yang keberapa kali Refan membujuk Tasya untuk makan tapi tetap saja gadis itu tidak mau membuka mulutnya.
"ayo dong Tasya, makan sedikit aja. Liat tuh badan Kamu, makin kecil,"
"dari pagi kamu belum makan kan? Emangnya kamu ga laper? Ayo ini aku suapin. Kita makan bareng-bareng ya? Aaaa"
Tasya tetap diam dengan mulut yang semakin dirapatkan. Sebenarnya juga merasa sedikit lapar, hanya saja Dia sudah terlanjur kesal dengan Refan. Jadi Dia akan menahan rasa laparnya demi misi ngambek ke Refan.
"Kamu jangan kaya anak kecil gitu Tasya, kamu ga kasian sama tubuh kamu? Seenggaknya kamu makan walaupun itu hanya sedikit! Ga kaya gini"
Refan sudah terlanjur tersulut emosi, tidak disadarinya kalau dia sudah meninggikan suaranya kepada Tasya. Mungkin karna Dia sekarang sedang banyak masalah yang tidak di ketahui Tasya.
Tasya menoleh ke Refan dengan tatapan yang sulit diartikan, "Kamu bilang aku kaya anak kecil? Dimana aja kamu selama lima hari ini hah? "
"saat Aku butuh Kamu!, butuh perhatian Kamu! Kamu dimana Refan? "
"Kamu ga ngerti gimana hancurnya Aku, Kamu ga ngerti setiap harinya Aku selalu mikirin Kamu, selalu telvon Kamu, Selalu nunggu Kamu! "
"tapi apa yang Aku dapat? Kamu hilang! Kamu udah ga peduli lagi sama Aku! Kamu--.. "
Refan langsung menarik Tasya kedalam pelukannya. Tasya memberontak ingin melepaskan pelukan Refan, namun tenaga Refan lebih besar.
Tasya lalu hanya diam, tanpa berniat membalas pelukan Refan.
"Tasya, maafin Aku!! Aku tadi ga bermaksut ngomong kaya gitu! "
"Aku hanya ga mau kamu sakit! Aku tau cara Aku tadi itu salah, jadi maafin Aku ya?"
Tasya hanya diam mendengarkan.
"Aku juga minta maaf kalau akhir-akhir ini Aku ga ada kabar. Ada masalah yang harus Aku urus, dan baru bisa nyempetin kerumah kamu hari ini! "
Refan masih mencoba menjelaskan kepada Tasya, berharap gadisnya ini mau memaafkannya.
Tasya menghela nafas, Dia mulai mengerti kalau hidup Refan bukan hanya untuk dirinya. Refan juga punya urusan bahkan masalah yang ada dihidupnya. Mungkin selama ini Tasya yang terlalu egois untuk selalu meminta menjadi prioritas kekasihnya itu.
"seharusnya Aku yang minta maaf, Aku yang ga tau diri.Aku yang terlalu egois, "
"Aku yang selalu minta perhatian Kamu tapi ga pernah ngertiin Kamu. Aku udah jadi pacar yang buruk yang ga tau masalah pacarnya"
Tasya membalas pelukan Refan, dan terdengar isakan dari Tasya.
"hey,, Kamu jangan nangis. Kamu ga salah, memang Aku yang ga mau kalau Kamu sampai tau masalah Aku. Dengan keadaan Kamu yang kaya gini Aku ga mau menambah beban dihidup Kamu"
Refan mengelus rambut Tasya, mencoba menenangkan Tasya.
"maafin Aku Refan, Aku kaya gini karna Aku terlalu takut, Aku ga mau kehilangan orang yang Aku sayangi untuk yang kedua kalinya"
"Kamu janji ga akan ninggalin Aku kan Refan? "
Gerakan tangan Refan yang sedang mengelus rambut Tasya berhenti. Refan seperti sedang memikirakan sesuatu. Namun setelah itu melanjutkan kegiatannya lagi.
"Iya sayang"
Tasya mendongak menatap Refan.
"Janji? "
Refan tersenyum, "janji"
Tasya tersenyum senang dan mengeratkan pelukannya pada Refan.
"tapi ada syaratnya! "
Tasya mendongak, "apa syaratnya? "
Refan tersenyum misterius, Tasya yang melihat itu menyerngit bingung.
"Kamu harus makan, Aku ga mau pacar Aku yang cantik ini sakit,"
Refan menarik gemas hidung Tasya. Sedangkan Tasya terkekeh pelan.
"iya-iya Aku makan"
"gitu dong, sini Aku suapin. Aaaaa"
Tasya menerima suapan dari Refan dengan senang.
°°°°°°°°
Tapi acara makan Tasya tak bertahan lama. Setelah 4 sendok Tasya menyerah tak sanggup melanjutkan makannya lagi.
"satu sendok lagi ya"
Tasya menggeleng, "ga mau Refan, kalo dipaksa terus bisa muntah!"
Refan menghela nafas, "yaudah iya, kalau gitu Aku ambilin minum dulu"
Refan beranjak pergi kedapur mengambil minum meninggalkan Tasya. Sedangkan Tasya duduk dengan malas harus ditinggalkan Refan lagi walaupun hanya sebentar.
Tak sengaja Tasya melihat Hp Refan yang berada diatas meja, karna sedang malas bergerak Tasya hanya membiarkanya saja. Tidak seperti biasanya yang langsung mengambil dan mengotak atiknya. Entah itu untuk ngegame, untuk selfie, atau hanya untuk dihidupkan dan dimatikan kembali sampai Tasya merasa bosan.
Ting
Ternyata ada notif di Hp Refan, dengan malas Tasya mengambil Hp Refan dan ternyata pesan. Tasya membaca pesan itu.
Papa
Kamu tidak lupakan nanti kamu ada fiting baju.Papa
Kamu jangan keluyuran terus Refan. Papa tidak ingin terjadi sesuatu hal-hal yang tidak diinginkan sebelum acara itu dimulai.Papa
Minggu depan acara tunangan Kamu! Apa perlu Papa ingatkan terus.Tasya masih mencerna isi dari pesan itu.
'tunangan? '
Deg
Tubuh Tasya terasa lemas,
'apa maksut dari semua ini? '
'Refan akan tunangan? Tapi sama siapa?'
Banyak pertanyaan yang muncul dikepala Tasya. Sampai-sampai kepalanya terasa pusing.
Refan kembali dengan gelas ditangannya. Tasya menatap Refan dengan mata yang berkaca-kaca.
Refan merasa bingung karna melihat Tasya yang sepertinya mau menangis.
"ada apa? "
Refan melihat tangan Tasya memegang Hpnya. Refan masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Refan mendekat ke Tasya dan Tasya langsung berdiri dan mengembalikan Hp Refan dengan kasar.
"apa maksut dari pesan itu? "
Suara Tasya terdengar menahan marah dan tangisannya.
Refan dengan bingung menerima Hpnya. Wajah Refan pucat pasi saat membaca pesan itu.
"A.. Aku bisa jelasin, Ka... Kamu tenang dulu ya"
Refan mendekat ke Tasya namu Tasya langsung mundur.
"JANGAN MENDEKAT!!! Kamu jelasin sekarang juga!!!"
Refan memejamkan matanya sebentar, tidak menyangka kalau Tasya akan tau secepat ini. Refan menghembuskan nafas panjang lalu bersiap mulai menjelaskan.
"saat---... "
.
.
.
.
.
TBC 💞
Jangan lupa vote dan komen ya😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kala Hujan
AcakSeoarang gadis yang selalu ceria, mebuat orang yang didekatnya tertular oleh kebahagiaan nya. Tanpa orang tau di balik senyumannya yang manis dan sikap yang selalu menghibur orang ada kepedihan yang selalu membuatnya menangis saat dia sendirian. Huj...