"Jadi, Beom ini yang akan mengajari ku paman?" Tanya Yoona tidak percaya. Ia lama-lama jadi risih dengan kelakuan pria itu yang terus menatapnya. Bukan karena salting atau apa, tapi tatapan Choi Beomgyu itu menyeramkan. Menurutnya. "Apa tidak ada orang lain? Kenapa harus anak paman? Lagipula, kenapa marga kalian berbeda?"
Manajer Shin tersenyum, "anak ini bukan anak paman, hanya saja anak dari saudara paman. Karena orangtuanya sud-"
"Ayah, sudah cukup. Aku tidak ingin mendengarnya," sela Beomgyu. Youngji mengangguk, ia menepuk pelan bahu Yoona, "ia memang seperti itu. Agak dingin, jadi berusaha lah berteman baik dengannya. Paman yakin, kalian pasti akrab. Dan juga, Beomgyu hanya beberapa bulan mengajarimu. Karena guru yang paman andalkan sedang di luar negeri. Jadi, bersabarlah sedikit."
Mendengar kata 'akrab' membuat bulu kuduk Yoona berdiri. Yang benar saja, anak dingin sepertinya 'pasti akrab' dengan ku? Apalagi ia laki-laki, aku mana mau berteman dengannya?!
"Paman, apa kak Beom bisa mengajari ku juga? Ia pandai dan aku melihat caranya mengajar itu sungguh membuat ku mengerti. Apa boleh?" Ujar Yunki. Beomgyu mengangguk seraya tersenyum tanpa menunggu balasan dari ayahnya, Yoona menatapnya sinis. Anak ini, sifatnya bisa berubah seperti itu dalam sekejap? Mengerikan. Sepertinya ia luluh pada Yunki, menarik juga. Pikirnya.
"Yoona, tidak apa-apa kan?" Yoona tersadar dari lamunannya, kemudian sudut bibirnya terangkat. "Tentu saja paman, jika itu membuat Yunki senang, tentu aku akan menuruti kemauannya." Balasnya. Ia melirik ke arah Beomgyu, tatapan mengerikan yang tadi diberikan padanya hilang begitu saja. Alis Yoona terangkat, ada apa dengannya?
"Apa ada kamar kosong untuk Beomgyu?" Yoona, Yunki, bahkan Beomgyu sama-sama menoleh. Youngji terkekeh, "kalian sampai terkejut segitunya, paman bertanya sekali lagi pada Yoona. Apa ada kamar kosong untuk anakku, Choi Beomgyu?"
"Ah, iya ada paman. Tapi, bukankah Beom tidak tahu hal ini? Ia bahkan tidak punya baju untuk ganti." Beomgyu mengangguk menyetujui. Sudah malam begini, seharusnya ia mengenakan baju tidur, tapi ia masih saja mengenakan baju sekolahnya.
"Tenang saja, paman sudah membawakan baju untuknya. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan."
"Ayah, kau sudah merencanakan hal ini sebelumnya?" Sahut Beomgyu datar. Yoona ikut mengangguk, tadi gadis itu ingin mengatakannya tapi karena terlalu terkejut, ia sampai lupa apa yang ingin di ucapnya.
Shin mengangguk, "tentu saja. Ayah tahu kau muak dengan kakakmu, jadi kau punya kesempatan untuk ini. Berbulan-bulan tanpa dia bukan?"
"Tunggu dulu, kakak? Paman kan tidak punya anak, kenapa Beom bisa mempunyai kakak?"
"Ah, tadi ucapanku terpotong karena Beomgyu. Lain kali paman akan ceritakan, tentu saja disaat ia tidak ada dan hanya kita berdua. Ok?" Yoona mengangguk. Beomgyu melipatkan tangannya, "kalau begitu, paman ambilkan baju Beomgyu di mobil dulu lalu pulang. Dan terima kasih atas makanannya Yoona, ternyata kamu pandai juga memasak."
Yoona mengangguk, "terima kasih kembali paman."
KAMU SEDANG MEMBACA
첫사랑 | Choi Beomgyu
Fanfic[END] Cinta pertama ku itu akan selalu ada dan tidak akan ada penggantinya. Maka, aku harus melakukan apapun demi mendapatkannya kembali. Choi Beomgyu, teman sekaligus cinta pertama ku. Note : kalau pun ceritanya sudah selesai, upayakan vote dan com...