Yoona menyilangkan tangannya di meja, merasa dirinya bosan, ia menepuk pundak Yohan pelan.
"Apa di sekolah ini tidak ada hal yang seru untuk dilakukan? Misalnya acara drama begitu?" Yohan mengangguk.
"Tentu saja ada, beberapa hari kedepan sekolah akan mengadakan pekan olahraga dan seni atau bisa disingkat dengan porseni," jawab pria itu. "Ah, kemarin kau tidak datang ke sekolah, murid-murid kemarin membicarakannya. Hari ini, sepulang sekolah akan ada rapat kelas. Kau harus ikut, Beomgyu pasti melakukan hal yang sama."
Yoona mengangguk paham sembari tersenyum kecil, "terima kasih infonya." Ucapnya.
Yohan membalas mengangguk lalu melanjutkan kegiatan menulisnya yang sempat tertunda karena teman sebangkunya.
Yoona yang merasa kembali bosan menaruh kepalanya di meja, tangannya disilangkan sebagai penyangga. "Bosan sekali, guru-guru rapat. Apa yang harus ku lakukan?" Tanyanya pada diri sendiri.
Yohan yang mendengarnya menoleh, lalu berkata, "sepertinya kau akan lama disini. Kau harus ikut ekstrakulikuler. Setidaknya saat ini kau tidak sibuk,"
Yoona yang mendengarnya mendongak dan menjetikkan jarinya, "benar. Tapi, apa yang harus ku pilih?"
"Eum.. terserah dirimu. Jika kau menyukai musik, ikut band. Suka pertandingan basket, ikut pemandu sorak. Drama, ikut kelas akting. Melu-"
Yoona berdiri dari duduknya, "aku sudah tahu, terima kasih Yohan." Gadis itu berjalan pergi. Sementara Yohan menatapnya tidak percaya.
"Perkataan ku belum selesai, dia sudah menyela duluan. Dasar," ucapnya bergumam. Pria itu kembali ke kegiatannya.
"Loh? Yoona, apa yang kau lakukan diruang konseling?" Merasa dirinya dipanggil, Yoona menoleh dan tersenyum. Gadis itu menunjukkan suratnya ke lawan bicara.
"Lihat, aku akan masuk ke kelas akting. Bagaimana menurutmu Beomgyu?" Beomgyu tersenyum.
"Tentu saja itu kabar baik, setidaknya kau bisa banyak berlatih sebelum memulai." Balasnya.
"Oh iya, ku dengar-dengar, kau keluar dari kelas basket dan osis. Kenapa?" Keduanya berjalan beriringan menuju kelas. Meski berbeda kelas, kelas mereka satu arah, jadi Beomgyu tidak sulit memanggilnya di kelas gadis itu.
"Entahlah, aku juga tidak tahu." Yoona mendelik, lalu memukul pria itu reflek. Membuat Beomgyu meringis kesakitan.
"Seharusnya kau tidak keluar, kau ini juga tidak sibuk. Setidaknya luangkan waktumu. Ikut kegiatan ekstrakulikuler itu menyenangkan."
"Itu menurutmu," Sahut Beomgyu.
Yoona memanyunkan bibirnya, "jika kau keluar hanya karena ingin membagi waktumu untuk adikku, itu tidak perlu. Adikku juga sudah pintar meski kau tidak mengajarinya."
"Kenapa kau berpikir sampai kesitu?" Tanya Beomgyu.
"Paman Shin yang mengatakannya, kau mau berbohong?" Yoona melipatkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
첫사랑 | Choi Beomgyu
Fanfic[END] Cinta pertama ku itu akan selalu ada dan tidak akan ada penggantinya. Maka, aku harus melakukan apapun demi mendapatkannya kembali. Choi Beomgyu, teman sekaligus cinta pertama ku. Note : kalau pun ceritanya sudah selesai, upayakan vote dan com...