Hari-hari, berbulan-bulan telah berlalu. Yoona dan teman-temannya menjalani kehidupan seperti biasanya. Tapi, Beomgyu, Yunki dan Ryujin tidak. Mereka bertiga dinyatakan hilang setelah Ryujin dibolehkan pulang ke rumah sakit beberapa bulan yang lalu.
"Apa masih tidak ada kabar?" Yoona yang tengah melamun tidak merespon. Jyuri berdecak sebal, gadis itu lebih sering melamun akhir-akhir ini. Sejak adiknya ikut menghilang.
"Yoona," panggil gadis itu. Tapi, masih belum ada respon. "Jeon Yoona!"
Pekikan Jyuri membuat atensi teman-teman kelasnya menoleh. Bahkan Yoona yang berada di dekatnya pun ikut menoleh. Gadis itu baru saja tersadar dari lamunannya. "Aku memanggil mu tapi tidak ada sahutan, kau ini bagaimana sih? Ayo fokus," ujarnya kesal. Jyuri menunjuk buku di depan Yoona.
"Kau harus belajar mulai sekarang," ucapnya lagi. Yohan yang baru tiba di kelas memukul meja, semua atensi murid tertuju padanya.
"Cha.. karena tidak lama lagi akan ujian semester, guru-guru harap nilai kalian memuaskan." Yohan menatap Yoona yang terdiam menatap ke arah jendela. "Dan Yoona, kau dipanggil Joohyun ssaem. Ada yang ingin ia bicarakan padamu."
Yoona yang merasa dipanggil menoleh kemudian mengangguk. Ia berdiri, "baiklah, hanya itu yang wali kelas katakan padaku. Sekian, dan selamat belajar." Yohan menarik pergelangan tangan gadis itu, membawanya ke aula.
"Karena beberapa bulan yang lalu banyak pengunjung menyukai akting mu, mereka ingin merekrut mu menjadi aktris mereka." Joohyun menunjukkan belasan surat dari berbagai agensi. Yoona menerimanya sambil memasang wajah bingung. "Ah, sepertinya kau masih belum mengerti. Duduklah,"
Yoona yang penasaran hanya menurut, "akting mu saat porseni waktu itu membuat orang-orang terkagum. Kau terlihat mendalaminya dengan baik meski pemula, kau bahkan baru saja ikut kelas akting. Maka dari itu, surat-surat dari agensi ini menginginkan mu untuk menjadi aktris di agensi mereka. Paham?"
Yoona hanya ber'oh dan mengangguk paham, "tapi, apakah ssaem bisa memberikan ku waktu untuk berpikir?"
Joohyun tersenyum, "tentu saja, ini keputusan berat. Aku yakin ibu mu akan bangga melihat mu seperti ini, ssaem akan mendukung mu. Ingat, hanya satu." Lagi-lagi Yoona mengangguk. Gadis itu berdiri lalu membungkuk pamit.
"Bagaimana? Apa ya-.. wah, daebak! Kau direkrut berapa agensi?!" Yoona yang tidak tahu kedatangan Jyuri dan Yohan terkejut. Ia mengelus dadanya pelan dan menatap keduanya tajam.
"Sejak kapan kalian ada disini? Bukannya di kelas belajar," ucap Yoona. Ia melangkah, diikuti kedua temannya disisi kanan kirinya.
"Untuk apa? Aku itu pintar, tidak perlu belajar lagi, bikin pusing saja." Balas Yohan dengan percaya diri. Yoona dan Jyuri memutar mata malas.
"Oh iya, kau akan pilih yang mana?" Tanya Jyuri. Yoona menoleh, ia melihat sekilas belasan surat di tangannya.
"Entahlah, aku akan berpikir."
KAMU SEDANG MEMBACA
첫사랑 | Choi Beomgyu
Fanfiction[END] Cinta pertama ku itu akan selalu ada dan tidak akan ada penggantinya. Maka, aku harus melakukan apapun demi mendapatkannya kembali. Choi Beomgyu, teman sekaligus cinta pertama ku. Note : kalau pun ceritanya sudah selesai, upayakan vote dan com...