22 - Camping

96 21 0
                                    

Tiga hari berlalu, saat ini Yoona, Yohan, Jyuri dan teman-teman kelasnya sedang mengadakan game di bus. Hari ini angkatan mereka mengadakan camping bersama.

"Jyuri, sekarang giliran mu. Truth or Dare." Ucap salah seorang gadis.

"Truth," jawab Jyuri penuh percaya diri.

Gadis tersebut berdiskusi dengan teman di sebelahnya, kemudian berucap. "Baiklah, jujur saja, kau itu menyukai siapa?"

"Suka? Huh, aku bahkan belum mengetahui siapa yang ku sukai saat ini." Balas Jyuri. Gadis itu memang sama sekali tidak menyukai pria, katanya ia hanya menganggap laki-laki itu temannya, tidak lebih.

Yoona tersenyum, "baiklah, sekarang giliran ku. Aku memilih... dare,"

Jyuri tersenyum jahil, "bagaimana kalau kau dan Yohan pacaran selama camping ini berakhir? Bagaimana yang lain, setuju tidak?" Yoona membulatkan matanya sempurna, sedangkan Yohan hanya diam di tempat. Perasaannya campur aduk sekarang, senang, sedih, bahkan kecewa.

Semua teman kelasnya mengangguk setuju. Yoona hanya bisa menghela napas lalu berkata, "baiklah, aku terima." Finalnya. Bibir gadis itu sedikit maju, wajahnya menunjukkan bahwa ia sangat menyesal telah memilih dare.

"Sekarang giliran Yohan," ujar Jyuri.

Karena takut Jyuri akan menyuruh macam-macam kepadanya, pria itu menjawab. "Truth."

Jyuri terkekeh, "aku tahu kau takut jika memilih dare. Tapi, aku punya satu pertanyaan bagus." Yohan meneguk salivanya kasar. Seharusnya aku tidak perlu ikut daritadi. Pikirnya cemas, takut-takut jika Jyuri bertanya yang aneh-aneh.

"Bagaimana perasaan mu saat aku menyuruh Yoona mengajak mu pacaran sampai camping berakhir? Ayo, jawab jujur. Jika tidak, siap-siap kena hukuman." Mata Jyuri menyipit, senyum liciknya membuat Yohan bergidik ngeri.

"Astaga, wajahmu sangat menakutkan, baiklah aku akan jujur. Aku senang dan ya.. kecewa." Jawabnya sedikit jujur. Ia akui memang ia senang dan kecewa, tapi sebenarnya ia sedih juga karena mengingat ia sudah ditolak oleh gadis yang disukainya.

"Senang dan kecewa? Wah.. alasannya?" Sahut salah satu laki-laki di sebelahnya. Yohan menatap pria itu sinis.

"Senang, karena Yoona mengiyakannya. Kecewa, karena ini hanya permainan. Dan akan berakhir sampai camping berakhir. Itu artinya kita hanya punya 3 hari. Sangat singkat, tapi aku senang." Jelasnya. Yoona menatap Yohan, begitu juga sebaliknya. Yohan tidak mengerti tatapan gadis itu padanya. Tapi, ia tidak peduli. Setidaknya ia sudah melaksanakan apa yang diperintah.

"Ekhem! Jangan membiarkan kita seperti nyamuk disini," tegur Jyuri. Yoona memalingkan wajahnya dan berbalik badan menghadap jendela. "Aku berhenti," ucapnya.

Semua orang memperhatikan sifat gadis itu, Yohan menatap Jyuri kesal. Tatapan pria itu seolah mengatakan 'matilah kau'.

"Ba- baiklah, ayo kita lanjutkan." Ujar Jyuri, berusaha memecahkan keheningan.

Yoona menatap jendela, terbayang semua wajah tampan Beomgyu. Ia menjadi sedih karena pria itu tidak ikut camping, beralasan ingin menemani Ryujin di rumah sakit.

"Menyebalkan sekali," gerutunya. Gadis itu hanya bergumam, jadi hanya Jyuri yang bisa mendengarnya.

Jyuri melirik ke arah Yoona, gadis itu tengah memejamkan matanya dengan susah payah. Ia mengira dare yang di perintahkannya pasti membuatnya marah seperti itu.

"Kau baik-baik saja? Apa perlu dare mu diganti?" Tanya Jyuri. Yoona yang mendengarnya mendongak, ia menggeleng lalu tersenyum.

"Aku baik-baik saja, hanya saja sedikit pusing. Mungkin perlu tidur, soal dare ku itu tidak masalah, aku tetap harus melaksanakannya." Balasnya dengan senyuman hangat.

첫사랑 |  Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang