14 • Api Unggun

73 10 0
                                    

Suhu udara kini berada di 5 °C ketika malam tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suhu udara kini berada di 5 °C ketika malam tiba. Murid-murid itu duduk membuat sebuah lingkaran besar, dimana para guru dan ketua wilayah sedang sibuk menyalakan api unggun di tengah-tengah mereka. Beberapa anak baru keluar dari tenda mereka dengan baju hangat dan jaket karena udara sangat dingin.

Malam semakin gelap ketika api anggun itu berhasil membara. Lana yang telah menggunakan hoodie tebal itu tetap menggigil kedinginan, sehingga ia mengusap-usap kedua telapak tangannya terus menerus. Wajahnya memerah dan bibirnya pucat. Gadis itu duduk di antara Ara dan Helen, sementara cowok-cowok itu duduk persis di seberang. Lana melepas kunciran rambutnya sehingga rambut panjang itu terurai, berharap akan mengurangi rasa dingin karena lehernya kini tertutup.

"Wah udah di neraka aja yah kita," celetuk Haikal ngawur.

"Heh mulut lo kayak belom pernah makan bangku sekolahan ya Kal." Ujar Satria.

"Ya belom sih, Sat. Emang orang kaya makannya beda, sekali nyemil bangku sekolahan."

"Lo diem atau gue betot."

Bu Gita—guru sejarah—berdiri di tengah-tengah mereka, wanita yang umurnya masih berkepala tiga itu bertugas membuka acara api unggun malam ini. "Selamat malam anak-anak, setelah dari siang kita berkeliling di sekitar Ranca Upas, kita akan tutup acara kemah kita dengan api unggun yang sebentar lagi akan dimulai. Masing-masing ketua wilayah wajib memilih perwakilan untuk menampilkan beberapa persembahan sebagai pelengkap acara api unggun ini. Saya persilahkan para ketua wilayah untuk maju ke depan dan menunjuk perwakilan mereka,"

Sebagai ketua wilayah satu, Felix maju pertama. Cowok itu tanpa ragu langsung menunjuk Yuda, Jason, Lia, dan Alma untuk bernyanyi berpasangan. Kemudian sebagai ketua wilayah dua, Dery memilih Aneta dan Risma untuk berduet juga. Begitu giliran Satria, cowok itu sedikit kebingungan memilih teman-temannya yang akan maju, Satria menatap wajah-wajah gugup teman-temannya, kemudian tersenyum jahil.

"Gue milih Haikal sama Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue milih Haikal sama Ara. Ara nyanyi, Haikal yang joget."

Haikal mendelik begitu Satria menyuruhnya joget mengiringi nyanyian Ara, membuat beberapa anak disana tertawa hingga terpingkal-pingkal.

METANOIA | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang