Alasan

1.6K 148 0
                                    

Wonwoo duduk di depan Mingyu, dan memperhatikan Mingyu yang sedang mengunyah makanannya dengan lucu. Tanpa disadari Wonwoo tersenyum tiipis, sangat tipis.

"jangan melihatku terus, kalau kau mau makan saja" ucap Mingyu

"mingyu"
"hhm"
"kenapa kau tidak berkata jujur pada eomma mu, kau bisa saja menyakitinya"

Mingyu pun terdiam, ya Wonwoo benar, dia bisa saja jujur pada eommanya.

"kenapa kau tidak mau dijodohkan? Bukankah pilihan orang tua selalu benar?"
"tidak. Tidak semua apa yang merrka katakan itu benar, bisa saja mereka salah, dan mengapa aku tidak mau di jodohkan? Aku tidak suka hidupku di atur-atur terutama tentang pasangan hidup. Aku juga tidak tertarik dengan wanita" jelas Mingyu panjang lebar

"lalu kenapa kau memilihku, banyak pria cantik di luar sana"

"entah lah, dari awal aku melihatmu di halte itu, kau sangat beda. Pemdiam, manis, dan saat kesokan harinya aku sadar lagi akan beberapa hal, kau itu tidak sabaran, takut gelap, dan kau pasti butuh seseorang yang tepat bukan?"

"jadi karena itu kau memilihku?"

"yaa begitulah, setelah kupikir pikir lagi, aku tidak akan salah memilihmu"

Blush

Lagi lagi pipi Wonwoo memerah.

"hahaha kau lucu sekali saat sedang malu"
"diamlah"
"baiklah, dan apa alasanmu menyetujui ini semua?"
"aku tidak punya ibu maupun ayah, ibu pantiku bilang kalau kita harus menghormati orang tua dan menjaga perasaan mereka, itu sebabnya aku tidak berani mengucapkan yang sebenarnya di depan ibumu, dan kau benar, aku butuh pelindungku"

Yang tadinya Mingyu hanya diam merasa bersalah, kini dia tersenyum lebar yang membuat wonwoo ikut tersenyum.
"terima kasih, aku berjanji kau tidak akan pernah menyesal hidup denganku"
"kita lihat saja nanti"
"kau tidak mempercayaiku?!"
"ahahaha tentu saja tidak, bahkan aku tidak terlalu mengenalmu"
"maka dari itu, mari saling mengenal lebih la-yaak astaga wonwoo hidungmu" Mingyu seketika panik karena darah keluar dari hidung Wonwoo.

Mingyu pun mengambil tisu dan mengelap hidung wonwoo
"kau semakin panaas, lebih baik kau tidur"

Mingyu pun menggendong wonwoo ke kamarnya, dan menidurkannya

"uhh aku pusing sekali, mingyu bisa kau gendong dia ke kamar di sebelah? Aku takut dia tertular, aku batuk dan pilek"
Mingyu pun mengangguk dan menggendong anak kecil tersebut ke kamar sebelah, dia pun menidurkanya dan menyelimutinya, lalu dia kembali kedapur untuk mengecek obat-obatan.

"tidak ada obat sama sekali, apa dia baru pertama kalinya sakit?"

Tidak mau berlama lama dengan pikirannya, mingyu pun membuatkan teh hangat, dan air kompresan.

#kamar Wonwoo

"kenapa kau selalu merepotkan dirimu, kau pulang saja, aku bisa sendiri" ucap wonwoo dengan raut sedikit marah

"diamlah dan tidur dengan baik" ucap Mingyu dengan nada dingin dan tegas. Wonwoo pun ketakutan dan hanya menuruti perkataan Mingyu.

Mingyu mulai mengompres Wonwoo.
"terima kasih" ucap Wonwoo sambil sedikit terisak
"hei kau kenapa? Ada yang sakit? Dimna? Atau karena tadi aku membentakmu?" panik Mingyu saat Wonwoo semakin terisak
"aku hiks hanya mengingat sesuatu"

Mingyu pun menghapus air mata Wonwoo dengan lembut
"apa itu? Kalau aku boleh tau"
"aku ingat dengan ibuku"

Falshback

"omaaa onu tidaaa enak baaadaaan" rengek Wonwoo kecil yang umurnya masihh 3 tahun.
"ahh iya sebentar, tidaurlah dulu, eomma akan mengecekmu" ucap ibunya sambil menghapus air matanya.
"oma menangis?"
"tidak anakku, eomma hanya kelelahan"
"baiklah ayo istirahat dengan onu"
"wonu pergi duluan hm, oma ambilkan kompresan dulu"
"oteee ommaaa!"

#kamar wonwoo dan ibunya

"nah sekarang eomma kompres dl ya, biar panasnya turun"
"hum kkepala onu juga sakit ommaa"
"nanti juga sembuh" ucap ibunya wonu sambil mencium kening anak sematawayangnya itu.

"terima kasih omma, onu sayang omma, omma jangan sedih sedih nanti onnu ikut sedih"
"omma tidak sedih kok" ucap ibu Wonwoo meyakinkan anaknya.
"omma jangan tinggalin onu yaaa, onu sayang omma, selamat malam omma"
"hiks selamat malam anakku"

Wonwoo pun terlelap dengan nyaman, sedangkan ibunya mati matian menahan isakan karena perkataan anaknya.
'maafkan eomma nak, tapi omma terpaksa melakukan ini, ini juga demi kebaikanmu'

Keesokan harinya, yang wonwoo lihat bukanlah kamarnya dengan ibunya, melainkan kamar panti asuhan, dia selalu bertanya tanya tentang ibunya, namun tidak ada satupun yang menjawab Wonwoo kecil yang malang itu.

Flashback off


Tentang Kita [MEANIE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang