Mereka pun sarapan bersama dengan tenang, hanya dentingan sendok dan garpu lah yang terdengar.
Setelah selesai makan, mereka menuju ruang keluarga. Wajah mereka tiba-tiba serius dan tegang (?)
Terutama Wonwoo.
'apa yang harus aku lakukan?!' -jww
"jadi appa ingin kalian menikah bulan depan, cukup bukan? Dan lagipula kalian sudah lama berpacaran, jadu itu cukup untuk perkenalan satu sama lain" ucap Appa Mingyu to the point, membuat Wonwoo semakin tegang.
"iya nak, appa mu benar, kami sudah tidak lagi muda, kami sangat ingin melihatmu menikah dan bahagia dengan keluarga kecilmu"
"baiklah eomma, appa, kami akan menikah bulan depan" ucap Mingyu
"bagaimana Wonwoo?" tanya Mingyu sambil mengelus tangan Wonwoo, guna menghilangkan ketegangannya.
"iya aku setuju"
"baguslah kalau begitu, aku harap kalian terus bahagia" ucap Appa Mingyu
"t..tuan besar, nyonya besar ada yang memasuki halaman, mereka mencari keributan, satpam sudah melarang mereka masuk, namun mereka tetap saja tidak mau mendengar"
"SIAPA MEREKA?!"
Semua orang disitu pun panik, Appa Mingyu dan Mingyu langsung pergi ke sumber keributan. Sedangkan Eomma Mingyu dan Wonwoo mengamankan Jihoon.
"Hei ada apa ini?! Berani sekali kau masuk ke dalam rumahku tanpa seizinku" ucap Appa Mingyu marah
"Kau yang apa apaan Kim, apa maksudmu membatalkan perjodohan itu!"
"maaf tuan Choi, namun itu adalah keputusan saya, anda yang meminta, dan tugas kami untuk menolak atau menyetujuinya"
"TIDAK BISA SEPERTI ITU?! DASAR TIDAK TAU UNTUNG, KALAU BUKAN DENGAN PERUSAHAANKU KAU TIDAK AKAN BISA SEPERTI INI KIM!"
deg
"Maaf saya lancang Tuan, bukankah itu dulu? Bahkan sudah beberpaa tahun ini perusahaan kami berdiri sendiri tanpa bantuanmu, bahkan saat perusahaan mu gulung tikar, kami masih membantu anda" Ucap Mingyu yang sudah geram dengan kelaukan Appa Tzuyu
"berani sekali kau berkata seperti itu padaku! Awas saja kau akan menyesal karena telah membatalkan perjodohan ini, akan ku pastikan perusahaanmu bangkrut!"
"ahahaha maaf, sepertinya aku salah dengar, bangkrut? Bukankah tujuan awalmu menjodohkan kami karena takut perusahaan mu bangkrut?" ucap Mingyu, yang membuat Appa Tzuyu bungkam
"sekarang dengan hormat saya persilahkan anda keluar dari rumah ini" ucap Mingyu dengan sangat sopan
Tanpa babibu, Appa Tzuyu pun keluar dengan raut wajah antara malu dan marah.
"Akk...akh dadaku"
"APPA!!"
Rumah Sakit
"hiks.. Appa mu nak"
"tenanglah eomma, appa baik baik saja"
Mingyu terus menenangkan eommanya
Setelah kepergiaan Tuan Choi, Appa Mingyu mendadak mengeluh sakit di bagian dadanya, lalu pingsan, dan dengan segera di bawa ke rumah sakit.
"apa kalian keluarganya? Keadaanya cukup membaik, hanya mengalami shook ringan saja, tapi tolong usahakan agar tidak menerima beban pikiran yg berlebihan, terima kasih" ucap dokter tersebut lalu pergi
"terima kasih dok" jawab Wonwoo
"eomma dengar? Appa sudah membaik, hapus air mata eomma, jangan sampai appa melihatnya" ucap Wonwoo sembari menghapus air mata Eomma Mingyu
Eomma Mingyu pun, tersentuh dan kembali tersenyum, baik sekali hati calon menantunya ini.
Mingyu yang melihat hal itu pun tersenyum, Wonwoo sangat ajaib, bahkan hanya hitungan detik eommanya sudah tenang, kalau dengan mingyu? Bahkan hamir 1 jam mingyu menenangkannya.
Merekapun masuk ke ruang rawat. Disitu terlihat appa mingyu yang terbaring dengan nyaman.
"appa sudah sadar? Bagaimna keadaan appa?" tanya Mingyu pelan
"appa baik baik saja"
"kau membuatku khawatir" ucap eomma mingyu
"sudah tidak perlu menangis, aku msh hidup"
"apa yang kau katakan?!"
"aku mencintaimu"
"diam dan istirahatlah."
Mingyu dan Wonwoo hanya bisa tersenyum melihat interaksi oasangat tua itu, walaupun umur mereka sudah terbilang tua, namun mereka masih tetap harmonis.
'apakah orang tua kandungku seharmonis mereka?' -jww
'lindungi mereka Tuhan' -kmg
'emomma dan appa mnaaa? Onnie sendili dengan bibi dicini" -jihoon