cemburu

1.5K 136 3
                                        


Setelah Appa Mingyu keluar dari rumah sakit, semua orang kembali melakukan habitat masing masing. Seperti Mingyu kembali sibuk dengan tumpukan kertasnya, dan Wonwoo sibuk dengan karya terbarunya, padahal bukunya baru diterbitkan beberpaa hari yg lalu, dia ingin mendapat pendapatan yang lebih, agar ia bisa hidup dengan layak dan mengisi waktu luangnya.

Tidak jarang mereka saling telepon ataupun sekedar chattingan, membahas ini itu, dan menannyakan Jihoon.

Jihoon selalu berpindah pindah, saat dia ingin bersama appanya dia dirumah appanya, saat dia ingin bersama Eommanya dia akan tinggal di rumah eommanya, dan terkadang ia tinggal di rumah kakek neneknya.

Jihoon sangan periang, aktif, sopan. Dia tumbuh dengan baik di keluarga Kim. Surat adopsinya pun sudah selesai, Jihoon sudah resmi menjadi anak Mingyu. Kenapa hanya Mingyu? Karena dia blm menikahi Wonwoo, jadi Wonwoo blm memiliki hak Jihoon.


Hari ini Mingyu dan Wonwoo berjanjian bertemu di butik, butik yang terkenal, pemiliknya Xu Minghao, dia adalah teman masa kecil Mingyu, dia memiliki kekasih bernama Wen Jun Hui, dan sudah menikah beberapa bulan lalu.



"eh gyu, sudah sampai mana calon istrimu, aku tidak sabar melihatnya"

"mungkin agak telat, tadi dia bilang mau ke penerbit dulu"

"woaaa dia seorang penulis?"

"iyaa, karyanya juga banyak digemari, oh iya dimna Jun hyung?"

"dia sibuk di kantor hari ini"

Mingyupun hanya menggangguk menanggapi.

Lalu mereka berbincang kembali, bercanda dan tertawa bersama.

"ah permisi" ucap Wonwoo setelah melamun sekian lama

'kenapa mereka begitu akrab? Bahkan dia bisa tertawa puas dengannya' -jww

"kau sudah datang, kemarilah, perkenalkan wonwoo dia Xu Minghao, dia teman semasa kecilku, dan Minghao dia adalah calon istri ku, Jeon Wonwoo"

"wah dia manis sekali, kalian sangat serasi, oh iya mari kita ukur bajumu terlebih dahulu wonu-ya"


Setelah pengukuran baju, Mereka memutuskan untuk makan siang bersama. Minghao dan Mingyu banyam bercanda bersama, bahkan mereka melupakan makan mereka, sedangkan Wonwoo dengan buru-buru menghabiskan makananya.

Ada yang panas namun bukan api.

"aku pamit ke toilet sebentar"

Wonwoo pun langsung ke kamar mandi

''bahkan dia tidak merubisku, sebenarnya siapa pasangannya! Menyebalkan sekali" omel Wonwoo saat di kamar mandi.

Wonwoo pun mencuci mukanya, matanya sedikit berair.

Ada yang patah, namun bukan kayu.

"hufthh semangat Wonwoo"

Wonwoo pun menghampiri Mingyu dan Minghao.

"apa Jihoon masih dirumah appa?" tanya Mingyu

"iya, kemarin dia meminta untuk tinggal di sana" jawab Wonwoo

"Jihoon? Siapa?" tanya Minghao

"dia anak angkatku"

"astaga aku banyak tertinggal berita"

"tidak juga, dia baru menjadi anak angkatku kemarin"

"begitu ya, oh iya aku pamit dulu ya, aku harus mengantarkan makan siang pada suamiku"

"ah iya hati hati Minghao" ucap Wonwoo sedikit lega, setidaknya dia tidak lagi merasa menjadi nyamuk.

Minghao pun meninggalkan resto tersebut, dan hanya menyisakan Wonwoo dengan Mingyu.

"kau kenapa?" tanya Mingyu tiba tiba, dengan otomatis Wonwoonyang sedang minum jus lemonnya pun tersedak.

"uhuk a..apa"

"aish reaksimu berlebihan" ucap Mingyu dan mengelap bibir wonwo

"ah maaf, apa maksudmu?"

"mengapa hanya terdiam dari tadi?"

"a..akuu em aku takut menganggu percakapan kalian" ucap Wonwoo takut

"kau ini calon istriku, untuk apa takut, dan mengapa matamu memerah saat selesai dari kamar mandi?"

Mingyu memperhatikannya?

"ah, ak..aku—"

"jawab itu dimobil nanti"

Mingyupun memanggil pelayan dan membayar semua.


Tentang Kita [MEANIE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang