#parkiran
"tunggu di sini, aku ambil kunci mobilku dulu" ucap mingyu dan berjalan ke kantornya namun langsung ditahan oleh wonwoo
"jangan terlalu lama" ucap wonwoo yang wajahnya agak pucat, dan mingyu hanya menyirit bingung
"aku takut gelap"
"aigoo ku kira apaan, ayo ikut saja denganku" Mingyuoun mengenggam tangan wonwoo dan masuk ke kantornya."apa mereka sudah pulang?" tanya wonwoo yang melihat keadaan yang sepi walaupun masih ada beberapa pekerja yang berkutik dengan tugasnya.
"sudah, paling hanya yang lembur"
Wonwoo pun mengangguk paham"kau tidak lelah?" tanya mingyu pada wonwoo
"ah tidak"
Mingyu langsung menggendong anak di tangan Wonwoo
"kau tidak pandai berbohong ternyata" ucap Mingyu dan berjalan ke parkiranWonwoo pun menunjukan alamat rumahnya. Di dalam mobil hanya ada keheningan, karena wonwoo tidak tau mau berbicara apa, begitupula dengan Mingyu.
#rumah Wonwoo
Saat sampai di rumah wonwoo, wonwoo mengajak mingyu untuk sekedar mampir sebentar. Mingyupun menyetujuinya
.
"rumahmu bagus juga, sederhana dan nyaman" ucap mingyu
"rumahmu pasti lebih bagus dariku, lebih mewah, besaar"
"namun hanya aku penghuninya"
"yah membosankan sekali"
"jika kau mau isilah rumahku, kau boleh tinggal dengannya" ucap mingyu menunjuk anak kecil yamg terlelap di kasur."bahkan aku belum menjawab iya atau tidak"
"baiklah, kau mau?"
"huh iya aku mau"'yak wonwoo apa yang kau katakan?! Astagaaa tenang tenang'
'hei kenapa wajahku memanas'
-jww"kau serius? Eh mengapa wajahmu memerah? Kau sakit? Ucap mingyu panik dan segera mengecek suhu badan wonwoo
"kau agak panas, istirahatlah dulu akan kubuatkan makanan"
"ehhh tidak perlu, ini rumahku kenapa kau yang repot"
"kau kan pacarku, apa salahnya"Blush
Lagi lagi pipi wonwoo memanas
"sudahlah kau disini saja temani dia tidur" ucap mingyu dan berjalan menuju dapur wonwoo hanya menurutinya sambil memegangi pipinya.
"oh Tuhan apa itu tadi, bagaimana bisa aku begitu dekat dengan seseorang secepat ini. Aku rasa aku sudah gila. Iya aku gila"
"oh iya siapa nama anak ini" ucap wonwoo kembali
"tunggu saja sampai dia bangun"Wonwoo pun terdiam di kasur sambil mengelus anak laki laki tersebut. Lucunya. Pikir Wonwoo
Lalu seseorang datang ke kamarnya, iya itu adalah Mingyu
"kau buat apa?" tanya Wonwoo
"aku buat bubur untukmu" jawab mingyu
"lalu kau tidak makaan?" setelahmu, nanti aku makan
"yasudah kau makan saja sana, aku makan sendiri" ucap Wonwoo mengambil mangkuk di tangan Mingyu
"emang siapa yang mau menyuapi mu?" ucap Mingyu dengan senyum nakalnya.'MAMPUS, APA APAAN KAU WONWOO'
"sudahlah sana makan, aku punya banyak bahan persediaan" ucap wonwoo mengalihkan pembicaraan
"eeyy kau malu?"
"tidak! Untuk apa!"
"sstt lihat dia terusik, dan siapa nama anak ini?"
"ahh aku juga blm tau, kita tanyakan saja besok"
"baiklah, habiskan makananmu oke"Wonwoo pun segera menghabiskan makanannya, tapi rasanya aneh di lidahnya.
'sepertinya aku benar benar sakit, hufth'Wonwoo pun berjalan ke dapur untuk menyimpan mangkuknya, namun kepalanya sangat berat yang membuat dia jalan begitu pelan. Sesampainya di dapur Wonwoo mengembangkan senyumnya, agar dia terlihat lebih ceria. Dia tidak suka merepotkan orang.
"sudah selesai? Aku baru saja beres masak, mau mencoba?"
"tidak gyu, aku menemani mu makan saja""oh iya, cucian piringmu tadi menumpuk jadi sekalian ku cucikan saja"
"mengapa begitu? Aku terlalu merepotkan mu gyu"
"tentu saja tidak wonu-ya, kau kan sedang sakit, lagian kau sudah membantuku banyak" ucap mingyu dengan senyuman manisnya"baiklah"