Kamar milik S.coups hanya berbeda dua lantai dari kamar meanie, sesampainya disana, S.coups merasa ada yg berbeda dari wajah Mingyu, seperti sangat bahagia
(iylaah habis enaena)
"woi gyu! kesambet? tumben bahagia bener" ucap S.coups to the point
"wkwkwk biasa, habis melayani istri"
"pantesan, oh iya gmna? mau ngomongin apa?"
lalu mereka pun membicarakan ino itu yang bahkan author pun tak paham, setelah selelsai berdiskusi mereka pergi ke ruang rapat yang berada di hotel tersebut.
Rapat pun berjalan dengan lancar, semua menyetujui konsep pembangunan milik Mingyu, yang sangatlah mewah dan modern. Tentu saja dari situ dia akan memiliki keuntungan lebih dari rekannya yg lain, jika rekannya sangat licik dia bisa jauh lebih licik namun secara sehat.
"baik terima kasih atas kerja samanya, semoga proyek ini berjalan lancar"
semua orang pun keluar ruangan kecuali S.coups dan Mingyu
"ming/hyung" panggil mereka bersamaan
"kita berpikiran yg sama gyu, aku curiga mereka akan melakukan hal yang buruk" ucap S.coups memulai percakapan
"ah kau benar, tapi jika dibatalkan-"
"kau hanya rugi sedikit dari pada seutuhnya"
"benar juga, jadi sia sia kita ke kanada?"
"tentu saja tidak, bagaimana kita membeli perusahaan baru disini?"
"ide bagus, nanti kutugaskan kau disini, bagaimna?"
"kau serius? baiklah akan ku urus pembatalan proyeknya, dan pembelian perusahaan"
"terima kasih untuk kerja samanya, hyung sangat membantu, oh iya aku harus kembali, aku harus melihat keadaan wonwoo" ucap Mingyu dan langsung terburu buru keluar ruangan.
S.coups hanya menggeleng pelan, kemudian mulai menelepon rekan proyeknya itu untuk membatalkan semuanya.
#disisi lain
"sial lagi lagi kita gagal, sulit sekali mengelabui Kim's Crop ini"
"sudahlah, mereka sangat cerdik, aku sudah menyarankan untuk mengganti sasaran kau malah bersiteruh dengannya''
"padahal jika kita berhasil pasti proyek tersebut akan sangat berkembang, dan seutuhnya akan berada ditangan ku"
#back to meanie
Wonwoo terbangun dari tidurnya, saat dia mlihat jam ternyata sudah pukul dua siang
"berapa lama aku tertidur? dan dimana mingyu?! ah iya dia ada rapat"
saat hendak beranjak dari kasur ia merasa sakit di bagian bawahnya.
"aghh sakithh hiks, mingyu..."
Wonwoo pun memutuskan untuk kembali berbaring
'sakittt sekali, bahkan aku enggan hanya untuk bergerak'
Wonwoo pun terisak pelan, bagaimana pun Mingyu itu kurang ajar, udah tau pertama kali tapi ga pemanasan pake jari dulu, kasian kan wonunyaaa. y
"mingyuu pulanggg hiks sakit"
"WONWOO!"
"mingyu sakit"
Mingyu yang baru sampai pun langsung menghampiri Wonwoo nya, sambil memandangnya khawatir.
"sesakit itu?"
"iya, aku ingin mandi tapi bergerak sedikit pun rasanya ingin mati"
"maafkan aku, sebentar"
Mingyu pun membuka stelan kemejanya, lalu mengendong wonwoonya perlahan menuju kamar mandi.
Mingyu memandikan Wonwoo demgan sangat hati hati, dan Wonwoo hanya diam tidak berniat berkata apapun.
"terdiam saja manis"
"diam"
oke Mingyu pun bungkam, lalu tersenyum geli setelahnya
'semakin manis jika sedang marah' -kmg
Setelah selesai, Mingyu pun memakaikan bajunya, mengeringkan serta menyisir rambut Wonwoo.
"mingyuu, aku pusing sekali" ucap Wonwoo tiba tiba yg sukses membuat Mingyu panik. Mingyu pun langsung mengecek suhu tubuh Wonwoo.
"kau panas, tidurlah dulu akan ku buatkan teh dan obat"
"hiks jangan kemna-manaa, disini sajaa"
"tapi hanya sebentar"
Wonwoo pun memeluk Mingyu dengan erat agar Mingyunya tidak berlari kemanapun.
"tolong disini saja, hiks sakit sekali"
"baiklah"
Mingyu pun mengalah, dia menidurkan Wonwoo diranjang, lalu kembali memeluknya dengan erat hingga tertidur.
Mingyu terus memandangi wajah tenang itu, lalu tersenyum, dia mengucapkan banyak kata terimakasih dan syukur karena bisa hidup dengan seseorang yang sangat berharga.
'walaupun kita bertemu dengan kesengajaan, tapi aku yakin aku tidak akan pernah salah memilihmu, tetaplah jadi milikku, karena aku akan tetap menjadi milikmu.' -kmg