Jujur saja aku khawatir sekali dengan Wonwoo, wajahnya semakin pucat, aku takut dia kenapa-napa. Dia juga bilang dia tidak terbiasa dengan keadaan ramai, ah anak ini senang sekali membuatku khawatir. Sebagai suami yang baik, aku terus memengangi tangannya, dan memutuskan untuk tidak banyak berjalan untuk menyapa tamu. Aku juga beberapa kali menawarkannya untuk istirahat atau sekedar duduk, namun dia selalu menolaknya.
.
.
.
Hari ini adalah keberangkatan Mingyu dan Wonwoo ke Kanada, membutuhkan waktu lama untuk sampai di sana.
Kanada
"wonu—ya"
"hmm? Aku lelah, pegal sekali leherku, aku ingin tidur"
"kau tidak mau melakukannya? Bahkan semenjak menikah kita belum melakukannya" ucap Mingyu mengutarakan perasaan(?) nya
"melakukan apa? Aku tidak mengerti, hayolah tidur saja" ucap wonwoo yang sudah membaringkan badannya dengan nyaman di atas ranjang
"hubungan suami istri"
"hah?"
Merasa tertarik dengan kata "hubungan suami istri" kini Wonwoo pun terduduk menghadap Mingyu
"yaaa hubungan suami istri"
"s..seperti apa itu?"
"astagaaa kau membuatku gemas"
"ish apa ituuu?"
"jadi kau benar benar tidak tau?" tanya Mingyu yang sedikit ragu
"tidak, setauku suami dan istri hanya tinggal berdua, punya anak—"
"bagaimana mereka punya anak?"
"tentu saja berreproduksi"
"dan itulah yang kita lakukan sayang"
Blushh
"e..eng ak..aku mengantuk, besok saja kita lakukan ya.. Selamat malam" ucap Wownoo langsung menarik selimutnya untuk bersembunyi.
Mingyu hanya terkekeh gemas melihat istrinya tersebut, yaa mungkin dia masih gugup dan takut.
Mingyu pun memutuskan untuk ikut tidur bersama Wonwoonya.
'maaf, tapi aku masih takut, aku takut itu akan menyakitkan' -jww
Pagi pun datang, namun pasangan yamg baru menikah beberapa hari yang lalu itupun masih setia di atas ranjang sambil berpelukan.
"good morning kesayangan" ucap Mingyu sambil memgecup hidung mancung milik istrinya.
"umm too"
"mau sarapan apa hm?" tanya Mingyu
"apa saja, oh iya apa jadwalmu hari ini? Berapa lama kau rapat nanti?" tanya Wonwoo
"lumayan lama, mengapa?"
"aku tidak ingin sendirian disini, jangan terlalu lama hm"
"kita hanya berbeda lantai sayang, kebetulan disini ada ruangan yang pas untuk rapat"
"hmm baiklah, ayo sarapan, aku lapar"
"iya setelah aku memakanmu"
Hehehe sorry baru up, kehabisan ide wkwk