02. Geng Alay.

166 34 1
                                    

"Bi, aku pergi dulu," pamit Bulan kepada Bi Warti yang sedang menyiapkan makan malam.

"Lah non, makan dulu," ajak Bi Warti.

"Gak pengen,"

Bulan pergi ke garasi rumahnya, mengeluarkan motor sport berwarna biru dengan pelek kuning. Dengan segera ia pergi dengan mengendarai motor nya itu.

Jalanan kini nampak ramai, walaupun rintik hujan berjatuhan. Bulan menikmati rintik hujan dengan segala pikirannya yang bisa dibilang kacau. Tanpa sadar ia menghentikan motornya di pinggir jalan.

"Lan, udah lah masa lo kalah sama keadaan? Biasanya juga lo bar-bar," gerutunya pada dirinya sendiri.

Lalu, ia melanjutkan perjalanannya menuju sebuah tempat balap. Ya, tempat balap karena malam ini ada jadwal balap untuknya.

"Woy, akhirnya lo dateng," sapa Alex, sambil menepuk bahu Bulan.

Alex adalah teman Bulan yang selalu memberi info seputar perlombaan-perlombaan balap kepadanya.

"Hmm," jawabnya singkat.

"Kebiasaan lo, jawab singkat, jutek, kaya orang lagi sariawan aja," ketus Alex sambil melirik sinis.
"Ya udah, sana ambil posisi. Kalo lo kalah, gue jitak lo sampe mampus!"

"Idihh, sadis amat," sahut Bulan.

Bulan mengambil posisi di belakang garis start. Lawannya malam ini cowok, tapi dia sudah biasa.

"1, 2, 3 ," kata seorang cewek yang menerbangkan sapu tangan tanda lomba dimulai.

Bulan mengegas motornya dengan kecepatan tinggi. Dia berada di posisi pertama. Otomatis lawannya itu dibelakang. Bulan terus mengegas motornya, ia tidak mau kalah.

Setelah semua pasang mata melihat dua pembalap itu, akhirnya mereka bersorak meneriakkan pemenangnya. Ya, Bulan, lagi-lagi Bulan yang menang.

"Wihh, mantap bro," kata Alex dengan bertos ria dengan Bulan.

"Lan, seperti biasa. Nih!" kata seorang cowok menyerahkan amplop coklat berisi uang.

"Thanks," kata Bulan girang.

"Makan-makan gak nih?" rayu Alex.

"Ayo," jawab Bulan sambil mengangguk kecil.

Mereka pergi dari area balap itu. Tanpa sadar, ternyata sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan Bulan. Tapi, ya sudahlah. Semoga orang itu tidak macam-macam.

•••

Hari ini adalah hari Rabu. Hari kedua Bulan disekolah barunya.

Drrrrttt.

Terdengar getaran dari ponsel Bulan.

Pagi Bulan. Semangat sekolah ya, sampai ketemu nanti.

Bulan bergidik geli. Itu adalah pesan dari Bintang. Orang yang selalu mengganggu dirinya.

"BULAN, BANGUN!" teriak Erika dari bawah.

"YAA MAH, " sahut Bulan malas.

Bulan bangun dan turun ke dapur.

"Semalem balap lagi?" tanya Erika yang sedang menyiapkan sarapan.

"Hmm," jawab Bulan datar.

"Ya ampun Bulan, kamu itu anak cewek! Masa main balap terus, nanti kalau ada apa-apa sama kamu gimana?" oceh Erika.

Bulan Vs Bintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang