13. Bersama.

54 17 0
                                    

"Bin, kayaknya gue gak mau pulang ke rumah dulu deh," ucap Bulan.

"Lah terus mau kemana?" tanya Bintang yang dibalas dengan gelengan lemah Bulan.

"Lo ke rumah gue aja gimana? Besok 'kan hari minggu lo nginep aja, tenang ada nyokap gue kok." jelas Bintang.

"Iya deh serah, gue udah bingung mau kemana," pasrah Bulan.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di depan rumah berlantai dua itu.

"Udah sampe?" tanya Bulan.

"Iya, ayo turun,"

Bulan turun dari mobil Bintang, dia menunggu Bintang yang sedang memarkirkan mobilnya di garasi.

"Ayo masuk,"

Bulan mengintili Bintang dan masuk ke dalam rumah mewah itu.

"Assalamualaikum, REY!! BUNDAA!!" teriak Bintang lantang.

"Waalaikumsalam, ada apa sih kok bri—" Ocehan Bunda Bintang berhenti ketika melihat sosok gadis cantik yang berdiri di samping Bintang.

"YA AMPUN BINTANG, KAMU NYULIK ANAK SIAPA INI?" pekik Linda, ibunda Bintang.

"Aku gak nyulik bun. Kenalin ini Bulan, pacar baru aku."

Bulan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Linda, "Hai tante,"

"Linda. Eh jangan panggil tante dong, panggil bunda aja, oke?" perintah Linda dengan girangnya.

"O-oke bun." ucap Bulan sambil tersenyum gugup.

"Wah wah, senyumannya manis banget." Linda terbelalak kagum melihat senyum Bulan yang manis itu.

"Hehe, tan— eh maksudnya bunda bisa aja." jawab Bulan.

"Emang bener sayang." kata Linda.

"BUNDAA, PR REYY MANA????" pekik Rey yang muncul dari kamar mandi.

Seketika Rey terdiam menatap Bulan. "Ini siapa?"

"Pacar abang."

Rey terbelalak, "Wah, wah, wah, kok kakak mau sama abang?"

Bulan terkekeh, sementara itu Bintang melotot tajam ke arah Rey. "Maksud lo apa?"

"Emmm, gak jadi." Rey mengulurkan telapak tangannya, "Kenalin, nama aku Rey, Kak."

"Bulan."

"Kok kakak cantik banget?"

"Idihh, kecil-kecil genit." sindir Bintang.

"Brisik bang!"

"Ya udah, Bulan ayo duduk," ucap Linda mempersilahkan duduk.

Bulan mengangguk tersenyum, dan duduk di sofa tepat bersebelahan dengan Bintang.

"Rey ke kamar dulu ya Bun." kata Rey yang diangguki Linda.

Setelah itu, Linda kembali menatap anaknya dan Bulan. Ia rasa, anaknya sangat cocok dengan Bulan.

"Jadi gini mah, Bulan lagi ada masalah keluarga. Untuk malam ini dia nginep di kamar aku, eh maksudnya di rumah ini." Bulan melotot tajam ke arah Bintang.

"Bintang." lirih Bulan penuh penekanan.

"Ooo, iya boleh-boleh. Kamu tidur di kamar sebelah kamar Bintang ya, di lantai atas." jelas Linda.

"Oke Bunda, makasih ya." ucap Bulan berbinar.

"Awas bang! Jagain pacarnya, jangan macem-macem. Kalo sampe terjadi sesuatu sama calon mantu bunda Ini, siap-siap bunda pecat kamu jadi anak! " ancam Linda.

Bulan Vs Bintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang