23. Kembali Sekolah.

50 9 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca:)
Karena satu vote dari kalian, sangat berarti buat para author seperti aku.

Jadi tolong kerjasamanya man-teman, hehe.

Happy reading guys,
Enjoy the story🌸❤

•••

Mentari pagi tampak mulai memunculkan dirinya. Semilir angin pagi yang sejuk dengan lembut menyapa gadis remaja yang tengah duduk di kursi depan rumahnya.

Aura kebahagiaannya mulai terpancar ketika melihat ibunya sudah bisa kembali ke rumah. Walaupun dengan kursi roda, Bulan tetap bersyukur. Setidaknya dia bisa melihat Erika disisa-sisa hidupnya.

"Bulan..?" sapa Erika yang tengah didorong oleh Bi Warti di kursi roda.

"Eh, Mama. Kenapa Ma?" sahut Bulan penuh kelembutan.

"Kamu sebenarnya sakit apa sayang? Kok dari kemarin kamu gak jengukin Mama waktu di rumah sakit?" tanya Erika yang membuat Bulan bingung menjawab.

"Mmm.. Anu mah, Bulan s-sakit...demam," kata Bulan berbohong.

"Beneran?" ulang Erika tak percaya.

"Iya Ma.. Bulan cuma demam kok kemaren. Eh, Mama udah minum obat belum?" Bulan mengalihkan pembicaraan.

"Udah tadi. Ya udah, kamu jangan terlalu cape ya? Jaga kesehatan kamu. Mama gak mau kamu kenapa-kenapa," perintah Erika.

"Iya Ma..."

Erika dan Bi Warti kembali masuk ke rumah. Sedangkan Bulan masih terus termenung memikirkan keuangan keluarganya.

"Mama belum bisa kerja. Butiknya gimana ya kira-kira? Ah, gue coba kelola aja deh. Itung-itung sebagai permintaan maaf gue sama Mama, selama ini gue 'kan sering banget membangkang. Maafin Bulan ya ma..."

•••

Setelah meminta izin kepada Erika, Bulan langsung saja pergi menuju butik Erika yang bercabang di Jakarta itu.

Ia melihat butiknya cukup ramai, dan terlihat banyak barang yang habis. Bulan sedikit lega karena ada harapan untuknya mendapatkan penghasilan. Dengan sebaik mungkin, Bulan akan menjaga Butik itu selama Erika belum bisa pulih dari lumpuhnya.

"Eh Neng Bulan? Apa kabar? Lama banget gak jengukin Butik," ujar Mbak Keke, salah satu pegawai butik itu.

"Baik mba, alhamdulillah. Belakangan ini Bulan sibuk mba, hehe. Ngomong-ngomong, butiknya rame ya?" tanya Bulan.

"Wahh, alhamdulillah Neng. Butik Bu Erika laris manis! Sampai banyak barang-barang yang kosong karena habis," jelas Mba Keke.

"Syukur lah, kalau barang-barangnya habis Mba yang ngatur aja deh biar stoknya ada lagi. Bulan percaya kok sama Mba. Soalnya Mba lebih tau tentang butik ini,"

"Lho? Memangnya Bu Erika kemana?" tanya Mba Keke bingung.

"Emang Mba belum tau ya? Mama itu kemarin kecelakaan dan sekarang lumpuh,"

"APAA?? Ya Allah, maaf ya neng?"

"Hmm, iya gapapa Mba. Untungnya Mama gak lumpuh total, jadi ada kesempatan buat sembuh. Untuk sementara ini, aku yang ambil alih butik ini Mba. Bantuin Bulan ya?"

"Iya Neng, siap-siap! Mba pasti bantu Neng Bulan buat ngembangin butik ini,"

"Makasih ya Mba, pasti Mama seneng punya pegawai kayak mba dan yang lainnya. Bisa amanah dan jujur." Bulan mengembangkan senyumnya.

Bulan Vs Bintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang