3

172 16 0
                                    

"akrhhhhhhh....yam yam Yam...haaaaa...."bangun Aisyah dari tidur malamnya disertai mungecek ngucek mata birunya dan menguap serta mengerang keras.

"Umiii.....umiiiiiii....umiiiiiiiii....."teriak Aisyah seraya mengambil jam wekernya dan memeluknya di atas kasur Aisyah.

Uminya Aisyah langsung berlari cepat ke kamar Aisyah sambil menyahut suara Aisyah dengan memanggil namanya pula.uminya Aisyah yang ketika itu berada di dapur sedang memasak makanan pagi walaupun keadaan saat itu masih dini hari.Setelah uminya Aisyah sampai di depan pintu kamar Aisyah dan membukanya disertai gertakan kejutan agar Aisyah terkejut,candaan uminya di dini hari itu.

"DARRRRRR......kenapa panggil panggil umiiiiii...."gertak uminya Aisyah.

"Ihhhhhh.....umiiiiii.....terkejut deh Aisyah huh....."kejut Aisyah hingga ia berdiri dari tubuh nya yang merebah indah di atas kasur dan seketika langsung auto muka murung bertanda rajuk-an.

"Hahahaha.....kamu sih.....jam berapa ini????kok teriak teriakkk.....huh Aisyah",tanya uminya Aisyah agak tertawa kecil.

"Niiii......jam weker Aisyah rusakkkkkk....tapi Alhamdulillah Aisyah bisa bangun cepat.....umiiii Aisyah GK telatkan shalat shubuh????" Tanya Aisyah seraya mengajukan jam wekernya.

"Ihhh kamu nakkkk....nanti umi bilangin ke Abi biar perbaikkin ni jam okey....sekarang masih jam 4 nih.setengan jam lagi baru shalat shubuh deh.belum atuhhh nak klok shubuh....dari pada gak ada kerjaan mending bantu umi yuk di dapur,masakkkkkk.."ajak uminya Aisyah seraya menarik tangan Aisyah yang kecil serat imut itu dan mengambil jam weker yang di tangan Aisyah untuk diletakkan di aatas rak kamarnya.

Aisyah melompat dari kasurnya seraya memegang tangan uminya.Bergantian malah Aisyah yang menarik tangan uminya agar mempercepat laju jalan uminya.ketika di dapur Aisyah membantu mencuci ayam dan sayur mayur yang akan di masak untuk sarapan pagi mereka.yaaaa kali ini uminya Aisyah akan memasak bubur ayam untuk sarapan pagi mereka dan bubur ayam adalah makanan kesukaan Aisyah,bila ia tak ingin makan nasi.walaupun mereka tinggal di Inggris,tetapi tetap saja mereka masih makan makanan Indonesia karena Aisyah dan uminya Aisyah orang indonesia tetapi abinya Aisyah orang Turki yang bermata biru seperti Aisyah dan masalah makanan Indonesia pada abinya Aisyah itu,tidak masalah karena abinya Aisyah telah lama juga tinggal di Indonesia.

Setelah setengah jam berlalu dan semua bahan telah di siapkan tetapi belum di masak,karena lebih baik memasaknya saat setelah shalat shubuh agar terasa baru matengnya yaitu panas.aisyah yang sadar sedari tadi tak melihat abinya lantas langsung bertanya pada uminya,perihal dimanakah abinya dan kenapa ia tak melihatnya dari tadi.lantas uminya hanya menjawab bahwa abinya sedang di kamar dan beliau sedang melakukan ibadah malam sejak jam 2 malam tadi.aisyah yang mendengar penuturan uminya langsung secepat kilat berlari ke kamar orang tuanya untuk menemui abinya.

"Abiiiii......yuk kita wudu' sebentar lagi shalat shubuh....kita shalat shubuh berjama'ahnya abiiii"rayu Aisyah yang telah berada di kamar orang tuanya seraya memeluk abinya yang sedang berzikir duduk di atas sajadah hitamnya.

"Kamu aja ya,yang wudu'....soalnya Abi masih ada wudu' dari tadi malam",senyum abinya Aisyah dengan bewo'an tipis nya

"Aihhhhhhh.....ya udah dehhh...Abi tunggunyaaaa...jangan shalat dulu!!!!tungguin Aisyah wudu' sekalian ajak umiiiii!!!!!"seru Aisyah dengan muka serius tetapi malah terlihat imut di mata abinya yang masih tersenyum lebar melihat tingkah lakunya.

Aisyah berlari ke arah Toilet di belakang rumahnya serta mengajak uminya tuk bersiap siap karena akan melaksanakan shalat shubuh berjama'ah.

"Yuk,umiiii kita shalat berjama'ah dengan abiiii...cepatttt umiiii nanti Abi shalat duluan tuhhhhhh!!!!!"ajak Aisyah seraya menarik tangan uminya yang sedang mencuci tangan di wastafel dan mengejutkan uminya itu.

"Eheheh....Sabarrrr aisyahhh..."canggung uminya Aisyah dan setelah itu langsung berlari berwudu' bersama Aisyah.

Mereka berwudu' dengan baik dan mempercepat laju untuk ke ruang ibadah karena desakkan Aisyah.ketika memasuki ruangan itu terlihat abinya Aisyah sedang berdiri dan telah mempersiapkan sajadah Aisyah dan uminya.aisyah dan uminya pun mempercepat memakai kerudung dan mulai shalat.setelah shalat mereka meroja'a Al-Qur'an bersama saling menyambung ayat dan mengartikannya dalam bahasa Inggris,Indonesia,dan Turki.memang Aisyah,abinya,dan uminya paham dengan 4 bahasa tersebut.tak lama kemudian uminya Aisyah menyelesaikan duluan perkumpulan itu dikarenakan akan memasak bubur ayam.aisyah dan abinya pun keluar dari ruang ibadah menuju ruang makan dan duduk di di kursi makan.

Rumah yang lumayan besar dan berlantai dua itu memang memiliki lumayan banyak ruangan yaitu 3 kamar tidur yang masing masingnya memiliki kamar mandi tersendiri,1 ruang ibadah,1tempat untuk berwudu',2 kamar mandi untuk diluar kamar,1 dapur,1 ruang makan,1 ruang keluarga,dan 1 ruang tamu.rumah itu berarsitektur bernuansa Eropa kuno bercampur seni Yunani kuno,bahkan mereka saat pertama kali beli rumah tersebut yaitu 1 tahun lalu masih banyak patung patung dewa Yunani kuno,tetapi sekarang telah di hancurkan oleh abinya Aisyah.tiba tiba dalam benak Aisyah kenapa tak ada patung sahabat sahabat nabi saja,jika kalau patung dewa tak boleh,hal itu ia tanyakan dengan abinya yang sedang melihat uminya memasak.

"Ehhhh kamu ngejutin Abi aja......gak boleh jugaaaaa Aisyah...karena patung itu sarang jin dan gak boleh bahkan Rasulullah melarang hal tersebut loh"jawab abinya Aisyah

"Hmmmm...umi kamu cantik nya kalau lagi masak....keibu ibuan bangettt....kamu mau tambah adek gak?????"rayu abinya Aisyah dengan suara genit.

"Mau mau mau......Aisyah mau adek,tapi perempuannya!!!!abiiii,umiiii Aisyah mau adekkkkkkkkk.......ngomong ngomong umi kapan hamilllll"tanya Aisyah dengan suara melas kepada uminya.

"Ihhh abiii jangan gitu dong.kedengeran loh tadi"senyum uminya Aisyah

"Iyaaa do'a in aja biar kamu dapat adiknya..."
Ujar uminya Aisyah yang mulai menghidupkan kompor dan memasak bubur.

"Aminnnnn....."jawab Aisyah semangat.

Tak lama kemudian tiba tiba Aisyah mempertanyakan suatu hal kepada ayah ya perihal sosok sosok cahaya yang datang di malam hari itu.aisyah menceritakan bahwa mereka adalah tentara-NYA.tetapi Aisyah tak tau maksud dri -NYA itu siapa.alangkah terkejutnya Abi dan uminya Aisyah,lalu mereka menjelaskan bahwa cahaya cahaya itu para malaikat.

"Ohhh jadi malaikattt....pantesan warna item item di tubuh Aisyah dengan umi kemaren sore langsung ilang pas masuk rumah.aisyah juga lihat sekelebat cahaya yang menyapu kita mi"ujar Aisyah

Hal itu membuat abinya Aisyah bingung,apa yang di maksud oleh Aisyah hingga ia mengkaitkan malaikat pada diri mereka.

"Memangnya kemaren sore apa yang terjadi sih???kenapa ngomong kayak gitu Aisyah???"tanya abinya Aisyah yang penuh penasaran.

"Astaghfirullah...umi lupa ceritain ke abiii soal kemarin sore...maafin uminya,abiiii...."sesal uminya Aisyah yang sedari tadi berdiri langsung duduk di kursi dekat dengan suaminya itu.

"Ya udah gak papa....ceritain ke abi semuanya ya!!!! Sekalian nunggu masakannya Mateng juga...Aisyah juga cerita apa yang Aisyah alami kemarin sorenya"ujar abinya Aisyah dengan suara pelan.

Akhirnya Aisyah pun memulai cerita yang bersaut sautan menyambung bersama cerita uminya Aisyah sehingga bersatulah cerita mereka berdua dengan sangat lengkap.setelah cerita,timbul di benak mereka sebuah pertanyaan "kenapa ia mengancam kematian Aisyah dan kenapa harus Aisyah yang menyesal dan menyelesaikan ini.....bukan kah masih ada manusia lain yang bisa menyelesaikan masalah seperti ini..."pertanyaan yang terus terlontar dan berdiskusi di antara mereka.anehnya ketika mereka berdiskusi tiba tiba ada suara mengetuk ngetuk semua jendela rumah dan pintu di seluruh ruangan.suara itu semakin besar dan angin semakin kencang,hal itu membuat mereka sedikit cemas dan langsung mengingat Allah dalam pejaman mata.ketika mereka membuka mata tiba tiba hanya ada satu pintu yang masih bersuara,ya pintu utama mereka.mereka berdiri dan berjalan secara perlahan mendekati pintu itu dan mencoba membuka pintu itu.ketika pintu itu di buka lebar dengan sangat cepat,tiba tiba bunyi kuali yang di pakai uminya Asiyah berbunyi dengan keras bertanda masakan telah matang dan hal tersebut membuat mereka terkejut dan tertawa setelahnya.uminya Aisyah cepat cepat berlari ke arah dapur yang di ikuti Aisyah dari belakang.abinya Aisyah melihat lihat keluar ternyata tak ada siapa siapa di depan pintu melainkan ada seseorang wanita bercadar yang berdiri di sebrang jalan rumah mereka dan melirik ke arahnya.abinya Aisyah yang merasa kurang nyaman itu akhirnya menutup pintu dan menuju ruang makan dan makan bubur ayam buatan istri tercintanya itu.mereka paham pasti hal itu akan terjadi bila Aisyah bercerita tentang "Dunia Mereka".

The Cunning : HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang