13 {Jollie}

62 8 1
                                    

Malam itu badai masih memporak porandakan apapun yang ia lalui,sementara itu Jollie yang telah dirasuki masih berjalan tenang di antara badai.Saat itu listrik padam dan suasana sangatlah gelap yang menerpa tubuh Jollie.Jollie yang telah dirasuki tak sedikitpun ciut hingga ia berjalan dengan menengadahan salib yang terbakar kearah depan sebagai pencahayaannya.Jollie terus berjalan ke arah gereja tempat Samuel berada,walaupun tempatnya lumayan jauh untuk di tempuh berjalan.

*******

Digereja sendiri,Sumuel tertidur dibawah suara petir yang saling saut menyaut tanpa henti dan tepat saat itu gerejapun listriknya padam juga.Hal itu tidak disadari oleh para biarawati maupun Samuel sendiri yang telah terlelap manis di ranjang mereka.

Jam dinding diseluruh gereja berubah menjadi jam 01:23 AM setelah itu tak berenjak sedikitpun seluruh jam di gereja tersebut berdentang seakan jam tepat di angka 12,tetapi hal itu malah terjadi jam 01:23 yang mana jam berdentang dengan sangat keras.

Samuel mulai berkeringat di dalam mimpinya,seakan ia sedang di kejar kejar bayangan hitam yang tak dapat di jelaskan olehnya.Bayangan itu akhirnya memojokkan Samuel di dalam mimpi dan membisikkan "MarryDosa membantu Lucy !!!".setelah semua terucap,akhirnya bayangan itu mulai menggerogoti leher Samuel hingga Samuel sangat sulit bernafas.Karena mimpi itu tidur Samuel resah dan keringat bercucuran deras di sekujur tubuhnya.Ia berusaha meronta di dalam mimpi itu dan berdo'a.Tak lama kemudian,mimpi yang remang remang itu terlihatlah cahaya salib di ujung mimpinya dan sontak Samuel berusaha lari kecahaya itu hingga akhirnyapun sadar dari mimpi burukny itu dan terbangun.

"Ha...haaaa...haaaaaa..huhhhhhh...Apa ini ?"Ungkap Samuel yang segera terjaga dari tidurnya dengan nafas yang saling berburu.

Samuel bangun dari tempat tidurnya dan mulai mendengar kebisingan jam yang berdetang kencang seraya lonceng gereja yang sangat kuat seakan tak pernah terjadi sebelumnya.Lonceng dan jam tersebut seakan berbunyi tepat di telingannya dan membuat ia mulai resah,seakan akan ingin pekak.

"Akkhhhhhhhh...Apa iniiiiii ?!?!?!?!Akhhhhhhh sakit sekaliiii !!!!!!"Jerit Samuel.

Sayup sayup dari balik suara itu terdengar pula nama Lucy yang disebut sangat tipis berulang kali,dan hal itu akhirnya disadari Samuel.Samuel menulis surat terakhirnya dengan mencantum nama Lucy di surat itu,karena ia yakin,kali ini ia tak akan selamat dari Lucy.

*****

Sementara itu Betty terjaga juga dan bangun karena suara bising.Tepat saat ia merasa sedikit serak tenggorokkannya menunjukkan rasa haus yang sangat teramat.Betty keluar dari kamarnya dan ketika ia membuka pintu kamarnya,kalung salib milik Betty terlepas dan terjatuh tepat diantara kayu dan pintu hingga membuat seakan akan kalung salib itu menjanggal pintu kamar Betty.

Ketika Betty ingin mengambil kalung salib itu,semua pintu kamar biarawati di lorong terbuka lebar dan mendetum keras kembali tertutup.Semua pintu biarawi terkunci dan semua biarawati terjaga dari tidurnya.Pintu satu satunya yang terbuka hanya pintu kamar Betty yang tersanggal kalung salib di pintu tersebut.

"Haaaa...Pasti ada yang tidak beres disinii !!!"Cemas Betty.

"Salib menghalangi hal itu terhadap pintu kamarku...Aku harus cari salib lebih besar agar membuka pintu ini secara perlahan"pikir Betty yang ingin keluar dari kamarnya untuk memastikkan keadaan gereja.

"Berikan aku salib kaliannnnnn....."Jerit Betty dan hal itu bersaut saut dengan biarawati lainnya.

Dari kejauhan semua biarawati yang mendengar langsung melempar salib mereka melalui celah celah yang berada di pintu.Beruntungnya mereka adalah bahwa celah tersebut terukir layaknya jeruji penjara tetapi hanya kecil dan muat untuk tangan saja.Para biarawati lainnya melempar salib mereka ke arah Betty.Tapi tak kunjung ada yang mengenai tangan Betty yang melonjor keluar dari balik celah pintunya.

The Cunning : HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang