Petang itu,bayanganpun tenggelam seiring tenggelamnya matahari.Keluarga Aisyah masih berada di rumah Rani menyaksikan penyelidikan insiden kematian polisi di rumah Rani tersebut.
"Ran,gimana ? Apa ada kemajuan tentang penyelidikan pembunuhan ini ?"tanya uminya Aisyah kepada Rani.
"Yaaaaa,hmmm masih dugaan sihhh,kalau polisi itu bunuh diri.Soalnya ditemukan pisau di balik kaca peti boneka di ruang tamu juga,paling beberapa meter doang jaraknya dengan si polisi itu."ujar Rani dengan nada merendah menunjukkan keletihannya.
"Ya udah,kamu istirahat aja dulu.Biarin polisi yang ngatasin ini,dari pagi tadi loh,sampai sore menjelang malam gini...."nasehat Uminya Aisyah yang mengetahui kelelahan Rani.
"Iya deh mbak,aku istirahat bentaran lagi kok.Ehh,Aisyah masih sakit badan ya ??? Tante boleh liat balu di tubuhmu nak ? Kamu gak liat siapa yang mukul kamu Syah ?"tanya Rani kepada Aisyah dengan rasa penasaran.
"Ini tan"ungkap Aisyah serta membuka sedikit lengan bajunya dan tempaklah balunya berubah warna menjadi ungu tua seakan akan darah mati yang sudah membeku.
"Tapi kok tante tau kalau badanku balu ?"tanya Aisyah
"APA AISYAH ? KAMU GAK KASIH TAU UMI YAAAA ? YUK KITA KE DOKTER ?!?!?!"pungkas uminya Aisyah dengan cemas.
"Maafkan Tante ya,jadi tadi itu lengan baju kamu tergeser tepat saat itu jilbab kamu tersikap juga,jadi tante gak sengaja liat deh balu itu...Yaudah,gih ke dokter dulu ?!?!?!"Pinta Rani.
"Yang buat Aisyah begini adalah iblis!"bisik Aisyah seraya membalikkan badannya dan menuju ke mobil.
Kalimat itu terdengar jelas di telinga Rani,tetapi Rani tak menganggap hal tersebut serius dikarenakan Rani dan keluarganya adalah seseorang beragama kristen khatolik yang tak taat dan jarang sekali berdo'a ke gereja.
Uminya Aisyah dan abinya langsung berpamitan dengan Rani dan keluarganya,sedangkan Aisyah hanya terduduk diam di dalam mobilnya tanpa menoleh kearah manapun melainkan ke arah kakinya.
Akhirnya orang tua Aisyah telah berpamitan dengan keluarga Rani dan langsung menuju ke rumah mereka dengan mobil mereka.
"Aisyah,kamu kenapa gak bilang bilang lagi ke umi,kalau tubuh kamu balu nakkkk ???"cemas uminya Aisyah sebagai pembuka obrolah di dalam mobil yang sedang melaju pelan ke rumah mereka tersebut.
"Aisyah gak mau buat umi dan abi khawatir dengan Aisyahhhh"melas Aisyah.
"Lain kali kamu gak boleh gitu lagi,yaaaa Aisyah.....Kalau ada apa apa,bilang aja ke umi atau abi,yaaaaa...."nasehat abinya yang sedang mengendarai mobil.
"Iya abi.Maafin Aisyah ya,umi,abi"sesal Aisyah seraya memajukan tubuhnya ke arah kursi depan seraya mencium kening orang tuanya itu.
Merekapun akhirnya tiba di rumah mereka sendiri,keadaan di rumah itu masih sama seperti terakhir kali mereka meninggalkan rumah itu.
"Akhirnya sampai juga di rumah,habis ini masuk ke rumah,terus bersih-bersih badan dan makan malam,nanti abi pesankan makanannya.Habis makan malam nanti baru kita berobat ke dokter,ya Aisyah !?!?!"pinta abinya Aisyah seraya membuka pintu rumah mereka.
Keluarga Aisyah akhirnya masuk ke rumah mereka dan segera bersiap siap hingga ketika mereka makan malam di dapur,tiba tiba saja TV yang dinyatakan oleh abinya Aisyah telah rusak kembali menyala dan menayangkan berita kematian seorang dokter di salah satu rumah sakit di daerah kediaman mereka yang hanya berjarak beberapa KM yang menghabiskan waktu 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan.
"Abi,Umi...TV nya menyala lagi,Aisyah takut Mi,Bi..."Cemas Aisyah yang mulai meranjak tempat duduknya untuk mendekati uminya.
"TV itu kan sudah rusak,kenapa masih menyala sih !"kesal abinya Aisyah yang merasa aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cunning : Home
HorrorAisyah Az-zahra mempunyai sesuatu yang tak biasa pada dirinya.semua ia kuak demi membantu orang sekitar.Kisah ini tentang kehidupan Aisyah sendari kecil hingga dewasa,karena kasus terbesar pertamakali Aisyah Az-zahra akan di mulai sejak berusia 5 ta...