12 {Jollie}

58 10 1
                                    

"Uhuk..Uhuk...Ahhhh kepala kuuuu !!!"rintih Samuel yang terbangun dari pingsannya seraya memegang kepalanya.

"Ahh Romo telah sadar ! Apakah anda baik baik saja Romo ??? atau anda ingin saya bawa ke rumah sakit saja ?!?!?!"cemas ayahnya Jollie yang telah siuman terlebih dahulu dibandingkan Samuel.

"Tidak ! nggak perlu kok pak ! Ini saya ada dimana ???"tanya Samuel yang tubuhnya terbaring di atas kasur dalam sebuah kamar.

"Ohh ini rumah saudara saya yang ada di sebrang rumah saya.Kan rumah saya telah hancur berserakan,mungkin besok akan saya perbaiki..."Jelas ayah Jollie.

"Hmmm.Bagaimana Jollie dan istri kamu ? apa sudah sadar juga ?"tanya Samuel pula

"Sudah kok,mereka sedang duduk duduk di ruang tamu...Tunggu saya panggilkan y !!! Jollieeeee.....Sayangggggg......!!!!"Seru ayah Jollie seraya menjerit memanggil nama Jollie dan istrinya.

Seketika Jollie dan ibunya masuk ke kamar tempat Samuel berbaring.Mereka lalu bertekuk lutut di depan tubuh Samuel yang berbaring di atas kasur dan hal itu sontak membuat Samuek kaget lalu duduk di atas kasur seraya kakinya turun menyentuh lantai.

"Nggak...Nggak...Mari berdiri,jangan seperti itu dengan saya.Saya masih muda kok !hehehe..."Canda Samuel seraya menyuruh keluarga Jollie yang sedang bertekuk lutut untuk segera berdiri.

Keluarga Jolliepun mulai berdiri dan mencium tangan Samuek seraya berterima kasih sebesar besarnya.Keluarga Jollie pun menyuruh agar Samuel meminta sesuatu kepada mereka sebagai bentuk terima kasih dan hal itu hanya di tanggapi oleh Samuel dengan senyuk kecil seraya mengatakan "Selalu berdo'a dan ke rumah-Nya".Kata kata Samuel membuat hati keluarga Jollie luluh dan menangis tersedu sedu.

"Semoga Tuhan memberkati kalian.Hanya itu yang aku inginkan,tetap berdo'a dan ke gereja ! aku mau pulang dulu yaaa....permisi"Ucap Samuel seraya berdiri dan mulai berjalan menuju ke luar rumah tetapi langkah kakinya tercegat oleh tangan ayah Jollie yang memegang pergelangan tangannya.

"Tunggu...Apa anda baik baik saja ?? istirahatlah lebih lama,jika tidak...setidaknya biarkan saya yang menyetir mobil anda !!!"mohon ayah Jollie seraya memegang tangan Samuel,tetapi Samuel menolak bantuan itu.

"Saya kesini tak membawa mobil,jadi saya naik taksi saja !!"seru Samuel.

"Kalau begitu saya antar anda menggunakan mobil saya saja...ayolah,aku telah memohon kepadamu !!!"mohon ayah Jollie.

Samuel yang melihat wajah ayah Jollie disertakan badannya yang letih,akhirnya membolehkan ayah Jollie untuk mengantarnya ke gereja yang pada saat itu jam telah menuju ke angka 10 malam.Selama perjalanan,Samuel dan ayah Jollie tak saling berbincang,mungkin dikarenakan wajah Samuel yang masih pucat kelelahan sehingga membuat ayah Jollie paham hal yang sedang terjadi.

Akhirnya mereka sampai di gereja dan Samuel lekas turun seraya menjinjing tas koper miliknya.Samuel mengucapkan terima kasih dan langsung meninggalkan ayah Jollie,tepat saat itu juga ayah Jollie meninggalkan gereja dengan mobilnya secara perlahan hilang dan meghilang di telan kegelapan.

Samuel lekas masuk ke gereja dengan berjalan lesu.Ketika ia membuka pintu utama gereja,maka terlihat sebuah hal yang membuat rasa letihnya sedikit berkurang.Samuel melihat semua biarawati dan pendeta hadir di tempat tersebut dan sedang berdo'a menyebut namanya didepan salib besar Yesus.Samuel langsung menangis terharu dan langsung mendekati kumpulan para biarawati dan pendeta yang sedang mendo'akannya.

"Apa yang kalian lakukan ??"tanya Samuel seakan pura pura tak tau keadaan dan menahan sedikit sedihnya.

"Tentu saja kami mendo'akan mu Romo....kami tak pernah melihat wajahmu sekhawatir tadi sore,sehingga kami berfikir hal yang anda selesaikan adalah hal besar.Kami telah mendengar berita bahwa kasus anda sangat mengerikan Romo.....Kami mencemaskan dan mengkhawatirkan anda."Seru Betty biarawati di gereja tersebut dan hak tersebut di iyakan oleh seluruh biarawati dan pendeta disana.

"Hmmm terima kasih....Atas nama Bapa,Roh Kudus,Putra....Aku mendo'akan kalian dan memberkati kalian dengan kasih Tuhan"Seru Samuel yang mengangkat tangannya untuk mendo'akan mereka dan air matanya mulai bercucur deras dengan haru.

Hal penuh kasih terjadi di aula gereja dan akhirnya mereka semua bubar.Para biarawati tidur di kamar ruang bawah tanah gereja tersebut dan para pendeta kembali ke rumah masing masing selain Samuel yang tinggal di gereja tersebut sebagai kepala gereja tersebut.

"Semoga mereka yang berbelas kasih di berkati dan besok adalah hari yang baru penuh kebahagiaan"ucap Samuel sebelum ia tertidur pulas di kasurnya.

Cuaca makin menggila hingga hujan turun sangat deras seakan akan bedai.Pepohonan mulai bergoyang dan ada juga yang tumbang di depan gereja.Sementara itu,gereja telah gelap dan sepi dikarenakan para biarawati dan Samuel telah terlelap dengan penuh kenikmatan tidur malam mereka.

*******

Sementara itu di rumah saudara ayah Jollie para penghuni rumah tersebut mulai bersiap menutup semua jendela agar hujan tak masuk karena hujan kini sangat deras bahkan bisa di kategorikan badai,bahkan kendaraan dan sepeda yang tertinggal di depan rumah mereka berserakkan di bawa angin.Pemberitaan TV mengatakan bahwa sudah masuk zona parah dan penduduk daerah tersebut dilarang keluar rumah di karenakan mungkin saja manusia dapat terbawa angin yang menggila ini.

"Ayahhhhhh...aku takut nihhhhh..."bisik Jollie ke telinga ayahnya,yang mana saat itu keadaan keluarga Jollie sendang berkumpul dengan saudara ayahnya Jollie.

"Ya udah...kamu tidur gih sana di kamar duluan...Ayah suruh ibumu antar kamu yaaaa Jollie"rayu ayah Jollie seraya memanggil nama istrinya.

Ibu Jollie hanya menyaut panggilan itu dari arah dapur dan menginginkan Jollie menuju dapur.Jolie dengan semangatnya berlari ke arah dapur dan ia mendapati ibunya sedang memakan daging mentah yang darahnya masih segar sekali.

"Ibuuuuuu....ibu makan ituuu ??? apa itu buuuu ???"takut Jollie seraya mundur secara perlahan menjauh dari ibunya.

"Nggak nakkkk....kamu tau kan prank prank gitu,jadi ini cuman prank...Kamu jangan kasih tau ayahmu yaaaa....biar kejutan aja gitu,okokok"sela ibunya Jollie

"Kalau begitu,Jollie juga pengen seperti ibu yaaaa...."mohon Jollie

"Nggak Jollie....ni ibu udah,ibu photo aja biar bisa prank dari HP aja,kirim pesan ke ayah kamu...hehehehe...."cekikikan ibu Jollie seraya mencuci wajahnya dan membungkus kembali daging mentah yang ia makan lalu memasukkannya ke dalam kulkas.

Ibunya Jollie lalu mengajak Jollie tidur di kamarnya seraya menyanyikan lagu yang belum pernah di nyanyikan ibunya sebelumnya.Nyanyian itu seperti mantra yang membuat Jollie tidur dengan sangat cepat.Ibu Jollie berdiri dan tersenyum tipis selayaknya seseorang yang licik.Ibu Jollie kembali ke dapur dan menyiapkan wine dengan obat tidur didalamnya.Ibu Jollie memastikan setiap orang di rumah itu meminum wine tersebut dikarenakan hanya Jollie yang terlelap yang masih di bawah umur,sedangkan yang lain telah dikatakan dewasa.

Minuman mabuk ditambah obat penidur dengan dosis tinggi menyebabkan seluruh orang yang ada di rumah itu mengatuk dan berupaya kembali ke kamar masing masing.Ketika mereka semua buyar,dua sampai tiga langkah saja mereka berjalan,lalu ambruk tertidur bak pingsan.Ibu Jollie yang merencanakan hal itu,tak memastikan bahwa ia meminum wine tersebut.

Lantai rumah telah di penuhi orang orang yang terlelap dan pada saat itu juga ibu Jollie kembali ke kamar Jollie dan menyentuh kepala Jollie.

"Saya Lucy dengan penuh cinta pada MarryDosa...Dengan penuh cinta padanya tanpa cinta pada Tuhan !!! Kau milikku sekarang"Setelah mengatakan itu,ibu Jollie yang nyatanya tadi di rasuki Lucy langsung jatuh pingsan.

Jollie langsung terbangun dari tidurnya dengan tatapan mata yang sangat sangat kosong.Ternyata Lucy telah merasuki Jollie dan berupaya keluar kamar di rumah tersebut.Di tepi rak tempat tidur Jollie terdapat salib besar yang terbuat dari besi dan salib itu di ambil serta di genggam erat oleh Jollie yang kesurupan Jollie.Seketika salib itu mengeluarkan api biru dan besi salib itu memerah pekat.Jollie yang kerasukan Lucypun keluar dari rumah dengan badai yang parah.

Jollie yang kerasukan keluar dari rumah dengan pencahayaan dari salib yang terbakar.Api salib itu tak padam padam dan Jollie tak terbang di bawa angin badai,padahal pohon pohon tumbang di terjang badai,tetapi Jollie tak goyah bahkan seujung kakinya pun tak bergerak.

"TUNGGU AKU SAMUELLLLLLL !!!!!!!"Jerit Jollie yang suaranya telah berubah seperti suara Lucy.


The Cunning : HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang