16

32 5 3
                                    

Raut wajah dokter Riana masih terlihat pucat pasi dan tubuhnya menggigil.Tampak di raut wajahnya bahwa ada sesuatu yang sanhat menakutkan yang sedang mendekam dokter muda itu.

"Na,kamu gak apa-apa ?"tanya uminya Aisyah.

"Nggak apa-apa kok Mah.Tunggunya mah sebentar,aku mau ke toilet sebentar !"ujar Riana.

Riana langsung bergegas menuju ke arah toilet dan muntah di dalam toilet,lalu ia seakan menelan sebuah pil penenang yang seakan menandakan emosionalnya tidak stabil.Setelah membersihkan dirinya dan merasa sedikit tenang,akhirnya Riana memutuskan untuk kembali mengobati Aisyah.

"Sorry ya...Hmmm Aisyah,buka kembali bajumu nak !"perintah Riana pada Aisyah.

Ketika baju Aisyah dibuka untuk kedua kalinya,ruangan tersebut seketika saling menatap satu sama lain,karena mereka tak melihat satu balupun di tubuh Aisyah.Balu itu leyap seakan tak meninggalkan jejak sebab akibat dan hal itu sontak membuat si Riana kembali tak terkontrol emosionalnya hingga ia terduduk dan menangis kecil.

"Hix hix hix...cepat jauhi rumah yang berada di hutan itu !!! Hihihihi,hix..."tangis Riani dengan suaranya yang bergetar takut.

"Kenapa Na ? Rumah yang mana ?"tanya uminya Aisyah.

"Cuma ada satu rumah di antara jalan hutan itu,dan rumah itulah yang aku maksud.Rumah dimana itu adalah rumah pasienku menghilang dan juga disana aku diteror oleh boneka yang ingin membunuhku !!! Aku rasa keluarga disana telah menghilang karena dibunuh boneka ituuu..."ujar Riana.

"Sudahhhh...Rianaaa,ayo berdiri !"ajak uminya Aisyah seraya memeluk tubuh Riana yang bergetar.

Ditengah tangis sendu Riana,Aisyah langsung mengeluarkan Smartphone nya dan menunjukkan suatu gambar ke arah Riana.

"Tante,apa bonekanya ini ?Aisyah sempat memotret isi rumahnya tabte Rani"tanya Aisyah pada Riana seraya mengajukan layar smartphone nya ke arah Riana.

"Hiiiihiiixhiix...Itu bonekanyaaaa !!! Cepat jauhi rumah ituuuu,berbahayaaa !!!"ujar Riana yang tangisnya semakin menjadi-jadi.

"Tapi disana masih ada keluarga Rani,gimana ?"tanya abinya Aisyah yang menatap semua orang di dalam ruangan kerja Riana.

"Hmmm,kamu sekarang gak usah pikirin itu Riana.Biar kami yang atasi,mendingan kamu sekarang istirahat aja dulu ya..."peluk uminya Aisyah kepada Riana.

Abinya Aisyah langsung memanggil perawat di rumah sakit itu untuk menjaga Riana dan menbatalkan semua pertemuan pasiennya hari itu juga.

Keluarga Aisyahpun akhirnya memutuskan pulang dan memikirkan hal yang dikatakan Riana.Diperjalanan mereka hanya terdiam di dalam mobil hingga tiba di rumah mereka dan beristirahat pada malam itu.

Sementara itu,Riana akhirnya juga memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya karena kepalanya yang begitu terasa berat bahkan seakan akan ingin pecah mengingat kejadian dulu yang pernah ia alami di sekitaran rumah yang kini telah milik keluarga Rani.

***

Rumah Rani masih tampak gelap dan kasus kematian polisi disana masih menjadi teka teki yang harus dipecahkan.Ruang tamu yang begitu gelap dan meninggalkan satu boneka yang terkurung di dalam peti kaca.Sebuah boneka porselin anak perempuan yang begitu cantik ditinggalkan di dalam peti kaca yang indah.Boneka itu tiba tiba saja mengedipkan kedua bola matanya yang begitu bulat dan seakan bola mata manusia yang berkilau.

Boneka itu mulai bergerak dan membuka peti kaca yang mengurungnya.Boneka itu berjalan melewati lorong lorong rumah Rani yang begitu gelap dan sunyi.Berjalan secara perlahan dengan tubuh kecilnya menuju ke dalam kamar Rani dan suaminya.Pintu kamar Rani tiba tiba saja terbuka hanya disentuh oleh boneka itu.Terlihatlah Rani dan suaminya tampak begitu terlelap tidur tanpa menyadari bahwa kamar mereka sedang dimasuki oleh boneka bergerak.

"Mana HP muuuu...Hihihi"tawa boneka itu yang jelas seperti suara anak perempuan.

Boneka itu menggeledah seluruh isi kamar Rani dengan hati-hati dan secara perlahan hingga ia menemukan HP nya Rani.Akhirnya HP itu di dapatkan oleh boneka perempuan tersebut.HandPhone yang bertombol tanpa kunci layar tersebut sangat mudah untuk digunakan boneka anak perempuan tersebut.

"HP nya ketemuuuu...yeahhh,mari bermainnnnn....."ucap boneka itu dengan suara anak perempuan yang begitu menyeramkan.

Boneka itu membawa HP tersebut dan berjalan mendekati bawah ranjang Rani dan suaminya tertidur.Boneka itu seakan mencari sesuatu di bawah ranjang tersebut,benar saja tak beberapa lama kemudian boneka itu keluar dari kegelapan bawah ranjang dengan membawa HP di tangan kanannya dan sebuah kertas yang boneka itu dapatkan di bawah ranjang dengan tangan kirinya.Kertas tersebut tampak seperti kertas jadwal dokter di rumah sakit S.T Marya dan jelas terpampang no HP para dokter,tak terkecuali dokter Riana.

"Akhirnya ketemu juga,hihihi...Ayo kembali bermain Riana !"seringai boneka tersebut.

Boneka tersebut lalu menggunakan HP yang ia pegang dengan tangan kecilnya tersebut untuk mengirim pesan.Boneka itu mencari nomor telepon dokter Riana dan berupaya mengirimkan pesan kepada dokter Riana.

Me : Riana...
Riana : Who are you ?
( Siapa kamu ?)
Me : Salamah,aku Salamah...Masa
kamu gak kenal nomor HP
aku sih...Gak kamu save
yak ?
Riana : Udah kok,mungkin kamu
nomor baru
Me : Iya nih,ngomong-ngomong
alamat rumah kamu
sekarang sih dimana ?
Riana : Kebiasaan deh,lupa !!! Coba
di inget lagi !!!
Me : HP ku udah ganti
nih,padahal di dalam
catatan HP ku yang lama,
ada alamat kamu kok,tapi
aku udah lupa.Aku main
deh,kerumah kamu besok
yaaa...
Riana : Ya udah,nih inget alamat
rumah aku,catet !
Perumahan BugenVille
blok B nomor
14,okehhh...Main loh,
kerumah,sekalian bareng
Aisyah dan suami kamu
kalo gak sibuk ya..
Me : Iya deh,ngomong-ngomong
udah
malem nih,selamat malem
ya Riana.
Riana : Iyaaaaa...

Setelah mengetahui alamat rumah Riana,boneka itu meletakkan kembali HP yang ia ambil tadi,kembali ke tempatnya semula dan ia pun berjalan kembali melewati lorong rumah Rani yang begitu gelap dengan diiringi tawa kecilnya dan senyum seringai di wajahnya.

Boneka itu menari dan bersenang senang seakan akan ada sesuatu yang ia rencanakan.

"Riana,kamu sih...Ikut campur lagi urusanku ! Kamu yang ngajak aku bermain dong berarti ?!?!?! Mari bermain seperti dulu,hmmm...Nggak,bukan seperti dulu ! Kali ini akan ku pastikan kamu benar-benar bermain denganku hingga malaikat maut juga datang untuk bermain denganmu !!! Menyesal sekali rasanya membebaskan ia,pada waktu itu ! Aku kira kamu bisa menjaga rahasia,tapi ternyata...Kamu beritahu orang yang paling ku benci bersama dengan Lucy"Rutu boneka tersebut.

"Isabella,mau aku bantu ?"tawar Lucy yang datang dari kegelapan malam di rumah tersebut kepada boneka perempuan tersebut yang ternyata bernama Isabella.

"Tidak perlu,Lucy.Kamu urus saja masalah keluarga Aisyah dan juga orang yang ingin membantunya"ujar Isabella.

"Masalah dokter ini,aku yang atasi ! Karena hanya dia,manusia yang melihatku hidup dan aku membiarkannya hidup pula.Dia telah mengumbar rahasiaku pada keluarga Aisyah,berkat Marrydossa lah aku dapat mengetahui berita ini.Dan juga,Marrydossa memberi tauku,jangan ada yang mengganggu Betty hingga 3 hari kedepan,karena ia sedang ibadah untuk membunuh kita."jelas Isabella terhadap Lucy.

Lucy hanya mengangguk dan kembalu menghilang di balik kegelapan rumah Rani dan Isabella kembali ke dalam petinya seperti semula.

The Cunning : HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang