'Love story FIA' 25. Wedding

2.5K 188 0
                                    

Happy reading*

Hari ini tepat hari dilaksanakannya pernikahan devano dan fia.

Pesta pernikahannya begitu meriah, semua orang tampak bahagia. Begitupun dengan kedua mempelai ini.

Mereka saat ini sedang berdiri menyambut para tamu undangan.
Ya mereka telah sah menjadi suami istri baik itu dimata agama maupun negara.

"Capek hmm?" Tanya devano lembut saat melihat fia yang sedari tadi memegang kakinya.

"Cuman pegel aja" ucap fia tersenyum.

"Ya sudah kalau begitu duduk saja.
Apa kamu ingin minum?"

Fia hanya mengangguk tersenyum.

"Tunggu sebentar oke?
Jangan kemana-mana!"

"Iya devanoo"

Tak lama kemudian devano membawa segelas minuman berwarna.
Lalu menyodorkannya pada fia.

Fia hanya diam menatap gelas itu.

"Ada apa?" Tanya devano

"Katamu tadi haus bukan?" Lanjutnya.

"Itu bukan alkohol kan?" Ucap fia takut-takut.

Devano terkekeh, rupanya gadisnya mengira jika ini alkohol pantas saja sedari tadi dia diam saja, enggan untuk mengambilnya.

"Mana ada disini alkohol"

"Benarkah?"

"Tentu saja"

Lalu fia langsung mengambil gelas itu dan meminumnya sampai tak tersisa.

Devano hanya terkekeh geli melihat fia yang tampak seperti orang tidak minum selama beberapa hari.

"Jangan menertawakanku" ucap fia cemberut

"Aku tidak menertawakanmu"

Fia tambah cemberut,
'Jelas-jelas dia menertawakanku tadi' batinnya.

"Jangan seperti itu sayang, apa kamu sengaja ingin menggodaku hmm?" Bisik devano tepat ditelinga fia.

Melihat fia yang diam saja dengan wajah memerah membuat devano semakin gencar untuk menggodanya.

"Kita lakukan nanti dikamar saja sayang, jangan disini" tambahnya.

Muka fia semakin memerah dibuatnya.

Lalu devano tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya.

Semua orang menatapnya aneh.

Akhirnya devano berdehem untuk menghentikan tawanya dan mengubah ekspresi nya kembali seperti semula.

Dia kembali menatap fia yang sedari tadi membuang mukanya, enggan untuk menatapnya.

Devano menghembuskan nafasnya,
"Fia?"

"Sayang?"

"Isteriku?"

Tetap tak ada respon, tapi devano tidak menyerah. Dia menyentuh dagu fia untuk menghadapnya.

"Sorry" ujarnya tulus.

Fia hanya menatapnya datar,

"Pleaseee.
Janji tidak akan mengulanginya lagi" melas devano.

Satu..

Dua..

Tiga..

Tawa fia pecah, sampai-sampai air matanya keluar. Devano menatapnya bingung.

"Mu muka kamu lucu devv" ucap fia terbata-bata sambil menahan tawanya.

Sekarang gantian Devano yang menatapnya datar.

Setelah fia berhasil menghentikan tawanya, dia mengambil nafas banyak-banyak. Lalu menatap devano.

"Sudahlah dev, tidak usah marah. Kita impas sekarang" ucap fia santai.

Devano membulatkan matanya,
'What the hell?' Batinnya.

Saat devano hendak berbicara lagi tiba-tiba--

"Mr. Marcello" ucap seseorang yang menghentikan perkelahian pengantin baru ini.

"Mr. Mahendra" ujar devano.

Fia hanya menatap dua pria ini, lalu dia menatap wanita yang berada di samping pria yang dipanggil Mr. Mahendra oleh devano tadi.

"Aliyaa" ucapnya antusias.

Wanita tersebut yang sedari tadi menunduk akhirnya mendongak saat namanya di panggil.

"Fia" ucapnya pelan.

Lalu fia langsung memeluk aliya tanpa memperdulikan dua pria yang berada didekatnya itu.

"Aku nungguin kamu dari tadi"

"O-oh ya?"

"Iyalah".

"Emm maaf, apa anda sudah mengenalnya Mrs?" Tanya Mr. Mahendra tersebut.

"Tentu saja, dia sahabatku"

Mr. Mahendra itu hanya mengangguk singkat.

"Pasti kamu suaminya aliya ya?"

Pria itu menatap aliya sebentar, lalu mengangguk.

"Jangan panggil Mrs. Panggil aja fia biar sama seperti aliya"

Pria itu menatap devano meminta persetujuan, lalu devano mengangguk sebagai tanda setuju.

"Dev kok kamu bisa kenal sama suaminya aliya sih?" Tanya fia

"Panggil saya Aji saja"

"Oh oke."

"Dia salah satu klien ku"

Fia hanya membulatkan bibirnya,
"Ya sudah kalau begitu kalian nikmati dulu pestanya" ucapnya.

Aliya tersenyum sambil menganguk,
"Selamat ya atas pernikahan kamu, semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah.
Dan semoga kalian selalu dalam lindungan Allah" ucap aliya sendu.

"Aamiinnn" ucap pengantin baru tersebut.

Lalu mereka berdua pergi dari situ.

Devano yang melihat fia sedari tadi menatap kepergiaan aliya dan aji memutuskan untuk bertanya.

"Ada apa?"

"Emm enggak kok" ucap fia tersenyum.

Devano tahu jika senyum fia itu dipaksakan. Tapi devano memutuskan untuk membicarakannya lagi nanti.

Devano membalas senyuman fia sambil mengusap kepalanya.

☆☆☆☆

Next,

Love Story FIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang