'Love story FIA' 14. Merasa bersalah

2.5K 197 0
                                    

Happy reading*

Pukul masih 3 pagi, fia terbangun untuk sholat malam. Setelahnya dia menuju ke kamar devano untuk membangunkannya.

Ini masih sangat pagi, wajar jika suasana masih dalam keadaan sepi.

"Dev?" Panggil fia sambil mengetuk pintu kamar devano.

Fia menghembuskan nafasnya karena devano yang tak kunjung bangun padahal dia sudah berjanji akan mengantarnya pulang pagi sekali.

"Nona fia?"

Fia hampir saja jatuh jika saja dia tidak berpegangan pada dinding karena sangking terkejutnya mendengar suara itu.

"Nona, apakah anda baik baik saja?"

"I-iya, saya baik-baik saja"

"Apa yang anda lakukan didepan kamar tuan devano pagi-pagi sekali"

"Tuanmu itu sudah berjanji akan mengantarku pulang pagi sekali jika aku menginap malam ini" ucap fia kesal
"Tapi aku membangunkannya dari tadi tapi tidak bangun-bangun, menyebalkan" gerutunya.

"Mungkin tuan sedang kelelahan nona jadinya dia tidur sangat nyenyak"

"Ya ya terus saja bela tuanmu itu" fia bersedekap di dada.

'Ternyata sikap nona fia tidak jauh berbeda dengan tuan, sepertinya mereka memang ditakdirkan bersama' batin derrick

"Emm derrick, bisakah kamu mengantarku pulang sekarang?" Ucap fia tidak enak hati.

"Tentu saja nona, tapi bagaimana dengan tuan?"

Fia mengedikan bahunya.
"Mana aku tahu, jika memang dia berniat mengantarku pulang pasti dia sudah bangun sekarang"

"Baiklah, nanti saya akan bicara dengan tuan"
"Ayo nona"

Fia hanya mengangguk singkat.

* * * *

Devano terbangun pada pukul 7 pagi.
"Tidurku semalam nyenyak sekali"

'Sepertinya aku melupakan sesuatu, tapi apa?' Batinnya saat melihat jam di dinding.

FIA. Nama itu yang saat ini ada di kepalanya.

Devano buru-buru keluar dari kamarnya.

"Dimana fia?" Tanya nya pada salah satu pelayannya.

"Nona sudah pulang tuan"

"Bagaimana bisa pulang" ujar devano marah

"T-tuan derrick yang mengantarnya tuan" cicit pelayan itu.

"Dimana derrick?"

"Dia sedang didepan tuan dengan tuan ellias"

Devano menuju kedepan dan dilihatnya derrick sedang berbicara dengan ellias.

"Derrick" panggilnya setelah berdiri didekat kedua anak buahnya itu.

"Tuan" ucap derrick dan ellias bersama saat setelah berdiri.

"Aku ingin bicara denganmu" ujar devano datar.

"Baik tuan"

Derrick dan ellias saling bertatapan sebentar lalu derrick menyusul tuannya itu.
Dilihatnya tuannya itu berdiri membelakanginya dengan menghadap ke kolam renang.

"Apa benar kau yang mengantar fia pulang?" Ujar devano dingin.

Deriick tahu pasti tuannya mendapat informasi dari salah satu pelayan disini. Karena saat dia mengantar fia pulang, beberapa maid sudah terbangun dan membersihkan mansion ini.

"Iya tuan" ujar derrick tertunduk.

"Apa aku memberimu izin untuk mengantarnya" ujar devano setelah berbalik dan menatap tajam tangan kanannya ini.

"Maaf tuan, saya tidak bermaksud untuk mengantar nona pulang tanpa seizin tuan tapi dia bilang, bahwa dia sudah berjanji dengan tuan akan pulang pagi sekali jika dia menginap disini. Dan pagi tadi nona sudah membangunkan tuan tapi tuan tak kunjung bangun lalu nona meminta saya untuk mengantarnya tuan" jelas derrick

Seketika itu devano merasa bersalah pada fia karena tidak menepati janjinya untuk mengantarnya pulang pagi ini.

Devano menepuk bahu derrick lalu pergi dari situ.

Devano juga merasa bersalah pada orang kepercayaannya itu, dia kira derrick akan menikungnya. Ternyata semua perkiraannya itu salah.

'Aku harus menemui fia, dia pasti marah padaku sekarang. Bodoh kau dev' batin devano.

'Semoga anda memang ditakdirkan bersama dengannya tuan' batin derrick setelah melihat tuannya pergi dengan perasaan bersalah.

☆☆☆☆

Next,

Love Story FIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang