"... Mereka bercumbu didepan mataku, hatiku hancur sekali. Aku memarahi Violet, aku meluapkan semua kekesalan ku padanya. Aku membentaknya, menyebutnya wanita murahan. Tak lama kemudian pangeran Zayn berteriak dengan keras, kulihat wajahnya sudah marah sekali padaku. Aku melepaskan cincin pertunangan aku dan pangeran, dan memberikan nya kepada Violet."
"Lalu aku berlari menuju makam nenekku, aku ingat tentang dunia lain yang diceritakan nenekku. Aku mengucapkan mantra rahasia itu. Setelah mengucapkannya tiba-tiba ada cahaya yang keluar dari pohon itu. jantungku berdebar kencang, kulitku terasa panas dan perih. Aku memejamkan mataku, saat ku buka lagi, aku dalam keadaan telanjang disebuah tempat yang tidak kuketahui" cerita Allegra sambil menangis, sekeliling Niall dan Allegra berserakan tissue.
"Kau pasti takut saat itu" kata Niall sambil tersedu-sedu. wajahnya memerah, matanya bengkak, sedari tadi Allegra cerita, Niall menangis deras.
"Aku takut Niall... Aku berada di tempat yang asing untukku dengan keadaan patah hati. Aku tiba di tempat sepi, dekat tong sampah dengan keadaan telanjang, dan hampir dilecehkan" kata Allegra sambil menangis.
"Ya ampun, kalau aku diposisi mu, Aku pasti tak akan kuat, aku dihianati, hampir dilecehkan, dan sendirian di tempat asing. Huaaa...." Niall nangis histeris.
Allegra menantap Niall, dia sedikit bingung dan sedikit ingin ketawa karena nangis Niall kaya bocah.
"Niall!" panggil Allegra.
"Iya?"
"Aku yang mengalami semua ini, mengapa kau yang histeris?" kata Allegra.
Niall pun terdiam, membalikkan badannya membelakangi Allegra. Lalu menggelap wajahnya dengan tissue.
Allegra tiba-tiba memeluk Niall dari belakang.
"Aku butuh pelukkan, kau menangis karena kau kasihan padaku. Aku memang mengerikan, tapi percayalah aku akan melalui ini semua" kata Allegra sambil menangis di pundak Niall.
"Terima kasih telah membantuku" kata Allegra.
0-0-0-0-0
"Pagi Niall! Aku membuatkan sarapan untukmu" kata Allegra sambil mencuci barang yang tadi dia pakai untuk memasak.
"Allegra!" teriak Niall.
"Apa?" tanya Allegra dengan polos.
"Apa yang kau lakukan?" Niall menatap tajam kearah Allegra, tangannya mengepal menahan marah.
Allegra mencuci tablet dan mic kesayangannya. Dia juga membelah laptop milik Niall.
"Ooh ini... Tadi aku masak makanan untukmu, aku membawa bahan-bahan di lemari itu. Ooh ya, aku minta maaf karena waktu aku mau pakai piring mu, aku kira itu bisa dilepaskan tapi ternyata tak bisa, sehingga saat aku mencoba untuk melepaskan nya piringnya jadi patah." kata Allegra sambil menunjuk laptop Niall.
"Mengapa kau mencuci tablet dan Mic ku?" tanya Niall sambil mengangkat kedua barang kesayangan nya.
"Ooh jadi kalau di zaman sekarang namanya tablet, kalau dulu aku sering bilang talenan, fungsinya sama kok alas untuk memotong. Kalau benda yang bernama mic itu aku pakai untuk menghancurkan bawang putih dan bawang merah" kata Allegra.
"Allegra... Itu bukan piring, talenan, atau apapun itu... Itu barang elektronik, untuk menyimpan data penting. Semua arsip kerja ku ada disitu! Dokumen- dokumen penting juga disitu. Dan ini mic, untuk menyanyi, Ini mic kesayangan ku." Teriak Niall kesal. Allegra terkejut karena Niall tiba-tiba marah.
"Kau tau harganya berapa? Miliaran!" teriak Niall lagi.
"Aku akan ganti" kata Allegra sambil ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Story [1D X Barbara Palvin]
Fanfiction[Completed] Putri Allegra sangat bahagia saat mendengar dirinya akan dijodohkan dengan Pangeran Zayn dari kerajaan Wales. Walaupun belum pernah berjumpa, tapi pertemuan pertama mereka bikin Putri Allegra jatuh Cinta dengan Pangeran Zayn. Sampai ak...