Chapter 23 : Puncak

78 13 1
                                    

Malam ini seluruh member one direction beserta Allegra dan Violet sedang kumpul dikamar Niall. Mereka sedang sibuk membuat lagu baru, sedangkan Violet sedang belajar hal baru dengan Niall, dan Allegra dia hanya duduk di balkon sambil melihat pemandangan kota Amsterdam dimalam hari.

"Hey!" sapa Zayn.

"Mau apa kemari?" tanya Allegra.

"Kau berubah" kata Zayn. Allegra hanya terdiam mendengar nya.

"Aku tau kau sangat marah padaku, aku tau kau sangat kecewa padaku, aku bersumpah aku tak ada niatan untuk menyakiti dirimu. Kau tau dulu di abad ini aku memiliki pacar, kita hampir 2 tahun pacaran tapi karena tidak cocok kita akhirnya putus. Setelah kita putus aku memutuskan untuk tetap di abad 17, mengingat aku adalah putra mahkota. Saat itu ayahku bilang akan menjodohkan ku dengan salah satu putri dari inggris, dia menyuruhku memilih antara kau dan Violet. Karena saat itu aku masih patah hati, aku bilang terserah dan ayah menanyakan apakah aku mau bersamamu? Dan aku jawab ya. Tapi ternyata dengan memilihmu justru menyakiti perasaan banyak orang dan semua itu karena ku" kata Zayn.

"Kau menyesal memilihku?" tanya Allegra.

"Aku tak pernah menyesal memilihmu, kau cantik, baik, bertalenta, dan pengertian. Aku hanya menyesal karena telah menyakiti banyak orang, aku menyesal karena dulu aku menganggap perjodohan ini tidak penting. Aku menyesal telah menyakiti dirimu" kata Zayn. Air mata menetes dari pipi Allegra.

"Apa maumu sekarang?" tanya Allegra.

"Kembalilah ke abad 17, aku bersedia untuk tanggung jawab atas pilihanku, menikahlah denganku!" kata Zayn.

"Kau pikir melupakan pengkhianatan kalian adalah hal yang mudah. Kau datang kemari untuk apa? Untuk membujukku menikah denganmu? Kau pikir aku mau menikah dengan pria yang tidak mencintaiku? Suamiku terbayang-bayang wajah adikku, aku tidak mau Zayn. Pulanglah! Bawa Violet bersamamu, lupakan aku! Anggap aku tidak pernah ada dalam hidup kalian" kata Allegra sambil menahan amarah nya, suaranya ditahan agar tidak berteriak.

"Violet akan menikahi pangeran Danish dari Irlandia, dan aku dipenuhi rasa bersalah padamu. Apa yang harus ku lakukan agar kau bisa memaafkanku?" tanya Zayn.

"Kau tau, aku sangat mencintai mu. Aku terlalu menaruh harapan yang besar padamu. Membayangkan aku menikah denganmu, hidup bahagia di Wales bersama anak-anak kita. Itu yang aku bayangkan saat kau melamarku" kata Allegra.

"Aku tau kau sangat sakit sekali, tamparlah aku! Pukulah aku sepuasmu, kau bebas menghukumku" kata Zayn.

"KAU.... " geram Allegra

plak.

Allegra menampar Zayn dengan keras sehingga suaranya nyaring ke dalam kamar Niall. Suara ribut itu membuat semua orang menghampiri balkon.

"Allegra ada apa?" tanya Harry sambil melihat Allegra yang sedang menangis kejer.

"Zayn kau apakan Allegra?" tanya Liam.

"Aku tak apa-apa!" kata Allegra sambil menerobos keluar dari kamar Niall. Niall yang melihatnya pun langsung lari mengejar Allegra.

"Violet, bisa ku jelaskan" ucap Zayn sambil menatap Violet yang kecewa.

"Kau menyakitinya lagi?" tanya Violet dengan parau.

"Aku tak bermaksud" kata Zayn.

Violet keluar kamar Niall diikuti dengan Zayn di belakangnya.

"Apa kita cuman jadi cameo saja disini?" bingung Louis.

Disisi lain Allegra duduk disebuah halte, dia bingung harus kemana. Pikirannya menyuruhnya menjauh dari orang-orang itu, tapi dia tak bisa.

The Princess Story [1D X Barbara Palvin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang